75
Tabel 4.2 Lanjutan
7 BNLI
Bank Permata 8
ELSA PT Elnusa Tbk
9 EXCEL
XL Tbk 10
INCO PT Vale
11 INDY
Indika Energy Tbk 12
ISAT Indosat Tbk
13 JSMR
Jasa Marga Tbk 14
PGAS PT. Perusahaan Gas Negara Tbk
15 PTBA
PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 16
SGRO Sampoerna Agro Tbk
17 SMCB
PT. Holcim Indonesia Tbk 18
SMGR PT. Semen Indonesia Tbk
19 TINS
PT. Timah Persero Tbk 20
UNSP PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk
21 WIKA
Wijaya Karya Tbk Sumber : diolah dari berbagai sumber
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode dimana semua data yang berhubungan dengan penelitian dikumpulkan dan dikelompokkan untuk
kemudian dianalisis dan diinterprestasikan secara objektif dengan membandingkan nilai minimum, nilai maksimum dan rata-rata dari sampel.
76
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, profitabilitas, kepemilikan
institusional, kepemilikan asing sebagai variabel independen. Berikut Tabel 4.3 merupakan analisis deskriptif untuk variabel yang digunakan dalam
penelitian ini.
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
CIS 84
0,22 0,60
0,4340 0,09601
IOWN 84
0,02 0,97
0,5538 0,27893
FOR 84
0,00 0,97
0,4151 0,30782
SIZE 84
28,42 33,59
30,7175 1,47615
ROE 84
-0,57 0,45
0,1547 0,12163
CSR 84
0,25 1,00
0,7101 0,22519
Valid N listwise
84 Sumber: Output SPSS yang diolah.
a. Variabel Independen 1 Dewan Komisaris Independen
Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel komisaris independen CIS dengan jumlah sampel N 84 memiliki
nilai minimum sebesar 0,22 yang diperoleh dari PT. Internasional Nickel Indonesia Tbk pada tahun 2011 sedangkan nilai maksimum
0,60 yang diperoleh dari PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk pada tahun 2010 dan 2011 serta Bank Tabungan Negara Tbk pada tahun
77
2010. Nilai rata-rata mean komisaris independen sebesar 0,4340 dan standar deviasi sebesar 0,09601.
2 Kepemilikan Institusional Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel
kepemilikan institusional IOWN dengan jumlah sampel N 84 memiliki nilai minimum sebesar 0,02 yang diperoleh dari Jasa Marga
Tbk pada tahun 2011 sedangkan nilai maksimum sebesar 0,97 yang diperoleh dari Bank International Indonesia Tbk pada tahun 2010,
2011, 2012, dan 2013. Nilai rata-rata mean kepemilikan institusional sebesar 0,5538 dan standar deviasinya sebesar 0,27893.
3 Kepemilikan Asing Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel
kepemilikan asing FOR dengan jumlah sampel N 84 memiliki nilai minimum sebesar 0,00 yang diperoleh dari PT Elnusa Tbk dan Indika
Energy Tbk pada tahun 2010 dan 2011 sedangkan nilai maksimum sebesar 0,97 yang diperoleh dari Bank International Indonesia Tbk
pada tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013. Nilai rata-rata mean kepemilikan asing sebesar 0.4151 dan standar deviasi sebesar 0.30782.
4 Ukuran perusahaan Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel
ukuran perusahaan SIZE dengan jumlah sampel N 84 memiliki nilai minimum sebesar 28,42 yang diperoleh dari PT. Internasional
78
Nickel Indonesia Tbk pada tahun 2010 sedangkan nilai maksimum sebesar 33,59 yang diperoleh dari
Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2013. Nilai rata-rata mean sebesar 30,7175 dan standar deviasi
1,47615 . 5 Profitabilitas
Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel profitabilitas ROE dengan jumlah sampel N 84 yang dinilai dengan
ROE memiliki nilai minimum sebesar –0,57 yang diperoleh dari PT
Bakrie Sumatera Plantation Tbk pada tahun 2013 sedangkan nilai maksimum sebesar 0,45 yang berasal dari
PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk pada tahun 2010. Nilai rata-rata mean profitabilitas sebesar
0,1547 dan standar deviasi sebesar 0,12163. b. Variabel Dependen
Variabel Dependen pada penelitian ini adalah Corporate Social Rensposibility CSR. Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa
variabel corporate sosial responsibility memiliki nilai minimum sebesar 0,25 yang diperoleh dari Bank Danamon Indonesia Tbk pada tahun 2010
sedangkan nilai maksimum sebesar 1,00 yang diperoleh dari Indika Energy Tbk, PT. Timah Persero Tbk, Wijaya Karya Tbk, PT. Tambang
Batubara Bukit Asam Tbk dan PT. Semen Indonesia Tbk. Nilai rata-rata mean Corporate Social Responsbility sebesar 0,7101 dan standar
deviasinya sebesar 0,22519.
79
2. Hasil Uji Asumsi Klasik