86
SIZE dan profitabilitas perusahaan ROE memiliki nilai signifikansi di atas 0.05 yang berarti bahwa tidak ada gejala heterokedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda. Menurut Ghozali 2013:7 regresi berganda
digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan
melakukan uji koefisien determinasi R
2
, uji signifikasi simultan uji statistik F dan uji signifikasi parameter individual uji statistik t.
a. Uji Koefisien Determinasi R
2
Pada penelitian ini, pengujian koefisien determinasi R
2
dilakukan untuk mengukur variabel independen yaitu variabel dewan komisaris
independen, kepemilikan
institusional, kepemilikan
asing, ukuran
perusahaan, dan profitabilitas dalam menerangkan variasi variabel dependen. Adapun hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat dalam Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
0,732
a
0,536 0,507
0,15817 Sumber : Output SPSS yang diolah
87
Dari tabel 4.8 diatas diketahui bahwa nilai R Square adalah sebesar 0,507. Hal ini berarti bahwa sebesar 50,7 variabel dependen atau
corporate social responsibility dipengaruhi oleh variabel independen yaitu dewan komisaris inpenden, kepemilikan institusional, kepemilikan asing,
ukuran perusahaan, dan profitabilitas sedangkan sisanya yaitu sebesar 49,3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian
ini seperti komite audit, kinerja keuangan, intesitas persediaan, leverage, serta perbandingan nilai buku dan nilai pasar perusahaan.
b. Hasil Uji Signifikan simultan Uji Statistik F Uji signifikasi simultan uji statistik F dilakukan untuk menguji apakah
semua variabel independen dalam model persamaan regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama atas variabel dependen. Uji signifikasi
simultan uji statistik F dilakukan pada tingkat signifikasi 0,05. Apabila nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka H
diterima dan H
a
ditolak, sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil daripada 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima. Berikut ini merupakan hasil uji signifikasi simultan uji statistik F:
88
Tabel 4.9 Uji signifikasi Simultan
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
Regression 2,258
5 0,452
18,048 0,000
b
Residual 1,951
78 0,025
Total 4,209
83 a. Dependent Variable: CSR
b. Predictors: Constant, CIS, IOWN, FOR, SIZE, ROE
Sumber : Output SPSS yang diolah Berdasarkan tabel 4.9 mengenai tabel uji signifikasi simultan uji
statistik F atau uji ANOVA dapat diketahui bahwa didapat nilai F hitung sebesar 18,048 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih
kecil dari 0,05 maka model persamaan regresi ini dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yaitu dewan komisaris independen,
kepemilikan institusional, kepemilikan asing, ukuran perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan
corporate social responsibility. c. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Pengujian parsial atau uji t digunakan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji t ditunjukan dalam Tabel 4.10.
89
Tabel 4.10 Hasil Uji t
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
3,585 0,416
8,611 0,000
CIS -0,198
0,229 -0,084
-0,864 0,390
IOWN -0,283
0,091 -0,350
-3,118 0,003
FOR 0,101
0,082 0,138
1,233 0,221
SIZE -0,090
0,015 -0,588
-5,961 0,000
ROE 0,539
0,151 0,291
3,562 0,001
a. Dependent Variabel : CSR Sumber : Output SPSS yang diolah
Dari tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa koefisien model regresi memiliki nilai konstanta sebesar 3,585 dengan nilai t
hitung
positif sebesar 8,611 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Konstanta sebesar 3,585
menandakan bahwa jika variabel independen konstan maka rata-rata corporate social responsibility adalah sebesar 3,585.
Variabel dewan komisaris independen CIS memiliki t
hitung
negatif sebesar -0,084 dengan tingkat signifikansi 0,390. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tingkat siginfikansinya di atas 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris independen tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Hasil uji t untuk variabel kepemilikan institusional IOWN memiliki
t
hitung
negatif sebesar -3,118 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat siginfikansinya di bawah 0,05.
90
Dengan demikian kepemilikan institusional berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Penelitian ini juga
menunjukan arah negatif, artinya semakin besar kepemilikan institusional maka semakin rendahnya pengungkapan corporate social responsibility.
Kepemilikan asing FOR mempunyai t
hitung
positif sebesar 1,233 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,221. Hal tersebut menunjukan
banhwa tingkat signifikansinya di atas 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kepemilikan asing tidak berpengaruh pengungkapan Corporate
Social Responsibility. . Ukuran perusahaan SIZE mempunyai t
hitung
negatif sebesar
-5.961
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat siginfikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Penelitian ini juga menunjukan arah negatif, artinya
semakin besar ukuran perusahaan maka semakin rendahnya pengungkapan corporate social responsibility.
Profitabilitas ROE mempunyai t
hitung
positif sebesar 3.562 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal tersebut menunjukkan bahwa
tingkat siginfikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility. Penelitian ini juga menunjukan arah positif, artinya semakin besar profitabilitas suatu perusahaan maka semakin besar
91
perusahaan untuk
melakukan pengungkapan
corporate social
responsibility. Berdasarkan tabel 4.8 maka model persamaan regresi berganda yaitu
sebagai berikut: CSR=3.585-0,198CIS-0,283IOWN+0,101FOR-0,090SIZE+0,539ROE+e
Hasil di atas dapat dijelaskan bahwa nilai konstanta sebesar 3,585 dengan nilai positif, yang berarti bahwa pengungkapan Corporate Social
Responsibility akan bernilai 3,585 jika masing-masing variabel ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, ukuran
perusahaan,dan profitabilitas bernilai 0. Nilai koefisien regresi variabel dewan komisaris independen sebesar
-0,198. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1 variabel komisaris independen, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan
menurunkan pengungkapan Corporate Social Responsibility sebesar 19,8.
Nilai koefisien regresi variabel kepemilikan institusional sebesar -0,2831. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1 variabel
kepemilikan institusional, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan pengungkapan Corporate Social Responsibility sebesar
28,31.
92
Variabel kepemilikan asing memiliki koefisien regresi sebesar 0,101. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1 variabel
kepemilikan asing, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan pengungkapan Corporate Social Responsibility sebesar 10,1.
Variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar -0,090. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1 variabel ukuran
perusahaan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan pengungkapan Corporate Social Responsibility sebesar 9. Sedangkan
variabel profitabilitas memiliki koefisien regresi sebesar 0,539. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1 variabel profitabilitas,
dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan pengungkapan Corporate Social Responsibility sebesar 53,9.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Dewan Komisaris Independen Terhadap Pengungkapan
Corporate Social Responsibility di dalam laporan sustainability
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukan bahwa corporate governance dengan proksi dewan komisaris
independen CIS memiliki nilai t
hitung
-0,084 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,390 dan juga dapat dilihat nilai unstandardized coefficient beta
sebesar -0,198. Dengan demikian hipotesis pertama H
1
ditolak, artinya dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility. Penelitian ini membuktikan bahwa