64
Selain menggunakan analis grafik scatterplot untuk membuktikan lebih lanjut apakah terdapat gejala heterokedastisitas pada model regresi
maka dapat di uji dengan menggunakan diagnosis spearman. Jika nilai signifikansi 0,05 berarti tidak terjadi gejala heterokedastisitas.
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi
atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui Gujarati dalam
Ghozali, 2013:95. Persamaan regresi berganda dirumuskan :
Model yang digunakan untuk mengujji Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Coporate Social Resposibility di dalam Laporan
Sustainability dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan : Y : Pengungkapan Corporate Social Resposibility
A : Konstanta b1 : Koefisien regresi
Y = a + b1X1+b2X2+b3X3+e
65
b2 : Koefisien regresi X1 : Komposisi Dewan Komisaris
X2 : Kepemilikan Institusional X3 : Kepemilikan Asing
X4 : Ukuran Perusahaan X5 : Profitabilitas Perusahaan
E : Error term, yaitu tingkat kesalan penduga dalam penelitian 4.
Pengujian Hipotesis
Secara statistik, ketepatan fungsi regresi dapat diukur dari nilai koefisiensi determinasi R
2
, nilai statistik F dan nilai statistik t. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui :
a. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2013:97.
66
b. Uji Signifikansi Simultan Uji F Pengujian pengaruh simultan atau uji F ini bertujuan untuk
menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen Ghozali, 2013:98. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level
0.05 α=5. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F
tabel, jika F hitung dari F tabel maka H di tolak atau H
a
diterima. Hal ini ditandai nilai kolom signifikansi akan lebih kecil dari alpha. Artinya
semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dan sebaliknya jika F hitung F tabel maka
H di terima atau H
a
ditolak. Hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi akan lebih besar dari alpha. Artinya semua variabel independen tidak
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. c. Uji Signifikan Parameter Individual Uji t
Pengujian Parsial atau uji t ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 a=5 Ghozali, 2013:98.
Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel, jika t hitung dari t tabel maka H
di tolak atau H
a
diterima. Hal ini ditandai nilai kolom signifikansi akan lebih kecil dari alpha. Artinya
67
variabel independen mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Dan sebaliknya jika t hitung t tabel maka H
di terima atau H
a
ditolak. Hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi akan lebih besar dari alpha. Artinya variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara
parsial terhadap variabel dependen.
E. Operasional Variabel Penelitian