Hasil Uji Multikolineritas Hasil Uji Autokorelasi

81 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 84 Normal Parameters a,b Mean 0,0000000 Std. Deviation 0,15333383 Most Extreme Differences Absolute 0,067 Positive 0,057 Negatif -0,067 Test Statistic 0,067 Asymp. Sig. 2-tailed 0,200

c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber : Output SPSS yang diolah Asymp. Sig 2-tailed pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200. Nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikannya yaitu 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal atau konsisten dengan uji grafik histogram dan grafik normal P-Plot, maka model regresi dapat digunakan untuk pengujian berikutnya.

b. Hasil Uji Multikolineritas

Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melihat apakah terjadi korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainnya. Jika nilai Tolerance 0,1 dan VIF 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas. Berikut Tabel 4.5 menunjukan hasil dari uji multikolinieritas. 82 Tabel 4.5 Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant CIS 0,626 1,598 IOWN FOR SIZE 0,472 0,477 0,610 2,121 2,096 1,640 ROE 0,890 1,123 a. Dependent Variabel: CSR Sumber : Output SPSS yang diolah Berdasarkan hasil uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi, karena memiliki nilai Tolerance 0,1 dan VIF 10. Maka dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolineritas antar variabel.

c. Hasil Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali 2013:110, uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu 83 sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW. Nilai Durbin Watson yang berada diantara nilai du dan 4 - du menunjukkan model yang tidak terkena masalah autokorelasi. Adapun hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin –Watson DW test yaitu sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 0,732 a 0,536 0,507 0,15817 1,829 a. Predictors: Constant, FOR, CIS, ROE, SIZE, IOWN b. Dependent Variable: CSR Autokorelasi positif Ragu-ragu Tidak Ada Korelasi Ragu-ragu Autokorelasi negatif dL dU 4-dU 4-dL 1,4962 1,8008 2,1992 2,5038 Nilai DW : 1,829 Sumber : Output SPSS yang diolah Uji autokorelasi dengan Durbin Watson menyatakan bahwa autokorelasi tidak terjadi jika nilai du d hitung 4-du, dimana nilai d hitung berada diantara nilai du dan 4-du. Berdasarkan tabel 4.6 diatas 84 dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Durbin-Watson adalah 1,829. Nilai tersebut berada di antara nilai du dan 4-du dimana nilai d hitung lebih besar dari du 1,8008 dan kurang dari 4-du 2,1992 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak mengandung gejala autokorelasi.

d. Uji Heterokedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Penyajian Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012

1 64 102

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 67 129

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas dana reputasi perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia)

0 14 133

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di Indonesia : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia.

0 0 126