40
Menurut Puspitasari dalam Sari 2014:6, perusahaan yang memiliki kepemilikan saham asing cenderung memberikan pengungkapan yang lebih
luas dibandingkan yang tidak. Hal ini disebabkan beberapa alasan. Pertama, perusahaan asing terutama dari Eropa dan Amerika lebih mengenal konsep
praktik dan pengungkapan CSR. Kedua, perusahaan asing mendapatkan pelatihan yang lebih baik dalam bidang akuntansi dari perusahaan induk di
luar negeri. Ketiga, perusahaan tersebut mungkin mempunyai sistem informasi yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan internal dan
kebutuhan perusahaan induk. Keempat, kemungkinan permintaan informasi yang lebih besar pada perusahaan berbasis asing dari pelanggan.
Jika dilihat dari sudut pandang stakeholder, pengungkapan CSR merupakan alat yang dipilih untuk memperlihatkan kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan masyarakat. Dengan kata lain, apabila perusahaan memiliki kontrak dengan foreign stakeholders baik dalam ownership dan
trade, maka perusahaan akan lebih didukung dalam melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial Ririn, 2011.
d. Ukuran Perusahaan
Secara umum ukuran perusaahan organization size dapat diartikan sebagai bentuk perbandingan besar atau kecilnya suatu objek. Ukuran
perusahaan size merupakan suatu skala yang berfungsi untuk mengklasifikasikan besar kecilnya entitas bisnis yang dinyatakan dalam
41
ukuran nominal. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset, volume penjualan, dan kapitalisasi pasar Komalasari, 2014:7.
Menurut Sobirin dalam Febryana 2013: 5 ukuran perusahaan dapat dilihat berdasarkan jumlah karyawan, jumlah penjualan dan jumlah asset
yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Size merupakan salah atribut yang telah sering dihubungkan dangan pelaporan keuangan. Semakin banyak
jumlah karyawan, jumlah penjualan, dan jumlah aset semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan
ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin banyak jumlah karyawan maka semakin besar perusahaan
tersebut, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang, dan semakin besar jumlah asset maka semakin banyak modal yang ditanam.
Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aset, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Ketiga variabel ini digunakan karena dapat mewakili
seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aset, maka semakin banyak modal yang ditanamkan. Semakin besar penjualan, maka semakin
banyak perputaran uang dan kapitalisasi pasar Hikmah, 2011:10.
e. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba. Satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba
bersih. Para investor dan kreditor sangat berkepentingan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba saat ini maupun di
42
masa mendatang Astuti, 2004:29. Profitabilitas adalah faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibelitas kepada manajemen untuk
melakukan dan mengungkapkan kepada pemegang saham program tanggung jawab sosial secara lebih luas Heinze, 1976. Hubungan antara
profitabilitas perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi postulat anggapan dasar untuk mencerminkan
pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya manajerial. Bowman Haire 1976 menyimpulkan, sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas
perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial Anggraini, 2006:10.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba profit yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan kepada
masing-masing pemegang
saham. Profitabilitas
menggambarkan kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan
seluruh modal yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan pernyataan Shapiro
dalam Hermuningsih 2013:116
“Profitability ratios measure managements objectiveness as indicated by return on sales, assets and owners equity.”
Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan peurusahaan untuk
menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang
43
rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas
efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut. Menurut Brigham 1993:79 “Profitability is the net result of a large number of policies and
decision. The ratio examined thus far reveal some interesting thing about the wry the firm operates, but the profitability ratio show the combined
objects of liquidity, asset management, and debt management on operating mult.
” Rasio profitabilitas menurut Kasmir dalam Komalasari 2014:5
merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan baik dalam bentuk laba perusahaan maupun nilai ekonomis atas
penjualan, aset bersih perusahaan maupun modal sendiri shareholders equity. Rasio ini dapat dilakukan dengan membandingkan berbagai
komponen yang ada di laporan keuangan, terutama neraca dan laporan laba rugi. Tujuannya untuk melihat perkembangan perusahaan dalam rentang
waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 610PBI2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum, profitabilitas diukur menggunakan rasio return on assets ROA, return on equity ROE, net interest margin NIM, dan
tingkat efisiensi Bank.
44
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan
Corporate Social Responsibility di dalam Laporan Sustainability sudah dilakukan meski dengan judul yang tidak sama dan hasilnya masih beragam. Hal inilah yang
memotivasi lahirnya skripsi ini. Tabel 2.1 menunjukkan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan
Profitabilitas terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam Laporan Sustainability.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
tahun
Judul penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
1.
Trisnawati 2014
Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, Ukuran
Dewan Komisaris dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility CSR Industri
Perbankan di Indonesia
1. Variabel dependen luas
pengungkapan CSR.
2. Variabel independen
yaitu Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas. 1. Variabel
independen yaitu
leverage, kepemilikan
manajerial, dan dewan
komisaris 1.
Ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan
CSR.
2.
Profitabilitas, leverage, ukuran
dewan komisaris, dan
kepemilikan manejerial tidak
berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan
CSR.
Bersambung pada halaman berikutnya