22
menanamkan investasinya pada perusahaan yang telah menerapkan CSR dengan baik Effendi, 2009:109.
c. Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan
Laporan tahunan berisi pengungkapan informasi yang dapat membantu stakeholders dalam pengambilan keputusan. Informasi yang diungkapkan
tidak hanya berupa informasi keuangan saja, tetapi juga berupa informasi non keuangan. Selain digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan,
pengungkapan dalam laporan tahunan juga digunakan sebagai bentuk akuntabilitas manajemen atas kinerjanya sebagai pengelola perusahaan
kepada investor sebagai pemilik. Di Indonesia, BAPEPAM telah mengatur bentuk dan isi laporan tahunan
yang wajib diungkapkan melalui Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No.KEP-134BL2006 peraturan X.K.6 tanggal 07 Desember
2006 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan-perusahaan publik. Dalam ketentuan umum bentuk dan isi
laporan tahunan wajib memuat ikhtisar data keuangan penting, laporan, dewan komisaris, laporan direksi, profil perusahaan, analisis dan
pembahasan manajemen, tata kelola perusahaan, tanggung jawab direksi atas laporan keuangan, dan laporan keuangan yang telah diaudit.
Hal itu menunjukkan bahwa setiap perusahaan di Indonesia wajib membuat laporan tahunan perusahaan yang terdiri dari:
23
1. Ikhtisar data keuangan penting 2. Laporan dewan komisaris
3. Laporan dewan direksi 4. Profil perusahaan
5. Analisis dan pembahasan manajemen 6. Tata kelola perusahaan
7. Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan 8. Laporan keuangan yang telah diaudit
Pengungkapan dalam laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu pengungkapan wajib Mandatory Disclosure dan
pengungkapan sukarela Voluntary Disclosure. Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar akuntansi
yang berlaku peraturan mengenai pengungkapan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui keputusan ketua BAPEPAM No.SE-
02PM2002. Sedangkan pengungkapan sukarela merupakan pilihan bebas manajemen perusahaan untuk memberikan informasi akuntansi dan
informasi lainnya yang dipandang relevan untuk keputusan oleh para pemakai laporan keuangan tersebut.
Selain itu di Indonesia pengungkapan dalam laporan keuangan baik yang bersifat wajib maupun sukarela telah diatur dalam PSAK No.1. Setiap
pelaku ekonomi selain berusaha untuk kepentingan pemegang saham dan berfokus pada pencapaian laba disamping itu juga mempunyai tanggung
24
jawab sosial terhadap masyarakat sekitar, dan hal itu perlu diungkapkan dalam laporan tahunan, sebagaimana dinyatakan oleh Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan PSAK No.1 Revisi 2009 Paragraf kedua belas: Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan
mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah value added statement, khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup
memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.
Laporan tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi Keuangan.
PSAK No. 1 revisi 2009 tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang
ada di Indonesia diberi suatu kebebasan dalam mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan keuangan tahunan
perusahaan.
d. Pengungkapan Corporate Social Responsibility