Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
                                                                                didik yang oleh guru telah diidentifikasi memiliki prestasi sangat memuaskan dan oleh psikologi telah diidentifikas memiliki kemampuan intelektual umum
taraf cerdas, memiliki kreatifitas, dan ketertarikan terhadap tugas diatas rata- rata, untuk dapat menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan
belajar  mereka.
4
Pengertian  lain  acceleration  percepatan  adalah  suatu program atau aktivitas yang memungkinkan untuk  menyelesaikan kurikulum
lebih.
5
Dengan adanya program akselerasi yang mana sistem pembelajaran siswa yang teramat singkat.  Pasti terdapat  banyak hal  yang positif dan begitu juga
tidak  menutup  kemungkinan  terdapat  sisi  negatifnya.  Dalam  hal  positif mereka  yang  mengikuti  program  ini  diantaranya  bisa  menyelesaikan  proses
pendidikan lebih cepat dari biasanya, memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam berfikir logis serta kritis, meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses
pembelajaran siswa, serta memacu mutu siswa untuk peningkatan kecerdasan spiritual, intelektual dan emosional secara berimbang.
Melihat hal-hal positif yang didapatkan dari program akselerasi, seakan- akan siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat hanya memiliki sifat-
sifat  positif,  sebetulnya  tidak    demikian.  Sebagaimana  anak  pada  umumnya, anak  yang  memiliki  potensi  kecerdasan  dan  bakat  istimewa  mempunyai
kebutuhan  pokok  akan  pengertian,  penghargaan  dan  perwujudan  diri.apabila kebutuhan  itu  tidak  terpenuhi  mereka  akan  menderita  keragu-raguan  dan
kecemasan.  Jika  minat,  tujuan  dan  cara  laku  mereka  tidak  memperoleh pengakuan,  maka  walaupun  mereka  memiliki  potensi  istimewa  pasti
mengalami kesulitan. Jadi secara tidak langsung siswa yang memiliki potensi kecerdasan istimewa tidak menutup kemungkinan terdapat perilaku yang bisa
mereka lakukan termasuk dalam segi akhlak yang kurang baik. Hal lain bisa disebabkan  karena  proses  pembelajaran  siswa  yang  sangat  cepat,  bisa
menjadikan kurangnya kontrol akhlak siswa pada program akselerasi tersebut.
4
http:www.ditplb.or.id2006index.php?menu=profilepro=50iduser=5
5
Ekodjatmiko  Soekarso,  Penatalaksanaan  Psikologi  Program  Akselerasi,  Departemen Pendidikan Nasional 2007, h. 17
SMP Bakti Mulya 400 yang letaknya di Jakarta Selatan, merupakan salah satu sekolah yang bernafaskan Islam. Sekolah Bakti Mulya 400 ini didirikan
sejak  tahun  1985  memilik  sejarah  perkembangan  yang  bagus  dari  sejak pertama  pendiriannya.  Baik  dari  kualitas  dan  kuantitasnya.  Diantara  salah
satu  tujuan  pendidikannya  adalah  supaya  siswa-siswinya  berbudi  pekerti luhur dalam arti tekun dalam beribadah dan berakhlak karimah, seperti shalat
dengan  tujuan  agar  akhlak  siswa-siswinya  menjadi  lebih  baik,  sebagai inflikasi  dari  nilai-nilai  akhlak  positif  yang  terkadung  dalam  ibadah  shalat
berjama’ah. Salah  satu  upaya  yang  dilakukan  oleh  Sekolah  SMP  Bakti  Mulya  400
adalah  mengadakan  sebuah  program  pengembangan  diri  rutin  seperti  shalat, tadarus  serta  upacara,  program  pengembangn  diri  spontan  yang  dilakukan
sesuai  waktu  yang  ditentukan  dan  pengembangan  diri  keteladanan.  adanya program ini untuk membantu dalam pembentukan akhlak siswa yang nantinya
bisa  dilihat  sejuah  mana  karakter  atau  akhlak  yang  dimiliki  seluruh  siswa setelah berjalannya program tersebut.
Menurut pengamatan saya selama melaksanakan PPKT disana masih ada siswa-siswi tidak disiplin dalam menjalankan shalat
berjama’ah, tadarus dan upacara  yang  diterapkan  di  sekolah,  Menurunnya  semangat  siswa  dalam
pelaksanaan solat, tadarus dan upacara serta khususnya kasus yang saya temui di kalangan siswa akselerasi ada yang berprilaku diluar batas akhlak seorang
siswa.  Maka  dari  itu    melalui  program    ini,  saya  sebagai  penulis  ingin mengetahui  apakah  program  tersebut  mampu  mengembangkan  akhlak
karimah siswa di SMP Bakti Mulya 400. Namun penulis hanya  meneliti  dari salah  satu  dari  program  yang  diterapkan  di  sekolah,  dan  untuk  mengetahui
perubahan  akhlak  siswa  terutama  pada  program  akselerasi  di  SMP  Bakti Mulya 400.
Namun  pada  kenyataannya    menurut  penulis  masih  banyak  siswa  yang belum  begitu  memahami  betapa  besar  manfaat  dalam  kedisiplinan  terkait
shalat,  tadarus  dan  upacara,  yang  siswa  lakukan  hanya  dengan  untuk menggugurkan sebuah kewajiban dalam peraturan sekolah. Padahal semua itu
memiliki  nilai-nilai  akhalak  yang  sangat  mempengaruhi  perkembangan akhlak  mereka  sendiri.  Mungkin  salah  satu  penyebabnya  adalah  kurangnya
pembinaan  akhlak  yang  diberikan  guru  di  sekolah,  maka  dari  itu  penulis tertarik  untuk  meneliti  permasalahan  di  sekolah  ini.  Berdasarkan  latar
belakang  yang  telah  diuraikan,  penulis  mengadakan  penelitian  dengan  judul
“Hubungan  Pengembangan  Diri  Rutin    terhadap  al-Akhlâk  al-Karîmah Siswa-
siswi Program Akselerasi  SMP Bakti Mulya 400 Jakarta.”
                