BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Informan
Usia menjadi salah satu karakteristik yang dalam studi epidemiologi merupakan variabel yang cukup penting karena cukup banyak penyakit
ditemukan dengan berbagai variasi frekuensi yang disebabkan oleh umur yang mempunyai hubungan erat dengan keterpaparan. Menurut Fauzi 2014
Usia merupakan salah satu faktor risiko hipertensi. Dengan semakin bertambahnya
usia, kemungkinan seseorang menderita hipertensi juga semakin besar. Pengaruh usia terhadap kemunculan stress sering terjadi juga. Banyak
ditemukan para pensiunan yang sudah tak bekerja lagi menghadapi perubahan lingkungan ekstrem. Menghadapi kondisi dirumah yang tanpa aktifitas dan
diposisikan sebagai orang yang tak mampu lagi melakukan beberapa pekerjaan memunculkan stress.
Hasil penelitian pada tabel 4.1 ini menunjukkan bahwa informan memiliki usia antara 48-60 tahun dengan rician 48 tahun, 50 tahun, 51 tahun, 57 tahun
dan usia 60 tahun. Hasil penelitian ini sesuai penelitian Herviana 2014, memperlihatkan bahwa seseorang yang berumur 45 tahun memiliki resiko
hipertensi sebesar 8,5 kali dari pada responden 45 tahun. Kepekaan terhadap hipertensi akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur seseorang.
Individu yang berumur diatas 50 tahun, 50-60 mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama dengan 14090 mmHg. Hal itu merupakan pengaruh
degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah usianya Susilo, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Prevalensi penderita hipertensi lebih sering ditemukan pada pria daripada wanita, hal ini disebabkan pada umumnya yang bekera adalah pria dan pada
saat menghadapi masalah pria cenderung emosi dan mencari jalan pintas seperti merokok, mabuk-mabukan, minum alkohol, dan pola makan yang tidak
baik sehingga tekanan darah meningkat. Sedangkan wanita dalam mengatasi masalah stress, masih dapat mengatasinya dengan tenang dan stabil. Tetapi
tekanan daraah cenderung meningkat pada wanita setelah menopause, hal ini disebabkan oleh faktor psikologis dan system endokrin Suryati, 2005.
Hasil penelitian pada tabel 4.1 dapat diketahui jenis kelamin terdapat 3 dari 5 informan berjenis kelamin laki-laki dan 2 orang yang berjenis kelamin
perempuan. Hal ini sejalan dengan penelitian Herviana 2014, bahwa sebanyak 55 orang dari dari 110 orang menderita hipertensi pada jenis kelamin
laik-laki. Hal yang tidak jauh berbeda diungkapkan salam 2009, bahwa pria cenderung memiliki prevalensi terkena hipertensi lebih tinggi dari pada
perempuan. Hasil penelitian ini sesuai menurut penelitian Aisyiyah 2009, bahwa
hipertensi yang tidak ditangani akan menyebabkan penyakit degenerative seperti gagal ginjal, gagal jantung, dan penyakit pembuluh darah tepi.
Sigalarki 2006, menyebutkan bahwa penyakit hipertensi yang cenderung telah menahun akan menciptakan stress dan kejenuhan dalam melakukan
perawatan kesehatan. Hasil penelitian pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa menderita hipertensi
1 informan menderita hipertensi selama 8 tahun, terdapat 1 orang informan
Universitas Sumatera Utara
menderita hipertensi selama 5 tahun, terdapat 1 orang informan menderita hipertensi selama 3 tahun dan terdapat 2 iorang infirman menderita hipertensi
selama 2 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian Herviana 2014, bahwa sebanyak 52 orang dari 110 orang menderita hipertensi dengan riwayat
menderita hipertensi selama 5 tahun, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informan yang telah menjadi
penderita hipertensi harus tetap menjaga tekanan darah dengan menjaga pola makan, tidak merokok dan minum alkohol, kemudian berolahraga dengan baik
agar tidak menimbulkan berbagai penyakit degenerative lainnya. Selain itu penderita harus tetap rutin melakukan pemeriksaan kesehatan terkait penyakit
hipertensi yang diderita. Hasil penelitian ini sesuai penelitian Rahmi 2012, bahwa riwayat
keluarga yang memiliki hipertensi merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi sebesar 0.1 kali dibandingkan seseorang yang tidak memiliki
riwayat hipertensi. Susilo 2010, individu dengan orang tua hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada
indivudu yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Hasil penelitian pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa riwayat keluarga
menderita hipertensi terdapat 3 dari 5 orang yang tidak ada riwayat hipertesi, 1 orang memiliki riwayat keluarga menderita hipertensi. Hasil penelitian
Herviana 2014, memperlihatkan bahwa seseorang dengan riwayat hipertensi memiliki resiko 3.273 kali lebih besar menderita hipertensi jika dibandingkan
seseorang yang tidak memiliki riwayat hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
Seseorang yang kedua orang tuanya menderita tekanan darah tinggi akan memiliki resiko untuk dapat terserang penyakit darah tinggi dua kali lebih
besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki orang tua dengan darah tinggi. Informan mungkin tidak bisa mengontrol gen tetapi informan
bisa mengontrol aktivitas sehari-hari untuk menjaga tekanan darah. Cara yang baik untuk melindungi diri atau mencegah informan dari penyakit tekanan
darah tinggi adalah tidak merokok, berolahraga, menjaga berat badan dan menjaga pola makan.
5.2 Pengetahuan 5.2.1. Pengetahuan Informan Tentang Penyakit Hipertensi