Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informan telah memahami hipertensi secara konseptual, informan dapat menyebutkan bahaya terhadap
hipertensi itu sendiri. Hal ini dapat terjadi karena informan telah sering mendapatkan informasi yang cukup diberikan petugas kesehatan ketika
melakukan checkup tentang hipertensi yang dideritanya dan juga mendapatkan informasi berdasarkan kejadian bahaya yang di alami dari orang
lain.
5.2.5. Pengetahuan Informan Tentang Makanan Untuk Penderita Hipertensi
Konsumsi makanan berpengaruh terhadap nutrisi seseorang. Nutrisi yang baik atau optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup nutrisizat-zat gizi
yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada
tingkat setinggi mungkin. Nutrisi yang kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Sedangkan, nutrisi lebih
terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksis atau membahayakan Salam, 2009.
Pada hipertensi derajat 1 sistolik 140-159 mmHg atau diastolik 90-99 mmHg, perubahan diet dapat dijalankan sebagai perawatan pertama sebelum
memulai terapi obat. Banyak pasien hipertensi yang sedang menjalankan terapi obat, perubahan diet, khususnya mengurangi konsumsi garam, dapat
cepat menurunkan tekanan darah tinggi dan pengobatan dapat dikurangi.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa seluruh informan menyatakan terdapat makanan yang dianjurkan dan dikonsumsi penderita hipertensi seperti
sayur-sayuran, buah-buahan sedangkan makanan yang harus di kurangi adalah makanan yang berlemak, barsantan dan makanan yang asin, seperti yang
dijelaskan informan : “Makan sayur-sayuran lah kalau bisa direbus aja, terus timun lah suka ati
mau di jus apa dimakan gitu aja” Informan 1.
“Biasanya makan timun, ya sayur sayuran lah kalau bisa kurangi makanan yang berkolesterol” Informan 4.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ayisiyah 2010, bahwa kurangnya konsumsi buah dan sayur, meningkatnya konsumsi makanan yang
beresiko manis, asin, berlemak, jeroan, makanan yang diawetkan. Semua makanan tersebut berkontribusi dalam peningkatan timbunan lemak tubuh
yang berujung pada peningkatan berat badan, penimbunan lemak berlebih dan peningkatan tekanan darah. Peningkatan asupan kalori juga berhubungan
dengan peningkatan insulin plasma, yang berperan sebagai faktor natriuretik dan memyebabkam peninkatan reabsorbsi natrium ginjal sehingga
menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Sementara informan lainnya turut menyatakan bahwa:
“Wawak seringnya makan timun aja, terus gak mau tu makan gulai dulu tapi nanti kalau udah agak enakan ya makan lagi” Informan 2.
Universitas Sumatera Utara
“Makanan yang di anjurkan dokternya sih kurangi makanan yang bersantan dan berlemak sama banyak makan buah dan sayur” Informan
3.
“Kalau yang di anjurkan sih kurangi garam, santan, yang berlemak, ya sama makannya sayur lah sama buah ibuk sih biasanya serin makan timun
apa enggak bawang putih ibuk kunyah kunyah” Informan 5.
Berbagai penelitian menunjukkan banyak makanan yang dapat menurunkan
tekanan darah,
penelitian Kharisma
2008, yang
menghubungkan jus mentimun dengan hipertensi menunjukkan bahwa penderita yang rajin mengkonsumsi jus mentimun secara teratur dapat
menurunkan tekanan darah. Perilaku penderita hipertensi yang secara rutin mengkonsumsi jus mentimun dapat menurunkan tekanan darah dalam tubuh
penderita hipertensi, dan perilaku penderita yang menghindari konsumsi garam setiap harinya dapat mencegah timbulnya penyakit hipertensi.
Faktanya informan masih belum mengetahui secara baik dan benar tentang makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi,
masih banyak informan yang mengharuskan penderita hipertensi tidak boleh mengkonsumsi daging, mengkonsumsi makanan tertentu tanpa pernah
mempelajari alasan dan ketentuan makanan tersebut tidak dianjurkan dan kurang mengetahui berbagai makanan yang ada disekitar dapat menurunkan
tekanan darah seperti mentimun. Pengetahuan informan yang masih kurang ini dapat terjadi karena informan masih kurang mendapatkan informasi tentang
makanan yang baik dikonsumsi oleh penderita hipertensi, baik informasi dari petugas kesehatan maupun media cetak atau elektronik.
Universitas Sumatera Utara
5.2.6. Pengetahuan Informan Tentang Cara Mencegah Hipertensi