Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Kesehatan Persepsi Budaya dan Makanan

6. Bahasa Bahasa adalah “gudang kebudayaan” Harroft, 1962. Dalam kehidupan masyarakat kontemporer, bahasa semakin penting artinya, yakni sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu dan teknologi modern-canggih. Tanpa bahasa ilmu dan teknologi modern tak dapat berkembang maju. Kemampuan berbahasa secara baik dan benar-benar merupakan syarat bagi pengembangan ilmu dan teknologi modern-canggih. Ada bahasa lisan dan ada bahasa tulisan dengan bermacam-macam ragamnya seperti bahasa sastra, bahasa ilmiah , dan ada pula bahasa tubuh. Makna bahasa lisan tergantung dari bunyi-bunyi, suara-suara yang dikeluarkan dari mulut manusia. Makna bahasa tulisan tergantung dari susunan simbol- simbol. Dan makna bahasa tubuh tergantung dari gerak-gerik atau mimic-mimik tubuh. 7. Kesenian Melalui karya-karya seni, seperti seni sastra, musik, tari, lukis dan drama, manusia mengekspresikan ide-ide, nilai-nilai, cita-cita, serta perasaan- perasaannya. Dalam hal ini kaya-karya seni mengungkapkan makna-makna hakiki yang hanya dapat ditangkap dengan kepekaan perasaan estesis yang tinggi.

2.2.3 Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Kesehatan

Banyak sekali pengaruh atau faktor-faktor yang menyebabkan berbagai aspek kesehatan dinegara kita, bukan hanya karena pelayanan medik yang tidak memadai atau kurangnya perhatian dari instansi kesehatan. Tetapi banyak yang mempengaruhi kesehatan di Indonesia, antara lain masih adanya pengaruh sosial budaya yang turun temurun masih di anut sampai sekarang Syafrudin, 2007. Universitas Sumatera Utara Selain itu ditemukan pula sejumlah pengetahuan dan perilaku budaya yang dinilai tidak sesuai dengan prinsip kesehatan menurut ilmu kedokteran atau bahkan memberikan dampak kesehatan yang kurang menguntungkan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan di tinjau dari aspek sosial budaya. 1. faktor sosial ekonomi meliputi pekerjaan, pendapatan dan kondisi perumahan. 2. Faktor pendidikan. Rendahnya pendidikan dan pengetahuan berpengaruh pada tingkat kesadaran dan kesehatan, pencegahan penyakit. 3. Perilaku hidup tidak sehat seperti makan tidak cuci tangan, perokok, pecandu alkohol dsb. 4. Faktor perilaku yang bersifat budaya. Tradisi yang ada dimasyarakat seperti pandangan budaya mengenai hipertensi, kesakitan dan kematian di tiap-tiap daerah berbeda-beda sesuai kepercayaan dan adat istiadat yang berlaku.

2.2.4 Persepsi Budaya dan Makanan

Dalam catatan antropologi peradaban manusia dibedakan berdasarkan mata pencaharian masyarakat. Pola mengkonsumsi manusia pada masa itu dengan makan makanan hasil ramuan bahan tumbuhan yang dikumpulkan dari hutan atau memakan hasil hutan hewan atau tumbuhan yang diburu dan kemudian dibakar. Setelah berevolusi mata pencaharian manusia sudah bukan lagi berburu dan meramu, melainkan sudah bercocok tanam. Setiap masyarakat memiliki persepsi yang berbeda mengenai benda yang dikonsumsi. Perbedaan persepsi ini, sangat dipengaruhi oleh nilai dan budaya yang berlaku dimasyarakat. Universitas Sumatera Utara Pola makan masyarakat modern cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji fast food. Hal ini mereka lakukan karena tingginya jam kerja atau tingginya kompetensi hidup yang membutuhkan kerja keras. Padahal dibalik pola makan tersebut, misalnya hasil olahan siap santap, memiliki kandungan garam yang sangat tinggi dan lemak.

2.2.5 Konsep Masyarakat

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Usia Muda di Kelurahan Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat

2 94 114

Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat

20 192 114

Solidaritas Kekerabatan Pada Masyarakat Jawa Perantauan (Studi Deskriptif Di Kelurahan Sawit Seberang, Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat)

20 108 98

Pengaruh Keberadaan PTPN II Kebun Sawit Seberang Terhadap Tingkat Pendapatan Masyarakat Setempat (Studi Kasus : Kec. Sawit Seberang Kab. Langkat).

0 23 84

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERNIKAHAN USIA MUDA DI KELURAHAN SAWIT SEBERANG KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN LANGKAT

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik 2.1.1 Umur - Gambaran Karakteristik dan Sosial Budaya Masyarakat Terhadap Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat 2014

1 12 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Gambaran Karakteristik dan Sosial Budaya Masyarakat Terhadap Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat 2014

0 2 9

GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWIT SEBERANG KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN LANGKAT

0 1 15

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat

0 0 9

Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat

0 1 18