Nyamuk ini termasuk ke dalam jenis nyamuk yang terbangnya kuat, dapat mencapai 5 km dari sarang jentiknya, dan lebih suka darah manusia daripada darah
binatang. Ciri-ciri nyamuk Anopheles sundaicus :
a. Sayap paling sedikit dengan 4 noda hitam, termasuk costs long.
b. Kaki bertitik, kaki belakang tanpa hubungan putih lebar antara tibia dan
tarsale. c.
Tarsale 5 seluruhnya hitam d.
Long 6 kurang dari 3 noda hitam.
2. Anopheles aconitus
Di Indonesia nyamuk ini terdapat hampir di seluruh kepulauan kecuali Maluku dan Irian. Biasanya dapat dijumpai di dataran rendah tetapi lebih banyak di
dapat di daerah kaki gunung foothilis pada ketinggian 400-1000 m. makin ke Indonesia timur penyebarannya makin berkurang.
Jentiknya terdapat di sawah dan saluran irigasi. Sawah yang akan ditanami dan mulai diberi air, yang masih ada batang padi dan jerami yang berserakan,
merupakan sarang yang sangat baik. Di seluruh irigasi jentiknya terdapat di tepi yang banyak ditumbuhi rumput dan tidak begitu deras airnya. Sawah yang permukaannya
bersih dan saluran air yang tepinya terpelihara dengan baik biasanya tidak ada jentiknya.
Nyamuk dewasa terdapat hinggap dalam rumah dan kandang, tetapi tempat hinggap yang paling disukai adalah di luar rumah, pada tebing yang curam, gelap dan
Universitas Sumatera Utara
lembab. Juga terdapat di antara semak belukar di dekat sarangnya. Jarak terbangnya dapat mencapai 1,5 km, tetapi jarang terdapat jauh dari sarangnya. Terbangnya pada
malam hari untuk menghisap darah. Pemeriksaan dengan precipitin test menunjukkan darah manusia dan kerbau
dalam lambung mereka. Anopheles aconitus lebih menyukai darah binatang dan hanya menggigit darah manusia bila tidak banyak ternak yang dapat dijadikan umpan.
Nyamuk dewasa kecil, agak hitam, rusuk ke-6 long6 mempunyai 3 noda hitam dan jumbai pada ujung rusuk ke-6 putih, moncong probocis separuh bagian
ke ujungnya coklat kekuningan. Jentik juga kecil, bulu selukung cypeal hairs pendek, bercabang-cabang; tergal plate bentuknya convex. Tergal plate pada
abdomen besar-besar, pada ruas yang kedua.
3. Anopheles barbirostris Anophel wulp
Terdapat di seluruh Indonesia, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Jentik biasanya terdapat di dalam air yang jernih, seperti sawah, parit yang
aliran airnya tidak begitu deras, kolam yang banyak tumbuh-tumbuhannya, rawa- rawa, mata air, dan genangan air lainnya. Sering juga dijumpai pada air yang keruh.
Tempat air yang teduh lebih disukai, walaupun terdapat juga dalam air yang terbuka. Biasanya air payau yang dihindari.
Nyamuk dewasa lebih jarang dijumpai daripada jentiknya, sehingga dapat digolongkan sebagai nyamuk liar. Akan tetapi kadang-kadang dapat dijumpai di
dalam rumah dan kandang dalam jumlah yang besar. Tempat hinggap adalah tebing-
Universitas Sumatera Utara
tebing sungai sebelah sawah, diantaranya semak-semak, rumpun-rumpun bambu, dan bangunan-bangunan kosong.
Jarak terbangnya tidak jauh, terbang pada siang hari bila cuaca gelap berawan dan dalam keteduhan hutan-hutan yang lebat. sebagian besar zoophilic,
makin ke timur makin domestik. Di Sulawesi sering masuk rumah untuk menghisap darah dan keluar lagi.
Mempunyai natural infection rate 0,5 walau demikian penting artinya di Sumatera dan Sulawesi, karena ikut memelihara adanya malaria. Di tempat lain
kurang penting dan hanya merupakan vektor tambahan pada waktu epidemi atau bila terdapat dalam jumlah yang besar.
Nyamuk besar hitam, palpi lebat, ada sisik putih pada ruas abdomen 3-6, sayap seperti Myzorhyncus lainnya tetapi jumbai punya noda putih yang sempit pada
ujung long 3, hubungan putih ruas tersalah 2-4 kaki belakang jelas; pada mesepimoron ada segerombolan sisik-sisik putih. Jentiknya juga besar, tidak punya
stigma club, Souter clypeals dengan lebih dari 50 cabang. Banyak spesies yang mirip dengan A.barbirotris sehingga sering
dikelompokkan menjadi Barbirotris Group. Di Sulawesi dilaporkan salah satu spesies dari group ini yang mempunyai natural infection rate 13,3 yang diduga adalan An.
vanus walker. Nyamuk ini hanya terdapat di Sulawesi bedanya hubungan putih rusa tersala 3-4 kecil, hanya pada ujung tersale 3, dan perbedaan kecil lainnya pada alat
kelamin. Jentiknya juga berbeda yaitu banyak rambut-rambut yang bercabang.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah cabangnya lebih sedikit, misalnya outer clypeals kurang dari 50. Yang menyolok adalah bahwa spesies ini anthropophilik.
4. Anopheles bancrofti Giles