Demikian juga dengan pengaruh pH air terhadap keberadaan pupa menunjukkan nilai p 0,472 artinya p 0,005 berarti bahwa pH air tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan pupa nyamuk Anopheles spp. Sesuai dengan pendapat Irsanya 2005 pH air mempengaruhi tempat
perindukan nyamuk Anopheles spp. Menurut Marsaulina 2002 derajat keasaman pH air digunakan dalam pengaturan respirasi dan sistem enzim dalam tubuh larva
nyamuk. pH air sangat bervariasi dengan bertambahnya kedalaman, pH cenderung menurun.
Demikian juga penelitian yang dilakukan Hoedojo 1992, mengenai bionomik An. subpictus di Jengkalang, Flores mengungkapkan spesies ini hidup di air
dengan nilai pH 4,5-7,0 dan larva tersebut hidup bersama An. aconitus di danau, pantai dan tempat perindukannya ditumbuhi juga oleh tanaman air.
Penelitian yang dilakukan oleh Rao di daerah Bengal India, menemukan pH di tempat perindukan An. sundaicus pada 7,5 sampai dengan 8,5 atau rata-rata 8,2.
5.6. Pengaruh BOD Biological Oxygen Demand Terhadap Perkembangbiakan Nyamuk Anopheles spp.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa BOD Biological Oxygen Demand air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan larva
nyamuk Anopheles spp. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi p BOD air terhadap larva nyamuk Anopheles spp. dengan nilai p 0,986 artinya p 0,05 artinya
bahwa BOD air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah larva nyamuk Anopheles spp.
Universitas Sumatera Utara
Demikian juga pengaruh BOD Biological Oxygen Demand air terhadap keberadaan pupa menunjukkan nilai p 0,325 artinya p 0,005 berarti bahwa BOD
air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan pupa nyamuk Anopheles spp. Nilai rata-rata BOD Biological Oxygen Demand air danau yang
ditemukan adalah 8,3 mgL dengan nilai BOD terendah adalah 2,96 mgL dan BOD tertinggi 21,14 mgL.
Menurut Fardiaz 2004 BOD menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan
buangan di dalam air. organisme hidup yang bersifat aerobik membutuhkan oksigen untuk reaksi biokimia, yaitu untuk mengoksidasi bahan-bahan organik, sintesis sel
dan oksidasi sel. Nilai BOD Biological Oxygen Demand tidak berpengaruh secara langsung
terhadap perkembangbiakan larva dan pupa nyamuk Anopheles namun dengan tingginya jumlah BOD menunjukkan terjadinya pencemaran bahan-bahan organik di
dalam air sehingga jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk bernafas di dalam air berkurang sehingga dapat mengakibatkan kematian
mahluk hidup di dalam air.
5.7. Pengaruh DO Dissolved Oxygen Terhadap Perkembangbiakan Nyamuk Anopheles spp.
Berdasarkan hasil penelitian ditemuan bahwa DO Dissolved Oxygen air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan larva nyamuk
Anopheles spp. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi p DO air terhadap
Universitas Sumatera Utara
larva nyamuk Anopheles spp. dengan nilai p 0,986 artinya p 0,05 artinya bahwa DO air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah larva nyamuk
Anopheles spp. Demikian juga pengaruh DO Dissolved Oxygen air terhadap keberadaan
pupa menunjukkan nilai p 0,524 artinya p 0,005 berarti bahwa DO air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan pupa nyamuk Anopheles
spp. Nilai rata-rata DO Dissolved Oxygen air danau yang ditemukan adalah 3,7 mgL. Nilai DO terendah adalah 1,27 mgL dan DO tertinggi 8,38 mgL.
Menurut Fardiaz 2004 penurunan oksigen terlarut di dalam air mengakibatkan penurunan kehidupan hewan dan tanaman air. Hal ini disebabkan
karena mahluk-mahluk hidup tersebut banyak yang mati atau melakukan migrasi ke tempat yang konsentrasi oksigennya masih tinggi.
Sesuai dengan pendapat Warren 1991 yang menyatakan kandungan oksigen terlarut yang sangat rendah mengurangi jumlah jenis invertebrata, biasanya pada air
yang cukup dangkal persediaan oksigen cukup banyak.
5.8. Pengaruh Hewan Predator Terhadap Perkembangbiakan Nyamuk Anopheles spp.