basah Anonim, 1996. Kemampuan eceng gondok untuk melakukan proses-proses sebagai berikut :
a. Transpirasi
Jumlah air yang digunakan dalam proses pertumbuhan hanyalah memerlukan sebagian kecil jumlah air yang diadsorbsi atau sebagian besar dari air yang masuk
kedalam tumbuhan dan keluar meninggalkan daun dan batang sebagai uap air. Proses tersebut dinamakan proses transpirasi, sebagian menyerap melalui batang tetapi
kehilangan air umumnya berlangsung melalui daun. Laju hilangnya air dari tumbuhan dipengaruhi oleh kwantitas sinar matahari dan musim penanamnan. Laju teraspirasi
akan ditentukan oleh struktur daun eceng gondok yang terbuka lebar yang memiliki stomata yang banyak sehingga proses transpirasi akan besar dan beberapa factor
lingkungan seperti suhu, kelembaban, udara, cahaya dan angin.
b.
Fotosintesis
Fotosintesis adalah sintesa karbohidrat dari karbondioksida dan air oleh klorofil. Menggunakan cahaya sebagai energi dengan oksigen sebagai produk tambahan. Dalam
proses fotosintesis ini tanaman membutuhkan CO
2
dan H
2
c. Respirasi
O dan dengan bantuan sinar matahari akan menghasilkan glukosa dan oksigen dan senyawa-senyawa organic lain.
Karbondioksida yang digunakan dalam proses ini beasal dari udara dan energi matahari.
Sel tumbuhan dan hewan mempergunakan energi untuk membangun dan memelihara protoplasma, membran plasma dan dinding sel. Energi tersebut dihasilkan
Universitas Sumatera Utara
melalui pembakaran senyawa-senyawa. Dalam respirasi molekul gula atau glukosa C
6
H
12
O
6
2.3. Landasan Teori
diubah menjadi zat-zat sedarhana yang disertai dengan pelepasan energi.
Adanya tumbuhan Enceng gondok Eichornia crassipes berpengaruh terhadap perkembangbiakan larva nyamuk Anopheles spp. Ada beberapa faktor
lingkungan yang mempengaruhi perkembangbiakan larva nyamuk Anopheles spp. di antaranya faktor biologi, faktor fisik serta faktor kimia Irsanya, 2005.
Vegetasi air dapat mempengaruhi kehidupan larva seperti pohon bakau, ganggang. Tumbuhan bakau, lumut, ganggang dan berbagai jenis tumbuhan lain dapat
mempengaruhi kehidupan larva nyamuk karena dapat menghalangi sinar matahari Irsanya, 2005.
Menurut Rao dalam Marsaulina 2002 tumbuhan air di tempat perindukan sangat berperan terhadap keberadaan larva nyamuk Anopheles. Hal ini disebabkan
oleh tumbuhan air dapat berfungsi sebagai tempat penambaan diri bagi larva nyamuk saat beristirahat di atas permukaan air, tempat berlindung dari arus air dan serangan
predator Marsaulina, 2002. Suhu udara mempengaruhi panjang pendeknya siklus perkembangbiakan
nyamuk. Menurut Thomson dalam Marsaulina 2002, waktu tetas telur Anopheles sangat dipengaruhi oleh suhu air pada tempat perindukannya, makin tinggi suhu air
maka waktu tetas akan semakin singkat.
Universitas Sumatera Utara
Menurut penelitian Ompusunggu dkk 1992 larva An. sundaicus dan An. subpictus hampir selalu ditemukan bersama-sama di lagun yang berjarak 0-10 meter
dari pantai. Kondisi lagun pada saat penemuan kedua spesies ini adalah lebih sering ditemukan di air bersih daripada air kotor, hampir selalu ada algae, lebih sering
dengan bahan-bahan terapung, hampir selalu ada sinar matahari langsung Ompusunggu dkk, 1992.
pH air mempengaruhi tempat perindukan nyamuk Anopheles spp. Menurut Marsaulina 2002 derajat keasaman pH air digunakan dalam pengaturan respirasi
dan sistem enzim dalam tubuh larva nyamuk. pH air sangat bervariasi dengan bertambahnya kedalaman, pH cenderung menurun Marsaulina, 2002.
Salinitas berpengaruh terhadap tempat perindukan nyamuk. Pada kadar garam di atas 40
00
BOD Biochemical Oxygen Demand menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-
bahan buangan di dalam air. Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut, maka berarti kandungan bahan-bahan buangan
yang membutuhkan oksigen tinggi untuk reaksi biokimia, yaitu untuk mengoksidasi bahan organik, sintesis sel, dan oksidasi sel Fardiaz, 2004.
tidak memungkinkan untuk perkembangan larva nyamuk. pH air juga berpengaruh terhadap pengaturan respirasi dan sistem enzim dalam tubuh larva
Marsaulina, 2002.
Menurut Warren dalam Marsaulina 2002 bahwa kandungan oksigen terlarut yang sangat rendah mengurangi jenis invertebrata berukuran lebih besar sedangkan
Universitas Sumatera Utara
caing Tubifex, larva-larva nyamuk dan sebagainya masih ditemukan. Biasanya pada air yang cukup dangkal persediaan O
2
Penurunan oksigen terlarut di dalam air adalah menurunnya kehidupan hewan dan tanaman air. Hal ini disebabkan karena mahluk hidup tersebut banyak yang mati
atau melakukan migrasi ke tempat yang konsentrasi oksigennya masih tinggi Fardiaz, 2004.
masih banyak ditemukan Marsaulina, 2002.
Kandungan oksigen terlarut yang sangat rendah mengurangi jenis invertebrata berukuran lebih besar sedangkan caing Tubifex, larva-larva nyamuk dan sebagainya
masih ditemukan. Di alam, larva nyamuk bergantung pada mikroorganisme yang menjadi makanannya, zooplankton dan fitoplankton.
Adanya berbagai jenis ikan pemakan larva seperti ikan kepala timah panchax spp., gambusia, nila, mujahir dan lain-lain akan mempengaruhi populasi nyamuk d
suatu daerah Marsaulina, 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Kerangka Konsep Penelitian