Runggu sebesar 208,93 jiwa per km
2
. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Harian hanya 3,48 jiwa per km
2
.
4.2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Daerah Parapat dan Tuk-Tuk merupakan daerah di Kabupaten Samosir yang banyak dikunjungi masyarakat di sekitar penduduk karena daerah tersebut sebagai
tempat wisata, pelabuhan, dan perumahan penduduk.
4.3. Analisis Univariat 4.3.1. Gambaran Lingkungan Fisik, Kimia, dan Biologi Perairan Danau Toba
Berdasarkan hasil analisis statistik gambaran lingkungan fisik, kimia, dan biologi dapat dilihat pada tabel 4.1. di bawah ini :
Tabel 4.1. Gambaran Lingkungan Fisik Air Perairan Danau Toba Variabel Satuan
Mean Median
SD Min
Max N
Suhu Air 28,9
C 28,5
1,370 27
31 10
Kedalaman Air cm 55
48 28,98
19 109
10 pH Air
7,73 7,60
0,368 7,20
8,50 10
Kadar Garam
00
0,10 0,10
0,10 0,10
10 BOD mgL
8,30 7,90
5,44 2,96
21,14 10
DO mgL 3,51
2,74 2,24
1,27 8,38
10
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa nilai rata-rata suhu air di perairan Danau Toba adalah 28,9
C dan nilai median 28,5 C. Nilai rata-rata kedalaman air Danau Toba
adalah 55 cm dan nilai median adalah 48 cm. Nilai rata-rata pH pada perairan Danau Toba adalah 7,73 dan nilai median 7,60. Nilai rata-rata kadar garam perairan Danau
Universitas Sumatera Utara
Toba adalah 0,1
00
dan nilai median 0,1
00 .
4.3.2 Kepadatan Larva dan Imago Nyamuk Anopheles spp.
Nilai rata-rata BOD di perairan Danau Toba adalah 8,30 mgL dan nilai median 7,90 mgL . Nilai rata-rata DO Dissolved
Oxygen di perairan Danau Toba adalah 3,51 mgL dan nilai median 2,74 mgL.
Berdasarkan hasil analisis statistik jumlah larva dan imago nyamuk Anopheles spp. dapat dilihat pada tabel 4.2. di bawah ini :
Tabel 4.2 Distribusi Larva dan Imago Nyamuk Anopheles spp. Variabel
Mean Median
Sd Min
Max N
Larva per 10 cidukan 1,90
1,50 1,792
5 10
Imago Man Biting Rate 23,74
21,11 7,41
16 38
10 Pada Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa jumlah rata-rata larva nyamuk
Anopheles spp. per 10 cidukan di perairan Danau Toba adalah 1,9 per 10 cidukan, nilai median 1,50 per 10 cidukan dengan standar deviasi 1,792. Jumlah larva per 10
cidukan yang ditemukan maksimum berjumlah 5 dan minimum 0. Kepadatan nyamuk Anopheles spp. Dihitung berdasarkan Man Biting Rate
dengan menggunakan umpan manusia. Pengambilan sampel dilakukan pada malam hari karena pada umumnya nyamuk Anopheles spp. keluar pada malam hari.
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata Man Biting Rate nyamuk Anopheles dari 10 titik sampel di perairan Danau Toba adalah 23,74 , nilai median
21,11 dengan standar deviasi 7,41. Nilai Man Biting Rate maksimum adalah 38 dan minimum 16.
Universitas Sumatera Utara
4.4. Analisis Bivariat
Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh antara faktor lingkungan
fisika, kimia, dan biologi air terhadap angka perkembangbiakan nyamuk Anopheles spp. Dikatakan ada pengaruh dan bermakna secara statistik jika diperoleh hasil uji
lebih kecil dari nilai āpā signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05.
4.4.1. Pengaruh Faktor Lingkungan Fisika, Kimia dan Biologi Terhadap Angka Perkembangbiakan Nyamuk Anopheles spp.
Analisa bivariat untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh antara faktor lingkungan
fisika, kimia, dan biologi terhadap angka perkembangbiakan larva dengan uji chi- square dan T-independent. Dikatakan ada pengaruh dan bermakna secara statistik jika
diperoleh hasil uji lebih kecil dari nilai āpā signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05.
4.4.1.1. Pengaruh Faktor Lingkungan Fisika, Kimia dan Biologi Air Terhadap Jumlah Larva Nyamuk Anopheles spp. per 10 cidukan
Berdasarkan hasil analisis statistik pengaruh faktor lingkungan fisika, kimia, dan biologi terhadap jumlah larva Anopheles spp. per 10 cidukan dapat dilihat pada
tabel 4.3. berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Pengaruh Faktor Lingkungan Fisika, Kimia, dan Biologi Terhadap Jumlah Larva Nyamuk Anopheles spp. Per 10 Cidukan
Faktor Lingkngan Fisika Kimia, Biologi Air
Jumlah Larva Nyamuk Anopheles spp. Per 10 cidukan
Nilai p signifikansi
N Suhu Air
0, 019 10
Sinar Matahari 0, 289
10 Kedalaman Air
0, 828 10
pH Air 0, 686
10 BOD Air
0, 986 10
DO Air 0, 966
10 Hewan Predator
0, 289 10
Tabel 4.3. di atas menunjukkan bahwa berdasarkan dari hasil analisis statistik dari sepuluh sampel penelitian diperoleh nilai signifikansi p suhu air terhadap larva
nyamuk Anopheles spp. dengan nilai p 0,019 artinya p 0,05 artinya bahwa suhu air memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah larva nyamuk Anopheles spp.
per 10 cidukan. Sinar matahari tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan
larva nyamuk Anopheles spp. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi p sinar matahari terhadap larva nyamuk Anopheles spp. dengan nilai p 0,289 artinya p
0,05 artinya bahwa sinar matahari tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah larva nyamuk Anopheles spp.
Kedalaman air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan larva nyamuk Anopheles spp. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi p
kedalaman air terhadap larva nyamuk Anopheles spp. dengan nilai p 0,828 artinya
Universitas Sumatera Utara
p 0,05 artinya bahwa kedalaman air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah larva nyamuk Anopheles spp.
pH air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan larva nyamuk Anopheles spp. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi p pH air
terhadap larva nyamuk Anopheles spp. dengan nilai p 0, 686 artinya p 0,05 artinya bahwa pH air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah larva
nyamuk Anopheles spp. BOD air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan larva
nyamuk Anopheles spp. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi p BOD air terhadap larva nyamuk Anopheles spp. dengan nilai p 0,986 artinya p 0,05 artinya
bahwa BOD air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah larva nyamuk Anopheles spp.
DO air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan larva nyamuk Anopheles spp. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi p DO air
terhadap larva nyamuk Anopheles spp. dengan nilai p 0,986 artinya p 0,05 artinya bahwa DO air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah larva
nyamuk Anopheles spp. Hewan predator di dalam air tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap keberadaan larva nyamuk Anopheles spp. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi p hewan predator terhadap larva nyamuk Anopheles spp. dengan nilai
p 0,289 artinya p 0,05 artinya bahwa hewan predator tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah larva nyamuk Anopheles spp.
Universitas Sumatera Utara
4.4.1.2. Pengaruh Faktor Lingkungan Fisika, Kimia dan Biologi Air Terhadap Keberadaan Pupa Nyamuk Anopheles spp.
Berdasarkan hasil analisis statistik pengaruh faktor lingkungan fisika, kimia, dan biologi terhadap keberadaan pupa nyamuk Anopheles spp. per 10 cidukan dapat
dilihat pada tabel 4.4. berikut :
Tabel 4.4. Pengaruh Faktor Lingkungan Fisika, Kimia, dan Biologi Terhadap Keberadaan Pupa Nyamuk Anopheles spp.
Faktor Lingkngan Fisika Kimia, Biologi Air
Keberadaan Pupa Nilai p
signifikansi 95 CI
N Lower
Upper Suhu Air
0, 833 - 1, 913
2, 313 10
Sinar Matahari 0, 011
- -
10 Kedalaman Air
0, 108 - 8, 185
67, 385 10
pH Air 0, 472
- 0, 730 0, 370
10 BOD Air
0, 325 - 4, 308
11, 492 10
DO Air 0, 524
- 2, 405 4, 357
10 Hewan Predator
0, 011 -
- 10
Keterangan : N adalah jumlah sampel penelitian 95 CI adalah tingkat kepercayaan 95
Tabel 4.4. di atas menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji T-independent diperoleh nilai signifikansi p suhu air
terhadap keberadaan pupa nyamuk Anopheles spp. dengan nilai p 0,833 artinya p0,05 berarti bahwa suhu air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keberadaan pupa nyamuk Anopheles spp. Sinar matahari memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan pupa.
Hal ini ditunjukkan dengan berdasarkan uji Chi-square menunjukkan nilai
Universitas Sumatera Utara
signifikansi p adalah 0,011 artinya nilai p 0,005 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara sinar matahari terhadap keberadaan pupa nyamuk Anopheles spp.
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji T-independent untuk mengetahui pengaruh kedalaman air terhadap keberadaan pupa menunjukkan
nilai p 0,108 artinya p 0,005 berarti bahwa kedalaman air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan pupa nyamuk Anopheles spp.
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji T-independent untuk mengetahui pengaruh pH air terhadap keberadaan pupa menunjukkan nilai p
0,472 artinya p 0,005 berarti bahwa pH air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan pupa nyamuk Anopheles spp.
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji T-independent untuk mengetahui pengaruh BOD air terhadap keberadaan pupa menunjukkan nilai
p 0,325 artinya p 0,005 berarti bahwa BOD air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan pupa nyamuk Anopheles spp.
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji T-independent untuk mengetahui pengaruh DO air terhadap keberadaan pupa menunjukkan nilai p
0,524 artinya p 0,005 berarti bahwa DO air tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan pupa nyamuk Anopheles spp.
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-square untuk mengetahui pengaruh hewan predator terhadap keberadaan pupa menunjukkan nilai
p 0,011 artinya p 0,005 berarti bahwa hewan predator di dalam air memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan pupa nyamuk Anopheles spp.
Universitas Sumatera Utara
4.5. Analisis Multivariat