tetapi di daerah hutan yang sudah dibuka, dalam air yang terlindung oleh semak belukar.
Nyamuk dewasa masuk rumah dari senja sampai pagi hari. Tempat hinggapnya di luar rumah, sangat antropophilik, hidupnya lebih dekat dengan
kediaman manusia daripada A. umbrosus. Nyamuk besar, palpi kurang begitu lebat, tidak ada propleural setae, kaki
depan tidak ada hubungan putih, sedangkan hubungan putih kaki belakang sempit. Jentiknya berbeda dengan spesies Umbrosus Group lainnya pada rambut-rambutnya
yang bercabang, jumlah cabang lebih sedikit inner clypeals 4-7 cabangnya; posterior Clypeals pendek, tidak mencapai pangkal Inner Clypeals, bercabang 3-4; lateral hair
ruas abdomen ke-3 dengan 3-4 cabang.
2.1.5. Faktor Lingkungan Yang Memengaruhi Perkembangbiakan Nyamuk Anopheles spp.
2.1.5.1. Lingkungan Fisik a. Suhu
Suhu udara mempengaruhi panjang pendeknya siklus perkembangbiakan nyamuk. Menurut Thomson dalam Marsaulina 2002, waktu tetas telur Anopheles
sangat dipengaruhi oleh suhu air pada tempat perindukannya, makin tinggu suhu air maka waktu tetas akan semakin singkat.
b. Kelembaban
Kelembaban dapat mempengaruhi perkembangan nyamuk Anopheles karena kelambaban yang rendah dapat memperpendek umur nyamuk. Di Punjab, India
Universitas Sumatera Utara
kelembaban paling rendah 63 untuk memungkinkan terjadinya penularan. Kelembaban mempengaruhi kecepatan berkembang biak, kebiasaan menggigit,
istirahat nyamuk. Rata-rata kelembaban minimal adalah 60, relatif kelembaban tertinggi bagi hidup nyamuk memungkinkan lebih lama dalam mentransmisi infeksi
pada beberapa orang Marsaulina, 2002.
c. Hujan
Hujan mempengaruhi terjadinya breeding places. Curah hujan yang berlebihan dapat mengubah aliran kecil air menjadi aliran deras hingga banyak larva
dan pupa serta telur terbawa oleh arus air. Menurut Depkes RI dalam Marsaulina 2002 nyamuk Anopheles berkembangbiak dalam jumlah besar.
d. Sinar Matahari
Menurut penelitian Ompusunggu dkk 1992 larva An.sundaicus dan An. subpictus hampir selalu ditemukan bersama-sama di lagun yang berjarak 0-10 meter
dari pantai. Kondisi lagun pada saat penemuan kedua spesies ini adalah sebagai berikut: lebih sering ditemukan di air bersih daripada air kotor, hampir selalu ada
algae, lebih sering dengan bahan-bahan terapung, hampir selalu ada sinar matahari langsung Ompusunggu dkk, 1992.
Menurut Depkes dalam Marsaulina 2002 pengaruh sinar matahari terhadap larva nyamuk berbeda-beda. An. sundaicus lebih suka tempat yang sedikit cahaya
matahari sebaliknya An. hyrcanus lebih menyukai tempat terbuka, An. barbirostris dapat hidup baik di tempat teduh maupun terang. Cahaya matahari langsung akan
membuat keadaan yang tidak meyenangkan bagi aktivitas nyamuk.
Universitas Sumatera Utara
e. Arus air
Arus air mempengaruhi perkembangan nyamuk Anopheles karena arus air yangt deras dapat merusak tempat perindukan nyamuk. Larva An.maculatus
mempunyai habitat khusus yaitu di parit atau sungai kecil berbatu dengan air mengalir perlahan atau tanpa aliran pada daerah pegunungan Pranoto dan Munif,
1992.
f. Kedalaman Air