20
yang menimbulkan hutang yang dijamin. Sebagai
perjanjian Jaminan,
perjanjian Hak
Tanggungan merupakan
perjanjian accesoir dari perjanjian Hak Tanggungan terdapat dalam : 1 Pasal 10 ayat 1 UUHT menentukan bahwa perjanjian untuk memberikan
Hak Tanggungan merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian hutang- piutang yang bersangkutan.
19
2 Pasal 18 ayat 1 huruf a menentukan Hak Tanggungan hapus karena hapusnya hutang yang dijamin.
20
Dengan demikian adanya ketergantungan berkaitan antara perjanjian Hak Tanggungan dengan perjanjian kredit :
a. Apabila perjanjian kredit batalberakhir maka perjanjian Hak Tanggungan ikut batalberakhir.
b.Perjanjian Hak Tanggungan tidak boleh mendahului perjanjian kredit. c. Dalam Perjanjian Hak Tanggungan dituangkan dalam Akta Pemberian Hak
Tanggungan harus dicantumkan perjanjian kredit tertentu.
2. Kerangka Konsepsi.
Menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran tulisan ini, berikut dijelaskan definisi operational dari istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu:
1. Jaminan kredit adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai mudah untuk
19
Himpunan Peraturan Fidusia Hak Tanggungan, Indonesia Legal Centre Publishing, CV. Karya Gemilang, 2010, hal. 52.
20
Himpunan Peraturan Fidusia Hak Tanggungan, Indonesia Legal Centre Publishing, CV. Karya Gemilang, 2010, hal. 58.
Universitas Sumatera Utara
21
diuangkan yang diikat dengan janji sebagai jaminan untuk pembayaran dari hutang debitur berdasarkan perjanjian kredit yang dibuat kreditur dan debitur.
21
2. NasabahDebitur adalah nasabah yang memperoleh
fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau yang dipersamakan dengan
berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan.
22
3. Kreditur adalah
Suatu lembaga
pembiayaan bank
yang memberikan
fasilitaspinjaman kepada debitur. 4. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
23
5. Kredit adalah Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu.
24
6. Perjanjian dibuat atas dasar : kesepakatan kedua belah pihak baik debitur maupun kreditur dalam hal ini debitur untuk memperoleh fasilitas kredit.
7. Lembaga Hak Tanggungan sebagai lembaga jaminan dan tujuan untuk melindungi kepentingan pihak kreditur atas pinjaman kepada debitur yang
memberikan hak kepada kreditur untuk mengambil pelunasan piutangnya
21
Sutarno, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Pada Bank, Alfabeta, Jakarta, 2005, hal. 142.
22
Pasal 1 angka 18 Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998.
23
Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998.
24
Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998.
Universitas Sumatera Utara
22
bilamana debitur cidera janji. 8. KPR adalah Kredit Pemilikan Rumah yang merupakan salah satu produk bank
yang kegunaannya untuk keperluan membangun rumah, renovasi rumah dan yang lainnya sifatnya konsumtif.
G. Metode Penelitian
Menurut Soerjono Soekanto, metodologi pada hakekatnya merupakan pedoman tentang cara-cara ilmuwan mempelajari, menganalisa dan memahami
lingkungan-lingkungan yang dihadapinya.
25
1. Jenis dan Sifat Penelitian.