Pengertian Kredit. Aspek Jaminan Dalam Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada PT. Bank XYZ

29 Oleh karena itu kemajuan suatu bank disuatu negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu negara, maka semakin besar peranan perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Artinya keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah dan masyarakatnya.

2. Pengertian Kredit.

Dalam kehidupan sehari-hari, kata kredit bukan merupakan perkataan yang asing bagi masyarakat kita. Perkataan kredit tidak saja dikenal oleh masyarakat di kota-kota besar, tetapi sampai di desa-desa pun kata kredit tersebut sudah sangat populer. 34 Perkataan kredit sesungguhnya berasal dari bahasa latin “credere” yang berarti kepercayaan, atau “credo” yang berarti saya percaya. Jadi seandainya seseorang memperoleh kredit, berarti ia memperoleh kepercayaan trust. Dengan perkataan lain maka kredit mengandung pengertian adanya suatu kepercayaan dari seseorang atau badan yang diberikan kepada seseorang atau badan lainnya yaitu bahwa yang bersangkutan pada masa yang akan datang memenuhi segala sesuatu kewajiban yang telah diperjanjikan terlebih dahulu. 35 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 angka 11 mengatakan arti “kredit” sebagai berikut : 34 Thomas Suyatno, et.al, Dasar-Dasar Perkreditan, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta, 1997, hal. 12. 35 Rachmat Firdaus, et.al., Manajemen Perkreditan Bank Umum, Alfabeta, Bandung, 2009, hal. 1. Universitas Sumatera Utara 30 “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Muchdarsyah Sinungan memberikan defenisi apakah arti dari kredit itu : “Kredit adalah suatu pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu yang akan datang disertai dengan suatu kontra prestasi berupa bunga” 36 Dilihat dari sudut ekonomi, kredit diartikan sebagai penundaan pembayaran. Maksudnya pengembalian atas penerimaan uang dan atau suatu barang tidak dilakukan bersamaan pada saat menerimanya, akan tetapi pengembaliannya dilakukan pada masa tertentu yang akan datang. 37 Defenisi kredit bersifat umum, karena sesungguhnya setiap pemberian kredit disertai berbagai perjanjian khusus dan klausul tersendiri, yang memuat larangan dan keharusan yang harus dilakukan oleh nasabah terhadap bank pemberi kredit. 38 Didalam pemberian kredit terdapat dua pihak yang berkepentingan langsung yaitu pihak yang kelebihan uang disebut pemberi kredit dan yang membutuhkan disebut penerima kredit. Bilamana terjadi pemberian kredit berarti pihak yang 36 Muchdarsyah Sinungan, Dasar-Dasar dan Teknik Management Kredit, PT. Bina Aksara, Jakarta, 1983, hal. 12. 37 Edy Putra Tje Aman , Kredit Perbankan Suatu Tinjauan Yuridis, Liberty, Yogyakarta, 1989, hal. 1. 38 Mahmoeddin, Melacak Kredit Bermasalah, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2002, hal. 2. Universitas Sumatera Utara 31 berkelebihan uang memberikan uangnya prestasi kepada pihak yang memerlukan uang dan pihak yang memerlukan uang berjanji akan mengembalikan uang tersebut disuatu waktu tertentu dimasa yang akan datang. Disini terkaitlah faktor waktu antara pemberian prestasi dan penerimaan prestasi tersebut. Tenggang waktu antara pemberian dan penerimaan kembali prestasi ini adalah sesuatu hal yang abstrak, yang tak dapat diukur secara nyata, sukar untuk diraba. 39 Masa antara pemberian dan penerimaan prestasi tersebut dapat berjalan beberapa menit saja dan dapat pula berlangsung dalam beberapa tahun. Karenanya dalam kredit terkandung pula pengertian tentang degree of risk, suatu tingkat resiko tertentu, oleh karena pelepasan kredit mengandung suatu resiko bagi penerima kredit. 40 Dari pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang. Contoh berbentuk tagihan kredit barang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil, kredit ini berarti nasabah tidak memperoleh uang tetapi rumah, karena bank membayar langsung kedevelover dan nasabah hanya membayar cicilan rumah tersebut setiap bulan. Kemudian adanya kesepakatan antara bankkreditur dengan nasabah penerima kredit debitur, bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing- masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama. 39 Muchdarsyah Sinungan, Dasar-Dasar dan Teknik Management Kredit, Op. Cit., hal. 12. 40 Muchdarsyah Sinungan, Dasar-Dasar dan Teknik Management Kredit, Ibid. Universitas Sumatera Utara 32 Demikian pula dengan masalah sanksi apabila sidebitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat bersama. 41 Dalam kata kredit mengandung berbagai maksud atau dengan kata lain dalam kata kredit terkandung unsur-unsur yang direkatkan menjadi satu. Sehingga jika kita bicara kredit maka termasuk membicarakan unsur-unsur yang terkandung didalamnya. Menurut Thomas Suyatno, et.al., yang merupakan unsur-unsur dari kegiatan kredit antara lain: 42 1. Kepercayaan; 2. Tenggang Waktu; 3. Degree of risk; 4. Prestasi.

3. Fungsi dan Jenis-Jenis Kredit