Menurut Bangkit, dia tidak pernah bercita-cita menjadi apapun, dan awalnya masuk partai baginya hanya sebagai kompensasi hiburan karena di Tapanuli Utara
nyaris tidak ada hiburan padahal saat tinggal di Jakarta, relatif banyak hiburan.
97
Pada Pilkada Tapanuli Utara yang lalu, terdapat 6 enam pasangan calon yang mendaftar dan ditetapkan KPU Tapanuli Utara sebagai pasangan calon kepala
daerah dan wakil kepala daerah. Empat pasangan calon di antaranya diusung oleh partai politik yang memenuhi syarat, yaitu mendapatkan dukungan dari gabungan
partai politik yang memenuhi perolehan sekurang-kurangnya 15 lima belas persen dari jumlah kursi DPRD atau 15 lima belas persen dari akumulasi
perolehan suara sah dalam Pemilihan Umum anggota DPRD tahun 2004 di Kabupaten Tapanuli Utara.
Setelah menjadi Ketua PAC PDIP Kecamatan Siborongborong periode 2000- 2005, selanjutnya Bangkit juga menjadi Ketua DPC Dewan Pimpinan Cabang PDIP
Kabupaten Tapanuli Utara periode 2005-2010. Sampai terpilih menjadi Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Utara, Bangkit menjadi manager perusahaan keluarga yang
dirintis oleh orang tuanya, sejak tahun 1998. Selain itu, Bangkit juga menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Utara periode 2004-2010.
4.4 Proses Pencalonan
97
Wawancara dengan Bangkit Parulian Silaban, SE 36, Calon Wakil BupatiWakil Bupati terpilih tanggal 09 September 2011, di Tarutung.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Sedangkan dua pasangan lagi adalah pasangan calon dari jalur perseorangan yang mendapat dukungan sekurang-kurangnya 5 dari jumlah penduduk, karena
Kabupaten Tapanuli Utara berpenduduk pada kisaran lebih dari 250.000 dua ratus lima puluh ribu jiwa sampai dengan 500.000 lima ratus ribu jiwa sesuai dengan UU
No. 12 tahun 2008.
98
98
Pada tahun 2008, jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara sesuai data yang diterima KPU Tapanuli Utara
dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara adalah sebanyak 301.958 jiwa, sehingga sesuai Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 Pasal 59 ayat 2b, calon perseorangan harus mendapat dukungan sekurang-kurangnya 5
dari jumlah penduduk Tapanuli Utara.
Berikut ditunjukkan perolehan suara sah dan perolehan kursi gabungan partai politik pada Pemilu 2004 lalu dan syarat dukungan calon perseorangan yang
dijadikan pedoman dalam penentuan pasangan calon:
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 20. Persentase Perolehan Suara Sah Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu 2004 Kabupaten Tapanuli Utara Yang Mengusung Pasangan
Calon Dalam Pilkada Dan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan
No. Calon Kepala Daerah
Dan Wakil Kepala Daerah
Partai PolitikGabungan Partai Politik Yang Mengajukan
Pasangan Calon Persentase
Perolehan Suara Sah Gabungan Parpol
Pada Pemilu 2004
1. Torang Lumbantobing
dan Bangkit Parulian Silaban, SE
Partai Golongan Karya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Buruh Sosial
Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Karya Peduli Bangsa.
49,01
2. Ir. Roy Mangotang Sinaga
dan Ir. Djudjung Pangondian Hutauruk
Calon Perseorangan Dengan Jumlah Dukungan Sebanyak
16.730
5 dari 301.958 jiwa = 15.098 jiwa
3. Samsul Sianturi
dan Drs. Frans Anthony Sihombing, MM
Partai Damai Sejahtera, Partai Nasional Indonesia Marhaenisme, Partai Amanat
Nasional, Partai Demokrat, Partai Nasional Benteng Kemerdekaan.
19,53
4. Ir. Sanggam Hutapea, MM
dan Ir. Londut Silitonga, MM
Partai Pelopor, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, Partai Persatuan Demokrasi
Kebangsaan, Partai Merdeka, Partai Serikat Indonesia, Partai Perhimpunan
Indonesia Baru.
18,78
5. Drs. Wastin Siregar
dan Ir. N. Soaloon Silitonga, MBA
Calon Perseorangan Dengan Jumlah Dukungan Sebanyak
15.556
5 dari 301.958 jiwa = 15.098 jiwa
6. Ir. Edward Sihombing
dan Drs. Alpa Simanjuntak, MPd
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Patriot Pancasila.
9,56
Sumber : Diolah dari Data KPU Kabupaten Tapanuli Utara
Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat 3 tiga pasangan calon yang memenuhi syarat berdasarkan akumulasi perolehan suara sah Pemilihan Umum tahun
2004 di Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu pasangan Torang LumbantobingBangkit Parulian Silaban, SE; Samsul SianturiDrs. Frans Anthony Sihombing, MM; dan Ir.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Sanggam Hutapea, MMIr. Londut Silitonga, MM. Sedangkan pasangan Ir. Edward Sihombing dan Drs. Alpa Simanjuntak, M.Pd tidak memenuhi syarat jika dilihat dari
akumulasi perolehan suara sah gabungan partai politik yang memberikan dukungan.
Tabel 21. Persentase Perolehan Jumlah Kursi Gabungan Partai Politik Peserta
Pemilu 2004 Kabupaten Tapanuli Utara Yang Mengusung Pasangan Calon Dalam Pilkada Dan Syarat Dukungan Pasangan Calon
Perseorangan
No. Calon Kepala Daerah
Dan Wakil Kepala Daerah
Partai PolitikGabungan Partai Politik Yang Mengajukan
Pasangan Calon Persentase Perolehan
Kursi Gabungan Partai Politik Pada
Pemilu 2004
1. Torang Lumbantobing
dan Bangkit Parulian Silaban, SE
Partai Golongan Karya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Buruh Sosial
Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Karya Peduli Bangsa.
53,33
2. Ir. Roy Mangotang Sinaga
dan Ir. Djudjung Pangondian Hutauruk
Calon Perseorangan Dengan Jumlah Dukungan Sebanyak
16.730
5 dari 301.958 jiwa = 15.098 jiwa
3. Samsul Sianturi
dan Drs. Frans Anthony Sihombing, MM
Partai Damai Sejahtera, Partai Nasional Indonesia Marhaenisme, Partai Amanat
Nasional, Partai Demokrat, Partai Nasional Benteng Kemerdekaan.
20
4. Ir. Sanggam Hutapea, MM
dan Ir. Londut Silitonga, MM
Partai Pelopor, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, Partai Persatuan Demokrasi
Kebangsaan, Partai Merdeka, Partai Serikat Indonesia, Partai Perhimpunan
Indonesia Baru.
10
5. Drs. Wastin Siregar
dan Ir. N. Soaloon Silitonga, MBA
Calon Perseorangan Dengan Jumlah Dukungan Sebanyak
15.556
5 dari 301.958 jiwa = 15.098 jiwa
6. Ir. Edward Sihombing
dan Drs. Alpa Simanjuntak, MPd
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Patriot Pancasila.
16,67
Sumber : Diolah Dari Data KPU Kabupaten Tapanuli Utara
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat 3 tiga pasangan calon yang memenuhi syarat sesuai dengan persentase perolehan kursi DPRD Tapanuli Utara
tahun 2004, yaitu pasangan Torang LumbantobingBangkit Parulian Silaban, SE; Samsul SianturiDrs. Frans Anthony Sihombing, MM; dan Ir. Edward
SihombingDrs. Alpa Simanjuntak, M.Pd. Sedangkan pasangan Ir. Sanggam Hutapea, MM dan Ir. Londut Silitonga, MM tidak memenuhi syarat jika dilihat dari persentase
perolehan jumlah kursi. Dengan demikian terdapat 2 dua pasangan calon yang memenuhi syarat baik
berdasarkan akumulasi perolehan suara sah, maupun berdasarkan persentase perolehan jumlah kursi, yaitu pasangan Torang LumbantobingBangkit Parulian
Silaban, SE dan Samsul SianturiDrs. Frans Anthony Sihombing, MM. Sedangkan pasangan Ir. Sanggam Hutapea, MM dan Ir. Londut Silitonga memenuhi syarat
berdasarkan akumulasi perolehan suara sah; dan pasangan Ir. Edward Sihombing dan Drs. Alpa Simanjuntak, M.Pd memenuhi syarat berdasarkan persentase perolehan
jumlah kursi. Berdasarkan tahapan Pilkada yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten Tapanuli
Utara, bahwa masa pendaftaran adalah pada tanggal 30 Juli 2008 sampai 05 Agustus 2008.
99
99
Untuk lebih jelas, dapat dilihat Keputusan KPU Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 01 Tahun 2008 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Waktu Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2008 dan Nomor 07 Tahun 2008 tentang Perubahan Keputusan KPU Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 01 Tahun 2008.
Sesuai dengan ketentuan pasal 58 q UU No. 12 tahun 2008, yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
mengharuskan mengundurkan diri sejak perdaftaran bagi kepala daerah danatau wakil kepala daerah yang masih menduduki jabatannya, maka Torang Lumbantobing
sebagai calon bupati yang berpasangan dengan Bangkit Parulian Silaban, SE sebagai calon wakil bupati, terlebih dahulu mengajukan pengunduran diri kepada Menteri
Dalam Negeri baik sebagai pribadi maupun sebagai bupati, melalui surat Nomor 1214347TAPEMVII08 tanggal 07 Juli 2008. Selanjutnya Menteri Dalam Negeri
memberikan persetujuan pengunduran diri tersebut melalui surat Nomor 131.122124SJ tanggal 24 Juli 2008.
Berpedoman pada tahapan yang ada, maka pada hari Senin, 04 Agustus 2008 pukul 14.45 WIB, pasangan Torang LumbantobingBangkit Parulian Silaban, SE
secara resmi mendaftarkan diri kepada KPU Kabupaten Tapanuli Utara. Tidak lama setelah mendaftarkan diri, yang hanya berselang beberapa menit, Torang
Lumbantobing mendapatkan informasi bahwa beberapa saat sebelum mereka mendaftar ke KPU Kabupaten Tapanuli Utara, Mahkamah Konstitusi telah
memutuskan melalui putusan No 17PUU-VI2008 tanggal 04 Agustus 2008 sekitar pukul 10.30 Wib, yang menyebutkan bahwa pasal 58 q Undang-undang No. 12
tahun 2008 tidak mengikat, dengan demikian sejak dibacakannya putusan tersebut, tidak ada kewajiban mengundurkan diri bagi calon yang sedang menduduki
jabatannya, baik sebagai kepala daerah maupun sebagai wakil kepala daerah. Selanjutnya menteri dalam negeri mensyaratkan bahwa calon incumbent hanya
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
diwajibkan cuti pada saat melakukan kampanye sesuai jadwal kampanye yang dibuat oleh KPU.
Berdasarkan putusan MK tersebut, maka Torang Lumbantobing melalui surat tanggal 07 Agustus 2008 mengajukan permohonan peninjauan kembalipenarikan
usul pengunduran diri sebagai Bupati Tapanuli Utara kepada Menteri Dalam Negeri. Kemudian melalui telegram Nomor 131.122394SJ tanggal 14 Agustus 2008,
Menteri Dalam Negeri menyetujui permohonan pencabutan pengunduran diri tersebut. Dengan demikian maka Torang Lumbantobing kembali aktif sebagai bupati
setelah sempat berhenti dari jabatannya selama 21 dua puluh satu hari. Putusan MK tersebut sangat menguntungkan bagi Torang Lumbantobing,
bukan hanya dari segi materi dan jabatan karena hak-haknya kembali pulih sebagai kepala daerah, tetapi juga dalam rangka berkompetisi dalam Pilkada. Dengan aktifnya
kembali Torang sebagai Bupati Tapanuli Utara, maka setidaknya hal ini menguntungkan karena 4 empat hal. Pertama adalah bahwa masyarakat
beranggapan bahwa Torang memang sudah kembali ditakdirkan sebagai Bupati Tapanuli Utara sehingga dia sangat layak didukung kembali untuk periode
berikutnya.
100
Kedua, adalah bahwa Torang akan kembali mendapatkan fasilitas dan pendapatan sebagai Bupati Tapanuli Utara selama 9 sembilan bulan sisa masa
100
Wawancara dengan Berto Pasaribu 52, tokoh masyarakat Kecamatan SiborongborongKetua Lembaga Adat Dalihan Natolu LADN Kecamatan Siborongborong, tanggal 10 September 2011, di Kecamatan Tarutung.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
jabatannya. Ketiga, adalah dengan aktifnya kembali sebagai kepala daerah maka berbagai “fasilitas negara” dapat digunakan untuk “mencari” dukungan dan
menyampaikan program-programnya jika nantinya terpilih sebagai bupati periode berikutnya, melalui berbagai kegiatan resmi pemerintahannya. Hal ini karena Torang
dapat lebih banyak berkunjung ke masyarakat melalui kegiatan resmi sebagai seorang kepala daerah, yang memang sejak awal sudah menjadi kegiatan pemerintahannya,
seperti gotong royong dan pentas seni.
101
Keempat, adalah bahwa dengan aktifnya kembali sebagai kepala daerah, maka para pimpinan SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah dan pejabat eselon III yang
tadinya sudah mulai ada yang “membelot” kembali mendukungnya.
102
Jika Torang saat itu jadi mengundurkan diri dan tidak lagi sebagai incumbent, para pendukungnya
terutama para pejabat dan PNS Pegawai Negeri Sipil yang terdapat hingga ke desa- desa akan banyak yang mengalihkan dukungannya ke calon lain.
103
101
Gotong royong biasanya dilakukan untuk membuka jalan baru ke desa terpencil ataupun memperbaiki berbagai sarana umum lainnya. Pentas seni adalah sebuah panggung hiburan rakyat yang dilakukan untuk
menampilkan berbagai jenis bakat seni masyarakat setempat seperti tari, puisi, dan menyanyi. Pada setiap pentas seni biasanya Torang Lumbantobing dan rombongannya “menyumbangkan” uang kepada para penari
atau penyanyi, dan ikut serta melantunkan lagu yang “menyentuh” perasaan masyarakat setempat. Umumnya dalam kehidupan masyarakat Batak, memberikan atau menyumbangkan uang kepada orang yang sedang menari
atau menyanyi adalah suatu hal yang sudah “lumrah” atau biasa.
102
Wawancara dengan Torang Lumbantobing, op.cit.
103
Wawancara dengan Ir. Sanggam Hutapea, MM, calon Bupati, tanggal 22 September 2011, di Jakarta.
4.5 Pemungutan Suara dan Sengketa Hasil Pilkada