jabatannya. Ketiga, adalah dengan aktifnya kembali sebagai kepala daerah maka berbagai “fasilitas negara” dapat digunakan untuk “mencari” dukungan dan
menyampaikan program-programnya jika nantinya terpilih sebagai bupati periode berikutnya, melalui berbagai kegiatan resmi pemerintahannya. Hal ini karena Torang
dapat lebih banyak berkunjung ke masyarakat melalui kegiatan resmi sebagai seorang kepala daerah, yang memang sejak awal sudah menjadi kegiatan pemerintahannya,
seperti gotong royong dan pentas seni.
101
Keempat, adalah bahwa dengan aktifnya kembali sebagai kepala daerah, maka para pimpinan SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah dan pejabat eselon III yang
tadinya sudah mulai ada yang “membelot” kembali mendukungnya.
102
Jika Torang saat itu jadi mengundurkan diri dan tidak lagi sebagai incumbent, para pendukungnya
terutama para pejabat dan PNS Pegawai Negeri Sipil yang terdapat hingga ke desa- desa akan banyak yang mengalihkan dukungannya ke calon lain.
103
101
Gotong royong biasanya dilakukan untuk membuka jalan baru ke desa terpencil ataupun memperbaiki berbagai sarana umum lainnya. Pentas seni adalah sebuah panggung hiburan rakyat yang dilakukan untuk
menampilkan berbagai jenis bakat seni masyarakat setempat seperti tari, puisi, dan menyanyi. Pada setiap pentas seni biasanya Torang Lumbantobing dan rombongannya “menyumbangkan” uang kepada para penari
atau penyanyi, dan ikut serta melantunkan lagu yang “menyentuh” perasaan masyarakat setempat. Umumnya dalam kehidupan masyarakat Batak, memberikan atau menyumbangkan uang kepada orang yang sedang menari
atau menyanyi adalah suatu hal yang sudah “lumrah” atau biasa.
102
Wawancara dengan Torang Lumbantobing, op.cit.
103
Wawancara dengan Ir. Sanggam Hutapea, MM, calon Bupati, tanggal 22 September 2011, di Jakarta.
4.5 Pemungutan Suara dan Sengketa Hasil Pilkada
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Keberhasilan seseorang dalam setiap kontes Pemilu, termasuk dalam hal ini Pilkada, ditentukan dalam pemungutan suara. Dalam pemungutan suaralah masing-
masing pemilih menorehkan pilihan politiknya dengan memilih salah satu pasangan calon yang menurut dia lebih baik. Selanjutnya pilihan politik yang diberikan pada
saat pemungutan suara tersebut “direkapitulasi” oleh penyelenggara, baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat kabupaten untuk mengetahui total perolehan masing-
masing pasangan calon.
4.5.1 Pemungutan Suara 27 Oktober 2008
Pemungutan suara pada Pilkada Kabupaten Tapanuli Utara, yang dilaksanakan tanggal 27 Oktober 2008, merupakan sejarah baru dalam proses
pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah di Tapanuli Utara. Hal ini karena baru kali ini dilaksanakan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah secara
langsung. Hasil pemungutan suara yang telah dihitung di 583 lima ratus delaman puluh
tiga TPS Tempat Pemungutan Suara oleh KPPS Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, selanjutnya direkapitulasi pada 15 lima belas kecamatan untuk
tingkat kecamatan oleh PPK Panitia Pemilihan Kecamatan. Setelah itu direkapitulasi lagi di tingkat kabupaten oleh KPU sehingga diketahui total perolehan
masing-masing pasangan calon, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 22. Perolehan Suara Sah Pemilihan Umum Kepala DaerahWakil Kepala Daerah Pada Pilkada Tapanuli Utara 27 Oktober 2008
No Pasangan Calon Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Suara
Sah
1. Torang Lumbantobing dan Bangkit Parulian Silaban, SE
46.645 34.13
2. Ir. Roy Mangotang Sinaga dan Ir. Djudjung Pangondian Hutauruk
20.300 14.85
3. Samsul Sianturi dan Drs. Frans Anthony Sihombing, MM
31.800 23.27
4. Ir. Sanggam Hutapea, MM dan Ir. Londut Silitonga, MM
20.465 14.97
5. Drs. Wastin Siregar dan Ir. N. Soaloon Silitonga, MBA
5.067 3.71
6. Ir. Edward Sihombing dan Drs. Alpa Simanjuntak, MPd
12.387 9.06
Ju m l a h 136.664
100
Sumber : KPU Kabupaten Tapanuli Utara
Dari tabel di atas terlihat bahwa pasangan Nomor Urut 1 Torang Lumbantobing dan Bangkit Parulian Silaban, SE meraih suara terbanyak dengan
jumlah 46.645 suara sah 34,13 . Disusul oleh pasangan Nomor Urut 3 Samsul Sianturi dan Drs. Frans A. Sihombing, MM dengan jumlah 31.800 suara sah 23,27
, sementara pasangan Nomor Urut 5 Drs. Wastin Siregar dan Ir. N. Soaloon Silitonga, MBA, memperoleh 5.067 suara sah 3,71 lebih kecil dari syarat minimal
dukungan pasangan calon perseorangan. Dengan perolehan tersebut, maka sesuai Undang-undang No. 12 tahun 2008 pasal 107, karena sudah ada pasangan calon yang
memperoleh suara lebih dari 30 tiga puluh persen dari jumlah suara sah, maka
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
seharusnya pasangan calon yang perolehan suaranya terbesar dinyatakan sebagai pasangan calon terpilih.
Berdasarkan tahapan Pilkada yang ditetapkan KPU Tapanuli Utara, maka seharusnya pasangan peraih suara terbanyak Torang Lumbantobing dan Bangkit
Parulian Silaban, SE ditetapkan oleh KPU Tapanuli Utara sebagai pasangan calon terpilih pada kurun waktu 31 Oktober 2008 hingga 02 November 2008.
104
Namun demikian, pada tanggal 02 November 2008, KPU Tapanuli Utara hanya melakukan
rekapitulasi hasil perolehan suara yang dihadiri oleh 5 lima orang komisioner KPU Tapanuli Utara, sementara penetapannya tidak jadi dilakukan karena terjadi
gelombang aksi protes dari pasangan calon yang tidak menang karena merasa dirugikan oleh pasangan pemenang dan oleh KPU Tapanuli Utara, yang sempat
menimbulkan aksi pembakaran yang menyebabkan terbakarnya sebagian kantor KPU Tapanuli Utara. Aksi unjuk rasa ini berujung pada diajukannya gugatan ke
Pengadilan Negeri Tarutung, ke MK, dan ke PTUN Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. Semakin tertundanya penetapan pasangan calon terpilih ini juga disebabkan
oleh terjadinya perbedaan pendapat antara sesama komisioner KPU Tapanuli Utara.
105
104
Untuk lebih jelas, dapat dilihat Keputusan KPU Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 01 Tahun 2008, op.cit.
105
Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada Surat bernomor Istimewa tanggal 21 November 2008 tentang Proses Pilkada Tapanuli Utara yang dibuat oleh 3 tiga orang komisioner KPU Tapanuli Utara Romauli Sihombing, SIP,
Tunggul Simorangkir, SH, M.Hum, dan Lambas TH Hutasoit yang ditujukan kepada Ketua KPU Pusat dan ditandatangani oleh Romauli Sihombing, SIP dan Lambas TH Hutasoit, yang sebagian isinya adalah memprotes
kebijakan yang dilakukan Ketua KPU Tapanuli Utara.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Karena penetapan pasangan calon masih tertunda, maka Ketua KPU Tapanuli Utara tanggal 05 November 2008 menyurati Ketua DPRD Tapanuli Utara
memberitahukan masih adanya penundaan penetapan pasangan calon terpilih dengan surat Nomor 2026KPU-TUXI2008. Selanjutnya Ketua KPU Tapanuli Utara,
melalui surat Nomor 2029KPU-TUXI2009 tanggal 10 Nopember 2008 menyurati ketua Pengadilan Negeri Tarutung untuk memohon penjelasan tentang ada tidaknya
gugatan sengketa hasil perhitungan suara Pilkada Tapanuli Utara tahun 2008. Dan ketua Pengadilan Negeri Tarutung melalui surat Nomor W2.U6.2360UMXI2008
tanggal 10 Nopember 2008 menjelaskan bahwa ada gugatan Samsul Sianturi, dkk tanggal 3 Nopember 2008 dengan register perkara Nomor 56PDT.G2008PN.TRT
tentang perbuatan melawan hukum, bukan
Meski tidak ada sengketa yang menyangkut hasil Pilkada, penetapan calon terpilih masih tetap tertunda karena surat undangan Nomor 2051KPU-TUXI2008
tanggal 17 Nopember 2008 dengan agenda rapat pleno penetapan pasangan calon terpilih bupati dan wakil bupati Tapanuli Utara yang seyogyanya diadakan tanggal 18
Nopember 2008 batal terlaksana karena tiga orang komisioner KPU Tapanuli Utara tidak hadir dan aksi unjuk rasa ke kantor KPU Tapanuli Utara yang terus-menerus,
sementara dua orang komisioner KPU Tapanuli Utara yang hadir tidak melanjutkan tentang sengketa hasil penghitungan suara
Pilkada Tapanuli Utara tahun 2008.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
agenda rapat pleno karena pertimbangan jaminan keamanan yang kurang kondusif.
106
Rapat pleno ini dilaksanakan dengan dihadiri oleh dua orang komisioner KPU Tapanuli Utara Janpiter Lumbantoruan dan Lambas JJ Matondang.
Selanjutnya Ketua KPU Tapanuli Utara kembali membuat undangan tanggal 20 Nopember 2008 dengan agenda penetapan pasangan calon terpilih yang dilaksanakan
tanggal 23 Nopember 2008.
107
Berkaitan dengan Pilkada Kabupaten Tapanuli Utara, terdapat 5 lima sengketa di pengadilan. Tiga di antaranya di Pengadilan Negeri Tarutung, satu di
Pengadilan Tata Usaha Negara Medan dan satu di Mahkamah Konstitusi. Karena tidak
bertentangan dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, walau hanya dihadiri dua dari lima komisioner KPU Tapanuli Utara, penetapan pasangan calon
terpilih kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2008 tetap dilaksanakan dengan Surat Keputusan Nomor 25 tahun 2008 dan Berita Acara
pleno Nomor 2076KPU-TUXI2008 masing-masing tanggal 23 Nopember 2008.
4.5.2 Sengketa Hasil Pilkada dan Pemungutan Suara Ulang 13 Pebruari 2009
106
Wawancara dengan Janpiter Lumbantoruan, SH 38 Anggota KPU Tapanuli Utara, tanggal 28 September 2011 di Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara.
107
Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam KPU dapat dilihat pada Undang-undang Nomor 22 tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum pasal 32-38. Dalam undang-undang ini disebutkan bahwa rapat pleno
KPU KabupatenKota dianggap sah kuorum apabila dihadiri sekurang-kurangnya 4 empat orang Anggota KPU KabupatenKota dan keputusan sah apabila disetujui sekurang-kurangnya 3 tiga orang yang hadir. Khusus rapat
pleno untuk menetapkan hasil pemilu, apabila tidak tercapai kuorum, rapat pleno ditunda 3 tiga jam, apabila tetap tidak kuorum, rapat pleno dapat dilanjutkan tanpa memperhatikan kuorum.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1. Di Pengadilan Negeri Tarutung
a. Gugatan Samsul Sianturi, dkk tanggal 3 Nopember 2008 dengan Register Perkara
Nomor 56PDT.G2008PN.TRT tentang Perbuatan Melawan Hukum. Gugatan ini dimenangkan oleh KPU Tapanuli Utara, dkk.
b. Gugatan Perdata tanggal 29 Januari 2009 dari Samsul Sianturi dan Drs. Frans A.
Sihombing, MM, register perkara Nomor 04Pdt.G2009PN-Trt menggugat ganti rugi kepada KPU Tapanuli Utara, dkk sebesar Rp.30.100.000.000 tiga puluh
milyar seratus juta rupiah. Gugatan ini dimenangkan oleh KPU Tapanuli Utara, dkk, sampai ke tingkat banding dan inkracht berkekuatan hukum tetap.
c. Perkara register Nomor 104Pid.B2009PN.Trt dengan terdakwa Fatimah br.
Hutabarat. Didakwa melakukan kekerasan terhadap salah seorang anggota KPU Tapanuli Utara dan “memotori” terjadinya pembakaran sebagian kantor KPU
Tapanuli Utara tanggal 28 Oktober 2008. Fatimah br. Hutabarat pada tingkat PN bebas demi hukum, tetapi pada tingkat kasasi dipidana 6 enam bulan kurungan.
2. Di PTUN Medan
Gugatan Ir. Edward Sihombing dan Drs. Alpa Simanjuntak terhadap KPU Tapanuli Utara tertanggal 14 April 2009 dan diperbaharui setelah perbaikan tanggal
20 Mei 2009, yang didaftarkan di PTUN Medan tanggal 16 April 2009 dengan register perkara Nomor 33G2009PTUN-MDN. Mereka menggugat Surat
Keputusan KPU Tapanuli Utara Nomor 20 tahun 2008, tangal 27 Agustus 2008 tentang Penetapan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tapanuli Utara
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara