Tabel 16 Penyediaan waktu untuk tanya jawab
No Keterangan
F
1 Sangat Pernah
17 24,29
2 Pernah
52 74,29
3 Tidak pernah
1 1,43
4 Sangat Tidak Pernah
Total 70
100,0 Sumber: P.17FC.18
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 52 orang 74,29 mengatakan bahwa fasilitator pernah menyediakan waktu untuk tanya jawab, sebanyak 17 orang 24,29 mengatakan
sangat pernah, ada 1 orang 1,43 mengatakan tidak pernah selanjutnya tidak ada anak yang mengatakan sangat tidak pernah. Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hampir
semua anak mengatakan bahwa Fasilitator pernah memberikan waktu tanya jawab terhadap setiap materi pelajaran yang disampaikan.
4.2.3 Sikap Anak
Tabel 17 Pelajaran Matematika apakah menambah pengetahuan
No Keterangan
F
1 Sangat Menambah
21 30,00
2 Menambah
49 70,00
3 Tidak Menambah
4 Sangat Tidak Menambah
Total 70
100,0 Sumber: P.18FC.19
Tabel di atas menunjukkan mengenai pelajaran matematika yang diajarkan oleh Fasilitator apakah pelajaran tersebut menambah pengetahuan atau tidak. Sebanyak 49 orang
70 mengatakan bahwa pelajaran matematika menambah pengetahuan mereka dan 21 orang 30 mengatakan sangat menambah. Dari hasil pengamatan di atas dapat disimpulkan
bahwa pelajaran matematika menambah pengetahuan mereka. Berdasarkan wawancara peneliti, beberapa responden mengatakan bahwa pelajaran
matematika menambah pengetahuan mereka karena Fasilitator mengajarkan dengan baik dan jelas sehingga dapat dimengerti. Ketika mereka sudah mengerti maka ketika menjawab
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan akan dengan mudah mengerjakannya sehingga hal ini membuat mereka mengatakan bahwa pelajaran matematika menambah pengetahuan mereka.
Tabel 18 Materi pelajaran Matematika merupakan pengetahuan baru
No Keterangan
F
1 Sangat Baru
17 24,29
2 Baru
46 65,71
3 Tidak Baru
6 8,57
4 Sangat Tidak Baru
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.19FC 20
Dari hasil tabel di atas yang menunjukkan bahwa pelajaran matematika merupakan pengetahuan baru mereka. Ada 46 orang 65,71 mengatakan bahwa pelajaran matematika
yang diajarkan oleh Fasilitator merupakan pengetahuan baru bagi mereka, sebanyak 17 orang 24,29 mengatakan hal itu merupakan pengetahuan yang sangat baru, sebanyak 6 orang
8,57 mengatakan tidak baru dan 1 orang 1,43 mengatakan sangat tidak baru. Dari hasil pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa materi pelajaran matematika
yang diajarkan oleh Fasilitator merupakan pengetahuan baru bagi mereka. Beberapa responden mengatakan bahwa materi yang diajarkan dalam pelajaran matematika merupakan
pengetahuan baru bagi mereka karena ada beberapa materi pelajaran yang diajarkan oleh Fasilitator belum mereka dapatkan dari sekolah dan Fasilitator menerangkan dengan jelas
sehingga materi yang diajarkan dimengerti. Ketika mereka mengerti dan bisa menjawab soal- soal matematika mereka merasa mendapatkan pengetahuan baru tentang matematika. Ada
perasaan puas dalam diri anak ketika mampu menjawab soal-soal matematika dengan benar.
Tabel 19 Materi pelajaran Matematika dapat dipahami
No Keterangan
F
1 Sangat Paham
11 15,71
2 Paham
51 72,86
3 Tidak Paham
8 11,43
4 Sangat tidak Paham
Total 70
100,0 Sumber: P.20FC.21
Universitas Sumatera Utara
Tabel diatas menunjukkan 51 orang 72,86 mengatakan bahwa materi pelajaran matematika yang disampaikan oleh Fasilitator dapat dipahami, sebanyak 11 orang 15,71
mengatakan sangat paham, sebanyak 8 orang 11,43 mengatakan tidak paham, selanjutnya tidak ada anak yang mengatakan sangat tidak paham. Dari hasil pengamatan diatas dapat
disimpulkan bahwa hampir semua anak paham terhadap materi pelajaran metematika yang diajarkan oleh Fasilitator. Anak yang mengatakan bahwa mereka tidak paham terhadap
pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan mereka mengatakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit untuk dipahami.
Tabel 20 Perasaan setelah selesai belajar Matematika
No Keterangan
F
1 Sangat Puas
17 24,29
2 Puas
50 71,43
3 Tidak Puas
3 4,29
4 Sangat Tidak Puas
Total 70
100,0 Sumber: P.22FC.23
Dari hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa 50 orang 71,43 mengatakan bahwa mereka puas setelah selesai belajar matematika, sebanyak 17 orang 24,29 mengatakan
sangat puas, ada 3 anak 4,29 mengatakan tidak puas dan tidak ada anak yang mengatakan sangat tidak puas. Berdasarkan wawancara peneliti dengan responden yang ditemui, mereka
merasa puas setelah mendapatkan pelajaran matematika karena Fasilitator mengajar dengan jelas, dengan waktu pengajaran juga tidak terlalu lama serta ada tanya jawab ketika tidak
mengerti dengan pelajaran yang disampaikan dan juga ada diskusi untuk setiap pekerjaan rumah PR yang ada di sekolah
Tabel 21 Apakah senang terhadap materi pelajaran Matematika yang diajarkan
No Keterangan
F
1 Sangat Senang
15 21,43
2 Senang
53 75,71
3 Tidak Senang
2 2,86
4 Sangat Tidak Senang
Total 70
100,0 Sumber P.23FC.24
Universitas Sumatera Utara
Tabel di atas menunjukkan bahwa 53 orang 75,71 senang dengan pelajaran matematika yang diajarkan Fasilitator, sebanyak 15 orang 21,43 mengatakan sangat
senang, ada 2 orang 2,86 mengatakan tidak senang selanjutnya tidak ada yang mengatakan sangat tidak senang terhadap pelajaran matematika yang diajarkan. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa hampir semua anak merasa senang dengan pelajaran matematika yang diajarkan oleh Fasilitator. Wawancara dengan anak yang tidak senang dengan pelajaran
matematika mengatakan bahwa pelajaran matematika sulit dan susah untuk dipahami sehingga mereka tidak senang dengan pelajaran tersebut.
Tabel 22 Saya semakin rajin mengerjakan Pekerjaan Rumah PR Matematika dari sekolah
No Keterangan
F
1 Sangat Rajin
9 12,86
2 Rajin
51 72,86
3 Tidak Rajin
10 14,29
4 Sangat Tidak Rajin
Total 70
100,0 Sumber: P.24FC.25
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 51 orang 72,86 semakin rajin mengerjakan pekerjaan rumah PR matematika dari sekolah, sebanayak 10 orang 14,29 tidak rajin, ada
9 orang 12,86 sangat rajin dan selanjutnya tidak ada yang sangat tidak rajin mengerjakan PR matematika dari sekolah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak rajin
mengerjakan PR matematika dari sekolah. Beberapa wawancara yang dilakukan dengan responden bahwa mereka rajin
mengerjakan PR matematika dikarenakan Fasilitator mengajarkan mereka setiap PR yang diberikan dari sekolah sehingga mereka mengerti untuk mengerjakannya. Sebanyak 10 anak
mengatakan tidak rajin mengerjakan PR matematika, hal ini disebabkan oleh soalnya yang sulit, tidak paham, sibuk dan kurang mengerti pelajarannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 23 Nilai pelajaran Matematika di sekolah
No Keterangan
F
1 Sangat Meningkat
7 10,00
2 Meningkat
52 74,29
3 Tidak Meningkat
10 14,29
4 Sangat Tidak Meningkat
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.26FC.27
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 52 orang 74,29 nilai pelajaran matematika mereka meningkat di sekolah, sebanayak 10 orang 14,29 tidak meningkat, ada 7 orang
10,00 tidak meningkat dan 1 orang 1,43 sangat tidak meningkat. Disimpulkan bahwa hampir semua anak, nilai pelajaran matematika disekolah meningkat.
Anak yang nilai matematikanya meningkat disebabkan kaena mereka rajin belajar di rumah, pelajaran disekolah diajarkan juga di PKM anak. Beberapa anak yang diwawancarai
mengatakan bahwa nilai matematika mereka tidak meningkat karena pelajaran matematika sulit untuk dipelajari dan dipahami, soalnya terlalu sulit, dan tidak belajar di rumah.
Tabel 24 Pelajaran Kesehatan Fisik dan Moral menambah pengetahuan
No Keterangan
F
1 Sangat Menambah
17 24,29
2 Menambah
50 71,43
3 Tidak Menambah
2 2,86
4 Sangat Tidak Menambah
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.28FC.29
Tabel di atas menunjukkan bahwa ada 50 orang 71,43 yang mengatakan pelajaran kesehatan fisik dan moral menambah pengetahuan, sebanyak 17 24,29 sangat menambah,
ada 2 orang 2,86 mengatakan tidak menambah, dan 1 orang 1,43 mengatakan sangat tidak menambah pengetahuan mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak
mengatakan bahwa pelajaran kesehatan fisik dan moral menambah pengetahuan mereka. Wawancara dengan beberapa anak yang mengatakan bahwa pelajaran kesehatan fisik
dan moral menambah pengetahuan mereka dikarenakan bahwa pelajaran tersebut membuat mereka mengerti pentingnya menjaga kesehatan. Selain itu pelajaran kesehatan fisik dan
Universitas Sumatera Utara
moral mengajarkan mereka lebih kepada kesehatan untuk diri sendiri dan bagaimana berperilaku yang baik terhadap orang lain. Misalnya mereka diajarkan bagaimana mencuci
tangan yang baik dan belajar tentang pentingnya menggosok gigi serta mengajarkan tentang bagaimana menajadi anak yang bertanggung jawab untuk menjaga adik. Sementara bagi anak
yang mengatakan bahwa pelajaran kesehatan fisik dan moral tidak menambah pengetahuan mereka karena mereka malas mencuci tangan dan menggosok gigi.
Tabel 25 Pelajaran Kesehatan Fisik Dan Moral merupakan pengetahuan baru
No Keterangan
F
1 Sangat Baru
13 18,57
2 Baru
53 75,71
3 Tidak Baru
3 4,29
4 Sangat Tidak Baru
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.29FC.30
Tabel diatas menunjukkan bahwa pelajaran kesehatan fisik dan moral merupakan pengetahuan baru bagi mereka. Ada 53 orang 75,71 mengatakan bahwa pelajaran
kesehatan fisik dan moral merupakan pengetahuan baru bagi mereka, sebanyak 13 orang 18,57 mengatakan sangat baru, ada 3 orang 4,29 mengatakan tidak baru dan 1 orang
1,43 mengatakan pelajaran tersebut merupakan pengetahuan yang sangat tidak baru bagi mereka.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa anak, bahwa mereka baru pertama sekali belajar tentang kesehatan fisik dan moral terutama mengenai kebersihan diri dan lingkungan
di PKM anak. Mereka belum pernah mendapatkan pelajaran ini sebelumnya di sekolah. Selain itu, fasilitator juga secara langsung mempraktekkan bagaimana menggosok gigi yang
benar kepada masing-masing anak. Hal ini yang membuat mereka mengatakan bahwa pelajaran kesehatan fisik dan moral merupakan pengetahuan baru bagi mereka. Sementara
bagi anak yang mengatakan bahwa pelajaran kesehatan fisik dan moral tidak merupakan pengetahuan baru, berdasarkan wawancara dengan mereka hal ini dikarenakan mereka pernah
melihatnya di buku dan televisi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 26 Pelajaran Kesehatan Fisik Dan Moral sesuai dengan kebutuhan
No Keterangan
F
1 Sangat Sesuai
15 21,43
2 Sesuai
51 72,86
3 Tidak Sesuai
3 4,29
4 Sangat Tidak Sesuai
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.30FC.31
Tabel diatas menunjukkan ada 51 orang 72,86 mengatakan bahwa pelajaran kesehatan fisik dan moral sesuai dengan kebutuhan mereka, sebanyak 15 orang 21,43
mengatakan sangat sesuai, sebanyak 3 orang 4,29 mengatakan tidak sesuai, sebanyak1 orang 1,43 mengatakan sangat tidak sesuai. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
hampir semua anak mengatakan pelajaran kesehatan fisik dan moral sesuai dengan kebutuhan mereka.
Wawancara dengan beberapa anak mengatakan bahwa pelajaran kesehatan fisik dan moral sangat sesuai dengan kebutuhan mereka, karena pelajaran ini mengajarkan tentang
bagaimana menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan terutama di tengah-tengah lingkungan yang penuh dengan sampah. Ada beberapa anak yang mengatakan bahwa pelajaran ini tidak
sesuai dengan kebutuhan mereka karena mereka tidak menganggap pelajaran ini penting bagi kesehatan pribadi dan lingkungan.
Tabel 27 Pemahaman terhadap pelajaran Kesehatan Fisik dan Moral
No Keterangan
F
1 Sangat Paham
8 11,43
2 Paham
61 87,14
3 Tidak Paham
1 1,43
4 Sangat Tidak Paham
Total 70
100,0 Sumber: P.32FC.33
Tabel diatas menunjukkan pemahaman terhadap pelajaran kesehatan fisik dan moral. Ada 61 orang 87,14 mengatakan bahwa mereka paham terhadap pelajaran tersebut, 8
orang 11,43 mengatakan sangat paham dan 1 orang 1,43 mengatakan tidak paham selanjutnya tidak ada anak yang mengatakan sangat tidak paham terhadap pelajaran tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak paham terhadap materi pelajaran kesehatan fisik dan moral yang diajarkan oleh fasilitator.
Tabel 28 Perasaan setelah mendapatkan pelajaran Kesehatan Fisik Dan Moral
No Keterangan
F
1 Sangat Puas
22 31,43
2 Puas
46 65,71
3 Tidak Puas
1 1,43
4 Sangat Tidak Puas
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.33FC.34
Dari tabel di atas terlihat bahwa sebanyak 46 orang 65,71 merasa puas setelah mendapatkan pelajaran kesehatan fisik dan moral, sebanyak 22 orang 31,43 merasa
sangat puas, ada 1 orang 1,43 merasa tidak puas dan 1 orang 1,43 merasa sangat tidak puas. Berdasarkan data diatas dapat dipastikan bahwa hampir semua anak merasa puas
dengan pelajaran kesehatan fisik dan moral yang sudah diajarkan oleh Fasiliator. Anak yang mengatakan bahwa mereka merasa puas dengan pelajaran kesehatan fisik
dan moral disebabkan karena fasilitator mengajar dengan jelas dan memakai alat peraga, menambah ilmu dan dapat pelajaran baru tentang menjaga kesehatan supaya kita hidup sehat.
Sementara anak yang mengatakan bahwa mereka tidak puas disebabkan karena tidak suka dan sulit dengan pelajaran kesehatan fisik dan moral.
Tabel 29 Senang dengan Pelajaran Kesehatan Fisik dan Moral yang diajarkan
No Keterangan
F
1 Sangat Senang
20 28,57
2 Senang
49 70,00
3 Tidak Senang
1 1,43
4 Sangat Tidak Senang
Total 70
100,0 Sumber: P.34FC.35
Berdasarkan tabel diatas, sebanyak 49 orang 70,00 merasa senang dengan pelajaran kesehatan fisik dan moral, sebanyak 20 orang 28,57 merasa sangat senang, ada
1 orang 1,43 merasa tidak senang selanjutnya tidak ada anak yang merasa sangat tidak
Universitas Sumatera Utara
senang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak senang dengan pelajaran kesehatan fisik dan moral yang diajarkan oleh Fasilitator. Alasan anak merasa senang dengan
pelajaran kesehatan fisik dan moral karena fasilitator mengajar dengan jelas, mengajarkan tentang kebersihan dan kesehatan, karena fasilitator mengajarkan dengan menggunakan
gambar, karena kesehatan itu sangat perlu, senang dengan pelajarannya. Sementara anak yang merasa tidak senang dengan pelajaran ini karena mereka tidak suka.
Tabel 30 Pelajaran Kesehatan Fisik dan Moral perlu dibagikan kepada orang lain
No Keterangan
F
1 Sangat perlu
20 28,57
2 Perlu
50 71,43
3 Tidak Perlu
4 Sangat Tidak Perlu
Total 70
100,0 Sumber: P.36FC.37
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 50 orang 71,43 mengatakan perlu membagikan pelajaran kesehatan fisik dan moral kepada orang lain, sebanyak 20 orang 28,57
mengatakan sangat perlu, tidak ada anak yang mengatakan tidak perlu dan tidak ada anak yang mengatakan sangat tidak perlu. Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa
pelajaran kesehatan fisik dan moral perlu dibagikan kepada orang lain. Wawancara dengan beberapa anak mengatakan bahwa sangat penting membagikan pelajaran kesehatan fisik dan
moral kepada orang lain supaya mereka tahu tentang pentingnya kesehatan fisik dan moral bagi mereka.
Tabel 31 Mau mengajarkan pelajaran Kesehatan Fisik Dan Moral kepada orang lain
No Keterangan
F
1 Sangat Mau
20 28,57
2 Mau
48 68,57
3 Tidak Mau
2 2,86
4 Sangat Tidak Mau
Total 70
100,0 Sumber: P.37FC.38
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa 48 orang 68,57 mau untuk mengajarkan pelajaran kesehatan fisik dan moral kepada orang lain, sebanyak 20 orang
28,57 mengatakan sangat mau, ada 2 orang 2,86 mengatakan tidak mau selanjutnya tidak ada anak yang mengatakan sangat tidak mau. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hampir
semua anak mau mengajarkan pelajaran kesehatan fisik dan moral kepada orang lain. Beberapa alasan anak mau mengajarkan pelajaran kesehatan fisik dan moral kepada
orang lain karena akan menambah ilmu bagi teman, supaya mereka tahu dan mengerti pentingnya kebersihan dan kesehatan serta moral, supaya orang lain hidup sehat. Sementara
bagi anak yang mengatakan tidak mau membagikan pelajaran kesehatan fisik dan moral kepada orang lain karena mereka malas untuk melakukannya.
Tabel 32 Pelajaran Kesehatan Fisik membuat perubahan dalam diri
No Keterangan
F
1 Sangat berubah
19 27,14
2 Berubah
49 70,00
3 Tidak berubah
1 1,43
4 Sangat tidak berubah
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.39FC.40
Tabel diatas menunjukkan ada 49 orang 70,00 mengatakan bahwa pelajaran kesehatan fisik memberikan perubahan dalam diri mereka, 19 orang 27,14 mengatakan
sangat berubah, ada 1 orang 1,43 mengatakan tidak berubah, ada 1 orang 1,43 mengatakan sangat tidak berubah. Jadi, dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan
bahwa hampir semua anak mengalami perubahan dalam diri mereka setelah mendapatkan pelajaran kesehatan fisik. Wawancara dengan beberapa anak bahwa perubahan yang terjadi
dalam diri mereka adalah mereka semakin rajin menggosok gigi dan rajin mandi. Sementara bagi anak yang mengatakan tidak berubah dan sangat tidak berubah mengatakan bahwa
mereka malas untuk melakukannnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 33 Pelajaran Moral membuat perubahan dalam merawat adik
No Keterangan
F
1 Sangat berubah
15 21,43
2 Berubah
52 74,29
3 Tidak berubah
2 2,86
4 Sangat tidak berubah
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.40FC.41
Tabel di atas menunjukkan bahwa ada 52 orang 74,29 mengatakan bahwa pelajaran moral memberikan perubahan dalam diri mereka, sebanyak 15 orang 21,43
mengatakan sangat berubah, ada 2 orang 2,86 mengatakan tidak berubah, dan 1 orang 1,43 mengatakan sangat tidak berubah. Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak
mengalami perubahan dalam diri mereka setelah mendapatkan pelajaran moral. Dari wawancara yang dilakukan peneliti terhadap beberapa responden, bahwa perubahan yang
terjadi adalah mereka semakin rajin menjaga adik ketika orang tua mereka bekerja. Tetapi bagi anak yang mengatakan tidak berubah dan sangat tidak berubah alasannya karena mereka
tidak punya waktu untuk menjaga adik karena harus bekerja di sampah.
Tabel 34 Pelajaran Angklung menambah pengetahuan
No Keterangan
F
1 Sangat Menambah
26 37,14
2 Menambah
44 62,86
3 Tidak Menambah
4 Sangat Tidak Menambah
Total 70
100,0 Sumber: P.41FC.42
Tabel di atas menjelaskan apakah pelajaran angklung menambah pengetahuan mereka. Ada 44 orang 62,86 mengatakan bahwa pelajaran angklung menambah
pengetahuan mereka, sebanyak 26 orang 37,14 mengatakan sangat menambah, selanjutnya tidak ada anak yang mengatakan tidak menambah dan sangat tidak menambah
pengetahuan mereka. Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa semua anak mengatakan bahwa pelajaran angklung menambah pengetahuan mereka. Hal ini dikarenakan
mereka belum pernah mendapatkan pelajaran angklung di sekolah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 35 Pelajaran Angklung merupakan pengetahuan baru
No Keterangan
F
1 Sangat Baru
23 32,86
2 Baru
46 65,71
3 Tidak Baru
1 1,43
4 Sangat Tidak Baru
Total 70
100,0 Sumber: P.42FC.43
Tabel diatas menjelaskan apakah pelajaran angklung merupakan pengetahuan baru bagi mereka. Ada 46 orang 65,71 mengatakan pelajaran angklung merupakan
pengetahuan baru, sebanyak 23 orang 32,86 mengatakan sangat baru, dan 1 orang 1,43 mengatakan sangat tidak baru selanjutnya tidak ada anak yang mengatakan tidak
baru. Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak mengatakan bahwa angklung merupakan pengetahuan baru bagi mereka.
Ada beberapa alasan bahwa angklung merupakan pengetahuan baru bagi anak karena baru pertama sekali di PKM Anak mereka belajar angklung dan tidak mereka dapatkan dari
sekolah, baru pertama kali melihat dan memegang angklung. Sementara anak yang mengatakan bahwa pelajaran angklung tidak merupakan pengetahuan baru karena pelajaran
angklung sudah dikenal dari dahulu sampai sekarang.
Tabel 36 Pelajaran Angklung dapat dipahami
No Keterangan
F
1 Sangat Paham
20 28,57
2 Paham
48 68,57
3 Tidak Paham
2 2,86
4 Sangat Tidak Paham
Total 70
100,0 Sumber: P.44FC.45
Tabel diatas menunjukkan bahwa ada 48 orang 68,57 paham terhadap pelajaran angklung, sebanyak 20 orang 28,57 sangat paham, ada 2 orang 2,86 mengatakan tidak
paham, selanjutnya tidak ada anak yang sangat tidak mengerti terhadap pelajaran angklung. Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak paham terhadap
pelajaran angklung.
Universitas Sumatera Utara
Wawancara dengan beberapa anak yang mengatakan bahwa mereka paham terhadap pelajaran angklung karena angklung mudah untuk dimainkan dan suaranya sangat bagus
untuk dimainkan secara timkelompok. Sementara bagi anak yang mengatakan bahwa mereka tidak paham terhadap pelajaran angklung karena alat musik tersebut sulit untuk
dimainkannya
Tabel 37 Perasaan setelah mendapatkan pelajaran Angklung
No Keterangan
F
1 Sangat Puas
30 42,86
2 Puas
40 57,14
3 Tidak Puas
4 Sangat Tidak Puas
Total 70
100,0 Sumber: P.45FC.46
Tabel di atas menunjukkan perasaan setelah mendapatkan pelajaran angklung. bermain angklung. Sebanyak 40 orang 57,14 mengatakan puas, ada 30 orang 42,86
mengatakan sangat puas dan 1 orang 1,43 tidak ada yang mengatakan tidak puas dan tidak ada yang mengatakan sangat tidak puas. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua anak
merasa puas setelah mendapatkan pelajaran angklung. Wawancara dengan beberapa anak mengatakan bahwa Fasilitator mengajarkan bagaimana cara menggunakan alat musik
angklung dengan baik dan langsung dipraktekkan sehingga mereka merasa puas.
Tabel 38 Saya senang bermain Angklung
No Keterangan
F
1 Sangat Senang
25 35,71
2 Senang
44 62,86
3 Tidak Senang
1 1,43
4 Sangat Tidak Senang
Total 70
100,0 Sumber: P.46FC.47
Tabel di atas menunjukkan apakah anak senang dengan bermain angklung. Sebanyak 44 orang 62,86 mengatakan senang bermain angklung, sebanyak 25 orang 35,71
mengatakan sangat senang dan 1 orang 1,43 mengatakan tidak senang selanjutnya tidak
Universitas Sumatera Utara
ada yang mengatakan sangat tidak senang. Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak merasa senang dengan bermain angklung.
Wawancara terhadap anak yang mengatakan bahwa sangat senang bermain angklung dikarenakan alat musik angklung sangat enak didengar dan bermain angklung itu harus secara
timkelompok tidak boleh sendiri-sendiri sehingga ketika bermain angklung mereka belajar tentang bagaimana menjadi tim yang bagus dalam mengeluarkan suara yang enak didengar.
Anak yang tidak senang angklung disebabkan karena dia tidak suka dengan alat musik angklung.
Tabel 39 Saya bisa bermain Angklung
No Keterangan
F
1 Sangat Bisa
16 22,86
2 Bisa
50 71,43
3 Tidak Bisa
3 4,29
4 Sangat Tidak Bisa
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.47FC.48
Tabel di atas menunjukkan apakah anak bisa bermain angklung. Ada 50 orang 71,43 mengatakan bisa, sebanyak 16 orang 22,86 mengatakan sangat bisa, ada 3 orang
4,29 mengatakan tidak bisa dan 1 orang 1,43 mengatakan sangat tidak bisa, selanjutnya tidak ada yang mengatakan sangat tidak bisa.
Wawancara dengan anak yang bisa bermain angklung dikarenakan mereka sangat menyukai alat musik angklung sehingga mereka sering berlatih sebelum dan sesudah
pelajaran angklung selesai. Sementara bagi anak yang tidak bisa bermain angklung dikarenakan mereka mengatakan bahwa alat musik angklung sulit untuk dipelajari dan
mereka malas untuk latihan.
Tabel 40 Saya jadi menyukai alat musik Angklung
No Keterangan
F
1 Sangat Suka
27 38,57
2 Suka
41 58,57
3 Tidak Suka
2 2,86
4 Sangat Tidak Suka
Total 70
100,0 Sumber: P.48FC.49
Universitas Sumatera Utara
Tabel diatas menunjukkan ada 41 orang 58,57 mengatakan bahwa mereka jadi suka dengan alat musik angklung, sebanyak 27 orang 38,57 mengatakan sangat suka,
sebanyak 2 orang 2,86 mengatakan tidak suka dan tidak ada yang mengatakan sangat tidak suka. Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak jadi suka dengan alat musik
angklung. Anak yang jadi suka alat musik angklung mengatakan bahwa alasan mereka jadi suka
angklung karena suara dan nadanya enak didengar, mudah dimainkan, memainkan angklung mengajarkan kami kerjasama, angklung itu bunyinya riang. Sementara anak yang
mengatakan tidak suka dengan alat musik angklug karena kurang bisa memainkannya dan tidak suka dengan aalt musik angklung.
Tabel 41 Bisa bermain Angklung di depan umum
No Keterangan
F
1 Sangat Bisa
11 15,71
2 Bisa
47 67,14
3 Tidak Bisa
10 14,29
4 Sangat Tidak Bisa
2 2,86
Total 70
100,0 Sumber: P.50FC.51
Tabel diatas menunjukkan bahwa ada 47 orang 67,14 mengatakan bisa bermain angklung di depan umum, sebanyak 11 orang 15,71 mengatakan sangat bisa, sebanyak10
orang 14,29 mengatakan tidak bisa, dan 2 orang 2,86 mengatakan sangat tidak bisa. Dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak bisa bermain angklung di depan umum. Dari
hasil wawancara dengan beberapa anak yang mengatakan bisa memainkan angklung di depan umum karena sudah bisa memainkannya, sudah percaya diri, karena mudah memainkannya,
karena sudah dipelajari dan saya mengerti, saya berlatih dengan giat sehingga bisa memainkannya.
Anak yang mengatakan bahwa mereka tidak bisa memainkan angklung di depan umum disebabkan karena mereka malu dilihat orang, karena tidak bisa memainkannya, tidak
cepat mengerti jadi tidak bisa memainkannya, karena sulit, tidak dan belum percaya diri.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 42 Bahasa Inggris menambah pengetahuan
No Keterangan
F
1 Sangat Menambah
25 35,71
2 Menambah
43 61,43
3 Tidak Menambah
1 1,43
4 Sangat Tidak Menambah
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.52FC.53
Tabel diatas menunjukkan 43 orang 61,43 mengatakan bahwa pelajaran Bahasa Inggris menambah pengetahuan, sebanyak 25 orang 35,71 mengatakan sangat menambah,
dan 1 orang 1,43 mengatakan tidak menambah selanjutnya tidak ada yang mengatakan sangat tidak menambah. Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak mengatakan
bahwa pelajaran Bahasa Inggris menambah pengetahuan mereka.
Tabel 43 Bahasa Inggris merupakan pengetahuan baru
No Keterangan
F
1 Sangat Baru
14 20,00
2 Baru
52 74,29
3 Tidak Baru
2 2,86
4 Sangat tidak Baru
2 2,86
Total 70
100,0 Sumber: P.53FC.54
Tabel diatas menunjukkan apakah pelajaran Bahasa Inggris merupakan pengetahuan baru. Ada 52 orang 74,29 mengatakan bahwa pelajaran Bahasa Inggris merupakan
pengetahuan baru, sebanyak 14 orang 20,00 mengatakan sangat baru, sebanyak 2 orang 2,86 mengatakan tidak baru, selanjutnya 2 orang 2,86 mengatakan sangat tidak baru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak mengatakan bahwa pelajaran Bahasa Inggris merupakan pengetahuan baru bagi mereka.
Anak yang mengatakan bahwa Bahasa Inggris merupakan pengetahuan baru karena menurut mereka beberapa materi yang diajarkan oleh Fasilitator belum mereka dapatkan di
sekolah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 44 Pelajaran Bahasa Inggris dapat dipahami
No Keterangan
F
1 Sangat Paham
5 7,14
2 Paham
56 80,00
3 Tidak Paham
8 11,43
4 Sangat Tidak Paham
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.54FC.55
Tabel diatas menunjukkan apakah pelajaran Bahasa Inggris dapat dipahami. Ada 56 orang 80,00 mengatakan bahwa mereka paham dengan pelajaran Bahasa Inggris,
sebanyak 8 orang 11,43 mengatakan tidak paham, sebanyak 5 orang 7,14 mengatakan sangat paham, dan 1 orang 1,43 mengatakan sangat tidak paham. Jadi, dapat dikatakan
bahwa hampir semua anak paham terhadap pelajaran Bahasa Inggris. Anak yang mengatakan bahwa mereka sangat paham dan paham terhadap pelajaran
Bahasa Inggris karena fasilitator menerangkan dengan jelas, karena belajar dengan giat, karena fasilitator mengajar dengan gampang sehingga mudah untuk dimengerti, karena rajin
mengulang pelajarannya di rumah, karena fasilitator mengajar dengan menggunakan gambar, karena pelajaran Bahasa Inggris adalah pelajaran yang paling saya suka. Sementara anak
ynag mengatakan bahwa pelajaran Bahasa Inggris tidak paham dan sangat tidak paham untuk dipelajari karena pelajarannya susah dan sulit, karena tidak bisa Bahasa Inggris, karena
kadang suka belajar Bahasa Inggris dan kadang tidak suka.
Tabel 45 Perasaan setelah mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris
No Keterangan
F
1 Sangat Puas
19 27,14
2 Puas
49 70,00
3 Tidak Puas
2 2,86
4 Sangat Tidak Puas
Total 70
100,0 Sumber: P.56FC.57
Tabel diatas menunjukkan mengenai perasaan anak setelah mendapat pelajaran Bahasa Inggris. Ada 49 orang 70,00 mengatakan puas terhadap pelajaran Bahasa Inggris.
Sebanyak 19 orang 27,14 mengatakan sangat puas terhadap pelajaran Bahasa Inggris, ada
Universitas Sumatera Utara
2 orang 2,86 mengatakan tidak puas selanjutnya tidak ada anak yang mengatakan sangat tidak puas. Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak merasa puas terhadap pelajaran
Bahasa Inggris yang diajarkan oleh Fasilitator. Wawancara dengan anak yang mengatakan tidak puas dengan Bahasa Inggris
dikarenakan mereka tidak suka dengan pelajaran Bahasa Inggris dan pelajaran Bahasa Inggris itu sangat sulit untuk dipahami. Sementara anak yang mengatakan sangat puas dan puas
terhadap pelajaran Bahasa Inggris dikarenakan Fasilitator mengajar dengan jelas dan memakai gambar.
Tabel 46 Saya senang dengan pelajaran Bahasa Inggris yang diajarkan
No Keterangan
F
1 Sangat Senang
15 21,43
2 Senang
52 74,29
3 Tidak Senang
3 4,29
4 Sangat Tidak Senang
Sumber: P.57FC.58 Tabel diatas menunjukkan bahwa 52 orang 74,29 mengatakan bahwa mereka
senang dengan pelajaran Bahasa Inggris, sebanyak 15 orang 21,43 mengatakan sangat senang, ada 3 orang 4,29 mengatakan tidak senang selanjutnya tidak ada anak yang
mengatakan sangat tidak senang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak merasa senang dengan pelajaran Bahasa Inggris. Wawancara terhadap beberapa anak mengatakan
bahwa mereka senang dengan pelajaran Bahasa Inggris karena mereka suka dan senang dengan pelajaran Bahasa Inggris, supaya anak bisa berbicara Bahasa Inggris, karena Bahasa
Inggris enak didengarkan, karena Fasilitator mengajar dengan jelas dan memakai gambar, karena pelajaran Bahasa Inggris itu mudah.
Anak yang mengatakan bahwa mereka tidak senang dengan pelajaran Bahasa Inggris karena pelajaran Bahasa Inggris tidak cepat untuk dimengerti sehingga tidak suka, karena
pelajarannya sulit.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 47 Semakin rajin mengerjakan Pekerjaan Rumah PR Bahasa Inggris
No Keterangan
F
1 Sangat rajin
8 11,43
2 Rajin
54 77,14
3 Tidak Rajin
7 10,00
4 Sangat Tidak Rajin
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.59FC.60
Tabel diatas menunjukkan bahwa 54 orang 77,14 mengatakan bahwa mereka rajin mengerjakan PR Bahasa Inggris di rumah, sebanyak 8 orang 11,43 mengatakan bahwa
mereka sangat rajin, sebanyak 7 orang 10,00 mengatakan tidak rajin dan 1 orang 1,43 mengatakan sangat tidak rajin. Dapat disimpulkan bahwa hampir semua semakin rajin
mengerjakan Pekerjaan Rumh PR Bahasa Inggris dari sekolah. Wawancara dengan beberapa anak mengatakan bahwa mereka semakin rajin mengerjakan PR dari sekolah karena
Fasilitator membantu mereka dengan cara mengajari dengan jelas setiap PR Bahasa Inggris dari sekolah. Sementara anak yang mengatakan tidak rajin dan sangat tidak rajin
mengerjakan PR karena mereka malas, dan pelajarannya sulit dan tidak suka, selain itu mereka juga tidak punya waktu untuk mengerjakannya.
Tabel 48 Pelajaran Bahasa Inggris membuat nilai meningkat
No Keterangan
F
1 Sangat Meningkat
5 7,14
2 Meningkat
55 78,57
3 Tidak Meningkat
8 11,43
4 Sangat Tidak Meningkat
2 2,86
Total 70
100,0 Sumber: P.60FC.61
Tabel diatas menunjukkan bahwa 55 orang 78,57 mengatakan bahwa mereka nilai matematika di sekolah meningkat, sebanyak 8 orang 11,43 mengatakan tidak meningkat,
sebanyak 5 orang 7,14 mengatakan sangat meningkat dan 2 orang 2,86 mengatakan sangat tidak meningkat. Dapat disimpulkan bahwa hampir semua anak nilai matematikanya
meningkat. Wawancara dengan beberapa anak mengatakan bahwa nilai mereka meningkat
Universitas Sumatera Utara
karena Fasilitator mengajari Pekerjaan Rumah PR Bahasa Inggris dari sekolah dan Fasilitator menjelaskan dengan jelas dan mudah dimengerti sehingga mereka semakin
semangat belajar Bahasa Inggris. Anak yang mengatakan bahwa nilai Bahasa Inggris mereka tidak meningkat karena
mereka malas belajar di rumah, pelajaran Bahasa Inggris tidak suka, pelajaran Bahasa Inggris sulit dan tidak paham.
Tabel 49 Saya dapat menyebutkan beberapa data Dalam Bahasa Inggris
No Keterangan
F
1 Sangat Bisa
5 7,14
2 Bisa
53 75,71
3 Tidak Bisa
11 15,71
4 Sangat Tidak Bisa
1 1,43
Total 70
100,0 Sumber: P.61FC.62
Tabel di atas menunjukkan ada 53 orang 75,71 mengatakan bisa menyebut beberapa kata dalam Bahasa Inggris, sebanyak 11 orang 15,71 mengatakan tidak bisa
menyebut beberapa kata dalam Bahasa Inggris, sebanyak 5 orang 7,14 mengatakan sangat bisa dan 1 orang 1,43 mengatakan sangat tidak bisa.
Wawancara dengan beberapa anak mengatakan bahwa mereka dapat menyebut beberapa kata dalam Bahasa Inggris karena Fasilitator sering bertanya kata-kata dalam
Bahasa Inggris jadi saya semakin ingat, sering belajar di rumah, paham beberapa kata dalam Bahasa Inggris, sering disuruh Fasilitator menghapal kata-kata dalam Bahasa Inggris,
Fasilitator menggunakan gambar dalam mengajar sehingga mudah untuk dipahami. Anak yang mengatakan tidak bisa dan sangat tidak bisa menyebutkan beberapa kata dalam Bahasa
Inggris disebabkan karena Bahasa Inggris itu sulit, tidak bisa berbahasa Inggris, karena tidak tahu dan karena belum belajar Bahasa Inggris
Universitas Sumatera Utara
Tabel 50 Saya dapat memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris
No Keterangan
F
1 Sangat Bisa
12 17,14
2 Bisa
44 62,86
3 Tidak Bisa
14 20,00
4 Sangat Tidak Bisa
Total 70
100,0 Sumber: P.63FC.64
Tabel diatas menunjukkan 44 orang 62,86 mengatakan bisa memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris, sebanyak 14 orang 20,00 mengatakan tidak bisa memperkenalkan
diri, sebanyak 12 orang 17,14 mengatakan sangat bisa, selanjutnya tidak ada anak yang mengatakan sangat tidak bisa. Wawancara dengan beberapa anak bahwa mereka mampu
memperkenalkan diri mereka memakai Bahasa Inggris karena mereka suka dengan pelajaran Bahasa Inggris, pelajaran Bahas Inggris itu sangat penting dan mereka harus bisa berbahasa
Inggris, rajin belajar dan menghapal kata-kata dalam Bahasa Inggris. Anak yang mengatakan tidak bisa memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris karena pelajaran Bahasa Inggris itu
sangat sulit, tidak belajar di rumah, tidak percaya diri.
Tabel 51 Saya mampu praktek berbicara dalam Bahasa Inggris
No Keterangan
F
1 Sangat Mampu
2 2,86
2 Mampu
37 52,86
3 Tidak Mampu
28 40,00
4 Sangat Tidak Mampu
3 4,29
Total 70
100,0 Sumber: P.64FC.65
Tabel diatas menunjukkan kemampuan anak praktek berbicara dalam Bahasa Inggris. Ada 37 orang 52,86 mengatakan mampu praktek berbicara dalam Bahasa Inggris,
sebanyak 28 orang 40,00 mengatakan tidak mampu praktek berbicara dalam Bahasa Inggris, sebanyak 2 orang 2,86 mengatakan sangat mampu praktek berbicara dalam
Bahasa Inggris dan 3 orang 4,29 mengatakan sangat tidak mampu berbicara dalam Bahasa Inggris. Dari wawancara dengan beberapa anak dikatakan bahwa mereka mampu
praktek berbicara karena ingin pandai berbicara dalam Bahasa Inggris dan mereka
Universitas Sumatera Utara
mengatakan bahwa Bahasa Inggris itu sangat penting. Mereka juga ingin melatih diri mereka untuk tidak malu ketika berbicara dalam Bahasa Inggris walaupun kadang membuat
kesalahan ketika berbicara. Anak yang mengatakan tidak mampu dan sangat tidak mampu praketk berbicara dalam Bahasa Inggris disebabkan karena mereka malu dan tidak berani
untuk praktek berbicara dalam Bahasa Inggris, tidak suka Bahasa Inggris dan sulit untuk menghapal kata-kata dalam Bahasa Inggris.
4.3 Analisis Tabel Silang