4. Tujuan, mengandung pengertian keanggotaan dalam suatu kelompok akan membantu individu yang menjadi anggota kelompok dapat mencapai tujuan yang
diinginkan
2.1.4 Fungsi Komunikasi Kelompok
Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan oleh adanya fungsi- fungsi yang akan dilaksanakannya. Fungsi-fungsi tersebut mencakup fungsi hubungan sosial,
pendidikan, persuasi, pemecahan masalah dan pembuatan keputusan serta fungsi terapi Sendjaja, 2002:3. Semua fungsi ini dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, kelompok
dan para anggota kelompok itu sendiri. a. Fungsi hubungan sosial, dalam arti bagaimana suatu kelompok mampu memelihara
dan menetapkan hubungan sosial diantara para anggotanya, seperti bagaimana suatu kelopok secara rutin memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk melakukan
aktivitas yang informal, santai dan menghibur. b. Fungsi pendidikan, dalam arti bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun
informal bekerja untuk mencapai dan mempertukarkan pengetahuan. Fungsi pendidikan ini akan sangat efektif jika setiap anggota kelompok membawa
pengetahuan yang berguna bagi kelompoknya. Tanpa pengetahuan baru yang disumbangkan masing-masing anggota, mustahil fungsi edukasi ini akan tercapai.
c. Fungsi persuasi, seorang anggota kelompok berupaya memersuasi anggota lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Sesorang yang terlibat usaha-usaha
persuasif dalam suatu kelompok, membawa risiko untuk tidak diterima oleh para anggota lainnya. Misalnya, jika usaha-usaha persuasif tersebut terlalu bertentangan
dengan nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok, justru orang yang berusaha memersuasi tersebut akan menciptakan suatu konflik, dengan demikian malah
membahayakan kedudukannya dalam kelompok. d. Fungsi problem solving, kelompok juga dicerminkan dengan kegiatan-kegiatannya
untuk memecahkan persoalan dan membuat keputusan-keputusan. e. Fungsi terapi. Kelompok terapi memiliki perbedaan dengan kelompok lainnya, karena
kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Objek dari kelompok terapi adalah membantu setiap individu mencapai perubahan personalnya. Tentunya individu tersebut harus
berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna mendapat manfaat, namun usaha utamanya adalah membantu dirinya sendiri bukan membantu kelompok mencapai
Universitas Sumatera Utara
konsensus. Contoh dari kelompok terapi ini adalah kelompok konsultasi perkawinan, kelompok penderita narkoba dan sebagainya.
2.1.5Klasifikasi dan Karakterisitik Komunikasi Kelompok
Berikut beberapa klasifikasi komunikasi kelompok menurut para ahli: 1. Kelompok primer dan sekunder.
Charles Horton dan Cooley pada tahun 1909 dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994 mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-
anggotaya berhubungan akrab, personal dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerjasama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-
anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal dan tidak menyentuh hati. 2. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.
Theodore Newcomb 1930 melahirkan istilah kelompok keanggotaan membership group dan kelompok rujukan reference group. Kelompok
keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratifdan fisik menjadi anggota tersebut.Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok
yang digunakan sebagai alat ukur standard untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. Menurut teori, rujukan mempunyai tiga fungsi, yaitu: fungsi
komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif. 3. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif.
Jhon F. Cragan dan David W. Wright 1980 membagi kelompok menjadi dua, yaitu: deskriptif dan preskriptif. Kategori deskriptif melihat proses pembentukan
kelompok secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran dan pola komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Kelompok tugas. Bertujuan memcahkan masalah, misalnya: transplantasi jantung, atau
merancang kampanye politik. b. Kelompok pertemuan.
Adalah orang yang menjadikan diri mereka sebagai acara pokok. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan.
c. Kelompok penyadar. Mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial politik yang baru.
Kelompok preskriptif, mengacu pada lagkah-langkah yang harus ditempuh setiap anggota dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan
Universitas Sumatera Utara
enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokium dan prosedur parlementer.
Karakteristik komunikasi kelompok ditentukan melalui dua hal, yaitu norma dan peran. Norma adalah kesepakatan dan perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu
kelompok berhubungan dan berperilaku satu dengan lainnya. Norma oleh para sosiolog disebut juga dengan “hukum” law ataupun “aturan” rule, yaitu perilaku-perilaku apa saja
yang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan dalam suatu kelompok. Ada tiga kategori norma kelompok, yaitu: norma sosial, prosedural dan tugas.
Norma sosial mengatur hubungan diantara para anggota kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti
bagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan apakah melalui suara mayotitas ataukah dilakukan pembicaraan sampai tercapai kesepakatan. Dan norma tugas memusatkan
perhatian pada bagaimana suatu pekerjaan harus dilakukan. Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peran. Peran dibagi menjadi tiga, yaitu: peran aktif, peran partisipatif dan peran pasif. Peran
aktif adalah peran yang diberikan oleh anggota kelompok karena kedudukannya didalam kelompok sebagai aktivis kelompok seperti pengurus, pejabat dan sebagainya. Peran
partisipatif adalah peran yang diberikan oleh anggota kelompok pada umumnya kepada kelompoknya, partisipasi anggota macam ini akan memberikan sumbangan yang sangat
berguna bagi kelompok itu sendiri. Sedangkan peran pasif adalah sumbangan anggota kelompok yang bersifat pasif, dimana anggota kelompok menahan diri agar memberi
kesempatan kepada fungsi-fungsi lain dalam kelompok dapat berjalan dengan baik.
2.1.6 Fasilitator