Teori S-O-R Kerangka Teori

Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikandan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. 5. Institusi Pendidikan dan Agama. Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. 6. Faktor emosi dalam diri. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama, contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.

2.1.10 Teori S-O-R

Teori S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Teori ini mengemukakan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti mengenai suatu analisis dari stimulus yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik didukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi. Dengan kata lain, menurut Effendy, efek yang ditimbulkan sesuai dengan teori S-O-R yang merupakan reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan Effendy, 2003:254 Prinsip teori ini pada dasarnya merupakan prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan yang erat antara pesan-pesan media dan reaksi audiens. Dalam proses perubahan sikap, maka sikap komunikan hanya dapat berubah apabila stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi dari apa yang pernah dialaminya. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan, serta Pengukurannya” Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa dalam menelaah sikap baru, ada tiga variabel penting Effendy, 2003:255, yaitu: a. Perhatian. b. Pengertian. c. Penerima. Berdasarkan uraian diatas, maka proses komunikasi dalam teori S-O-R dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1 Jika substansi teori diatas dikaitkan dengan penelitian mengenai fasilitator dan pengaruhnya terhadap sikap anak di daerah pembuangan sampah akhir Simpang Kongsi Medan, maka hubungannya dengan teori S-O-R dapat dikemukakan sebagi berikut: 1. Stimulus pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran yang disampaikan oleh fasilitator. 2. Organism komunikan yang menjadi sarana adalah anak yang sudah menerima materi pelajaran, yang dalam penelitian ini merupakan anak di daerah pembuangan sampah akhir Simpang Kongsi Medan. 3. Response efek yang dimaksud adalah adanya perubahan sikap anak di daerah pembuangan sampah akhir Simpang Kongsi Medan setelah mendapatkan materi pengajaran dari fasilitator Lembaga Obor Sahabat. Stimulus Organism: a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan Response Universitas Sumatera Utara

2.2 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Employee Relations Terhadap Kepuasan Komunikasi Pegawai (Studi Korelasional Tentang Employee Relations terhadap Kepuasan Komunikasi Pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provivinsi Sumatera Utara)

1 81 108

Sikap Petani Terhadap Kemitraan Kelompok Tani Bunga Sampang Dengan Perusahaan Dagang Rama Putra

1 51 68

Tinjauan Komunikasi Kelompok Kecil Mengenai Sikap Taat Akan Norma (Studi Kasus Kelompok Kecil Re’uwel Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen Universitas Sumatera Utara Unit Pelayanan Fakultas Hukum)

6 89 163

Komunikasi Kelompok Pemulung untuk Bertahan Hidup (Studi Kasus Tentang Komunikasi Kelompok Dikalangan Pemulung Dalam Bertahan Hidup)

8 129 111

Strategi Humas dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Humas Terhadap Citra Perusahaan di Kantor Bank Indonesia Medan)

1 52 119

Komunikasi Antarpribadi dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan).

1 25 142

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Sikap (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

2 46 133

Sikap Petani Terhadap Kemitraan Kelompok Tani Bunga Sampang Dengan Perusahaan Dagang Rama Putra

1 20 68

BAB II URAIAN TEORITIS - Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Sikap Anak (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Kelompok oleh Lembaga Obor Sahabat terhadap Sikap Anak di Daerah Pembuangan Sampah Akhir Simpang Kongsi Medan)

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Sikap Anak (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Kelompok oleh Lembaga Obor Sahabat terhadap Sikap Anak di Daerah Pembuangan Sampah Akhir Simpang Kongsi Medan)

0 0 7