masyarakat memiliki pendapatan dibawah Rp. 29.000 dan hanya 18 masyarakat yang memilik pendapatan lebih besar atau sama dengan Rp. 60.000. Hal ini membuktikan bahwa
rata-rata masyarakat memiliki tingkat pendapatan harian yang cukup rendah.
3.1.2 Deskripsi Kegiatan Lembaga Obor Sahabat
Di Simpang Kongsi, sangat jarang ditemukan orang tua yang mau secara sadar datang ke sekolah untuk menanyakan perkembangan anaknya. Orang tua merasa bahwa hal tersebut
bukan sesuatu yang penting dilakukan. Mereka hanya pergi ke sekolah untuk merespon surat teguran dari guru karena anaknya bolos sekolah. Dengan rendahnya tingkat pendidikan di
masyarakat Simpang Kongsi membuat mereka tidak mampu bersaing dalam mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sehingga mayoritas penduduk Simpang
Kongsi bekerja sebagai pemulungmencari barang-barang bekas di tumpukan sampah. Dengan dilandaskan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, keinginan
membantu anak untuk mendapatkan pengetahuan akan kesehatan dan pendidikan mendorong Lembaga Obor Sahabat mengadakan kegiatan pendidikan non formal dengan nama kelompok
belajar PKM Pengembangan Kesehatan Masyarakat Anak Simpang Kongsi. Lembaga Obor Sahabat ingin membantu anak-anak yang tinggal di pembuangan sampah ini untuk
mendapatkan kesempatan belajar dan mendapatkan pengetahuan baru sehingga mereka dapat memperoleh prestasi yang lebih baik di sekolah dan perubahan akan sikap dalam diri anak.
Ada 70 anak yang saat ini ikut dalam kegiatan belajar PKM Anak Simpang Kongsi. Kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Obor Sahabat adalah:
a. Hari senin anak-anak belajar matematika. Untuk kegiatan belajar ini dimulai dari pukul 14.00 – 16.00 Wib. Pada kegiatan ini anak-anak dibagi dalam empat kelas sesuai
dengan tingkatan kelas mereka, yaitu: kelas TK-1 SD, 2 -3 SD, 4-5 SD, 6 SD-SMP. b. Hari selasa anak-anak diajarkan tentang pelajaran kesehatan fisik dan moral. Topik
yang diajarkan dalam kesehatan fisik antara lain: mengajarkan kebersihan diri, makanan sehat, kesehatan mata, kesehatan gigi, kesehatan telinga, cacingan, kesehatan
kulit dan kepala, bahaya narkoba. Untuk topik mengenai kesehatan moral antara lain: mengajarkan tentang tanggung jawab, mengajarkan tentang kejujuran, mengajarkan
tentang peduli tetangga, keluarga, mengajarkan tentang mengampuni, menolong sesama, mentaati peraturan dan mengajarkan tentang marah. Kegiatan ini dimulai dari
pukul 15.00-16.30 Wib. Dalam kegiatan ini anak-anak tidak dibagi dalam kelompok. Mereka dikumpulkan secara bersama-sama.
Universitas Sumatera Utara
c. Hari rabu, anak-anak diajarkan tentang permainan angklung. Kegiatan ini dilakukan mulai dari pukul 15.00-16.30 Wib.
d. Hari kamis, anak-anak belajar Bahasa Inggris. Kegiatan ini dilakukan mulai dari pukul 14.00-16.00 Wib. Anak-anak dalam kegiatan belajar ini dibagi dalam 4 kelompok
sesuai dengan batas usia anak yaitu: kelas TK-1 SD, kelas 2 SD-3 SD, kelas 4-5 SD, kelas 6 SD-SMP.
3.2 Metode Penelitian