Tabel 55 Hubungan antara Fasilitator pernah mengulang pelajaran yang sudah
diajarkanterhadap Bahasa Inggris merupakan pengetahuan baru
Fasilitator pernah mengulang pelajaran
yang sudah diajarkan Bahasa Inggris merupakan pengetahuan baru
Sangat Baru
Tidak Sangat tidak
Total baru
baru baru
Sangat pernah 5
17 1
23 Pernah
8 32
1 43
Tidak pernah 1
3 4
Sangat Tidak Pernah Total
14 52
2 70
Sumber: P.7FC.8 dan P.53FC.54 Tabel di atas menunjukkan tentang hubungan antara Fasilitator pernah mengulang
materi pelajaran yang diajarkan terhadap Bahasa Inggris merupakan pengetahuan baru. Dari 70 responden memiliki tanggapan yang berbeda terhadap Fasilitator pernah mengulang
materi pelajaran, 43 orang mengatakan pernah, 23 orang mengatakan sangat pernah, 4 orang mengatakan tidak pernah dan tidak ada yang mengatakan sangat tidak pernah. Sementara itu
pendapat responden tentang pelajaran Bahasa Inggris merupakan pengetahuan baru, mengatakan bahwa 52 orang mengatakan baru, 14 orang mengatakan sangat baru, 2 orang
mengatakan tidak baru dan tidak ada yang mengatakan sangat tidak baru. Dapat dilihat dari data tersebut bahwa mayoritas responden mengatakan Fasilitator
pernah mengulang pelajaran yang sudah diajarkan menyebabkan Bahasa Inggris merupakan pengetahuan baru. Maka dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa ada hubungan antara
mengulang pelajaran yang sudah diajarkan Fasilitator terhadap pengetahuan baru tentang Bahasa Inggris.
4.4 Uji Hipotesa
Uji Hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang
dikorelasikan digunakan rumus Koefisien Korelasi Tata jenjang rank order oleh Spermen. Karena pengolahan data statistik dalam penelitian ini menggunakan piranti lunak SPSS
Universitas Sumatera Utara
Statistical Product and System Solution versi 18.0 maka, uji t_hitung tidak digunakan lagi. Hal ini dikarenakan SPSS secara otomatis telah menguji hasil hipotesis tersebut.
Tabel 56 Hasil Uji Korelasi Spearman menggunakan SPSS versi 18.0
Correlations
Komunikasi Kelompok
Sikap Anak di daerah Pembuangan Sampah
Akhir Simpang Kongsi Medan
Spearmans rho Komunikasi Kelompok
Correlation Coefficient 1,000
,497 Sig. 2-tailed
. ,000
N 70
70 Sikap Anak di daerah
Pembuangan Sampah Akhir SimpangKongsi
Medan Correlation Coefficient
,497 1,000
Sig. 2-tailed ,000 .
N 70
70 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat tingkat signifikansi = 0.0000. Dari tabel diatas didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar 0, 497. Menurut Guilford, angka 0,497
menunjukkan bahwa hubungan masuk dalam kategori hubungan yang cukup berarti. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya pengaruh komunikasi kelompok terhadap sikap anak di
daerah Pembuangan Sampah Akhir Simpang Kongsi Medan. Untuk mengukur tingkat derajat hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi menurut Guilford, yaitu sebagai berikut:
0,20 : hubungan rendah sekali atau lemah sekali
0,20 - 0,39 : hubungan rendah tapi pasti
0,40 - 0,70 : hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0,90 : hubungan yang tinggi, kuat
0,90 : hubungan yang sangat tinggi
Berdasarkan skala Guilford diatas diketahui bahwa kedua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang cukup berarti karena bila koefisie korelasi sebesar 0,41-0,70,
hubungan yang cukup berarti
Universitas Sumatera Utara
Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan pengaruh antara variabel X terhadap Y yaitu dengan rumus:
Kp = Rs² x 100 Kp = 0,497² x 100
Kp = 24,70 Kp = 25
Maka kekuatan pengaruh di atas menunjukkan bahwa pengaruh komunikasi kelompok terhadap sikap anak di daerah Pembuangan Sampah Akhir Simpang Kongsi Medan
sebesar 25 .
4.5 Pembahasan