Kajian Pembelajaran Seni Musik di Sekolah Dasar.

berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia ”. Soeharto 1992: 80 menjelaskan bahwa musik adalah seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama dan harmoni. Banoe 2013: 3 “Seni adalah suatu pernyataan atau ekspresi jiwa manusia”. Berbicara mengenai musik dan seni, menurut Redfield dalam Parto 1996: vii Musik sebagai seni secara umum adalah memaklumi bahwa, musik merupakan bidang seni yang bermateri suara sound. Dari pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa seni musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran, gagasan dan perasaan penciptanya melalui unsur- unsur musik yaitu, irama, melodi, harmoni, bentukstruktur lagu dan ekspresi. 2. Fungsi dan Tujuan Seni Musik SD Busrah, dkk 1982:1 menjelaskan ”Pelajaran Seni Musik SD berbeda dengan sekolah musik, pelajaran musik SD adalah progam umum, murid-murid tidak dididik menjadi seniman, melainkan pengalaman berekpressi dan berapresiasi yang bersifat ketrampilan dasar”. Safrina 1998: 781 me ngatakan “ fungsi pembelajaran seni musik memberi kesempatan pada anak untuk dapat meningkatkan sendiri pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang musik”. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1996: 134 terdapat dua aspek yang diajarkan dalam pembelajaran Seni Musik SD yaitu 1 aspek formal teknis meliputi unsur pengorganisasian ritmik, melodi, instrument, dan cara pencapaian hasil melalui pengalaman mendengar, bergerak, bermain, bernyanyi, berkreasi, 2 aspek pedagogis merupakan ungkapan gagasan dan perasaan yang bersifat subjektif dan obyektif dalam diri dan luar diri anak. Melihat beberapa pendapat sebelumnya maka pelajaran seni musik tidak semata-mata berfungsi sebagai alat pendidikan, segala kegiatan diarahkan pada pembentukan sikap dan peningkatan ketrampilan dasar musik, selain belajar teori dan praktik pelajaran seni musik siswa juga berlatih untuk mengungkapkan gagasan, baik berasal dari luar atau dalam diri yang sangat berarti untuk dirinya baik untuk kepentingan pendidikan ataupun perkembangan diri anak tersebut. Banoe 2013: 12 menjelaskan tujuan pendidikan musik di sekolah pada umumnya harus berusaha mengembangkan dan membangkitkan rasa serta musikalitas pada anak-anak. Hartayo 1994: ix menjelaskan “ tujuan instruksional dalam kurikulum pelajaran seni musik siswa diharapkan terampil untuk membaca, menulis, bernyanyi dan bermain dengan notasi- notasi dan irama melalui pengalaman belaj ar seni musik”. Dari pernyataan diatas dapat di simpulkan bahwasanya pelajaran seni musik di sekolah dasar memiliki fungsi dan tujuan masing-masing. Adapun fungsi seni musik di sekolah dasar adalah agar siswa siswi dapat memahami mengetahui dasar-dasar pelajaran musik serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sperti berlatih disiplin, berlatih menghargai orang lain dan lain-lain. Sedangkan tujuan dari seni musik adalah agar siswa-siswi dapat memahami materi seni musik dasar dengan berlatih, bernyanyi, praktik unsur-unsur yang terkandung dalam materi seni musik. 3. Unsur Musik Pengertian-pengertian Unsur Musik Menurut beberapa ilmuan musik antara lain sebagai berikut: a. Irama Ritme Hartayo 1994:72 “irama adalah denyutan gerak yang diberi tekanan atau aksen pada setiap ketukan yang ditentukan dengan tempo ya ng tetap”, Sedangkan Soeharto 1992:56 ”irama merupakan gerak yang teratur mengalir karena awalnya aksen tetap ”. Dari pengertian pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa iramaritme adalah suatu ketukan tempo dalam lagu musik dan tari yang berfungsi untuk penentu gerakan melodi. b. Ekspresi Soeharto 1992:134 mengatakan “Ekspresi merupakan cara bagaimana seseorang mengungkapkan atau menyampaikan pesan yang yang tersirat di dalam lagu. Dalam bentuk musik unsur ekspresi terdiri: tanda tempo, dinamik dan gaya ”. Selain itu Soeharto 1992: 134 menjelaskan “tempo merupakan cepat lambatnya gerak musik”. Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tanda untuk menentukan cepat lambatnya sebuah lagu atau karya musik. Tempo dibagi menjadi beberapa jenis, Mudjilah 2004: 64 menyebutkan macam-macam tanda tempo “secara garis besar tanda tempo dibagi menjadi 3 antara lain: tempo cepat allegro, vivace, presto, prestisisimo, tempo sedang moderato, andantino, andante, lambat largo, largeto, andagio, lento ”. Dinamik adalah istilah untuk membedakan keras dan lembutnya dalam pembawaan karya musik Prier, 2011: 32. Jamalus 1988: 39 menjelaskan bahwa tanda dinamik adalah tanda yang menyatakan tingkat atau volume suara keras lunaknya perubahan suara. Dari definisi tersebut di ketahui tanda dinamik adalah tanda untuk menentukan keras lembutnya melodi secara keseluruhan atau bagian tertentu dalam karya seni musik. Mudjilah 2004: 65 menjelaskan tanda dinamik secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu tanda dinamik lembut piano, pianissimo, mezzo piano, descressendo, diminuendo dan tanda dinamik keras forte, fortissimo, mezzo forte, forte piano, cressendo. Selain tanda tempo dan dinamik dalam ekspresi terdapat pula unsur gaya, Hartayo 1994:119 mengatakan “gaya merupakan cara penyampaian melodi atau lagu, tersambung dengan halus, atau putus- putus dan bertekanan, Contohnya legato, staccato, sforzando ”. 4. Lagu Perjuangan Dalam pelajaran seni musik terdapat beberapa jenis lagu antara lain lagu perjuangan, lagu pop, kroncong, lagu dangdut. Salah satunya lagu perjuangan digunakan sebagai wadah dari materi seni musik yang didalamnya terdapat unsur musik yang harus dipelajari. Sri martono dalam Astuti dkk 2013: 9 menjelaskan “Dalam pengertian luas lagu perjuangan sebagai ungkapan perasaan nasionalisme masyarakat Indonesia dalam wujud lagu ”. Martono dalam Mintargo 2008: 2 ”lagu perjuangan adalah lagu kemampuan dan daya upaya yang muncul lewat media kesenian yang berperan dalam peristiwa sejarah kemerdekaan Indosnesia ”. Mintargo 2008: 1 mengatakan “lagu perjuangan Indonesia dikenal dengan istilah musik fungsional yaitu musik yang diciptakan untuk tujuan nasional ”, menurut Mintargo 2008: 2 menjelaskan “musik fungsional yaitu musik yang berfungsi untuk mengiringi peribadatan agama ritual, dan musik untuk mengiringi tari sebagai sarana hiburan ”. Lagu perjuangan Indonesia memiliki beberapa jenis yang berbeda- beda sesuai dengan masa-masanya. Mintargo 2008: 4, menjelaskan lagu perjuangan dibagi menjadi 4 jenis yaitu Lgu Himne , Lagu Mars, Lagu Percintaan, Lagu Sindiran. Mintargo 2008: 5 menjelaskan lagu himne merupakan lagu yang banyak diciptakan pada masa penduduakan Jepang, sebagai sarana membangun moral cinta tanah air untuk selalu tabah dan berjuang menegakkan kebenaran. Mintargo 2008: 6 menjelaskan lagu mars yaitu lagu yang tercipta pada masa perang kemerdekaan yang digunakan untuk mengiringi para pemuda pejuang yang dikirim ke garis peranng untuk membangkitkan semangat. Mintargo 2008: 7 menjelaskan jenis lagu yang ketiga lagu sindiran yaitu lagu yang diciptakan untuk menggambarkan keburukan masyarakat di masa perjuangan. Mintargo 2008: 7 mengatakan jenis lagu ke empat jenis lagu percintaan yaitu lagu yang berhubungan dengan romantika mengharukan pada pemuda pada masa perjuangan. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lagu perjuangan adalah ungkapan makna dari cerita jaman perjuangan yang di abadikan di buat dalam bentuk sebuah lagu. Lagu perjuangan sangat penting ditanamkan dalam pembelajaran seni musik di sekolah dasar agar genaerasi muda penerus bangsa tidak lupa akan perjuangan pahlwan dan bisa meneruskan perjuangan bangsa dengan mengapresiasi lagu lagu perjuangan. Selain siswa mempelajari makna dari syair lagu nasional siswa-siswi juga dituntut untuk mempelajari unsur musik yang terkandung dalam lagu tersebut.

D. Karakteristik Siswa Dasar

Sekolah dasar termasuk pada pendidikan formal jenjang tingkat pertama di Indonesia. Pada pendidikan dasar atau pertama tergolong dalam masa kanak-kanak yang berawal dari usia lima atau enam tahun hingga sekitar sebelas atau dua belas tahunan. Piaget dalam Sugihartono, dkk 2007: 109 mengatakan “ Anak usia SD berada pada fase operasional konkrit 7 tahun sampai 11 tahun, dimana kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan berpikir untuk mengoperasikan kaidah- kaidah logika”. Jean piaget dalam Sudaryono 2012: 72 menjelaskan fase oprasional kongkrit pada usia SD masa dimana aktifikas menetal peserta didik terfokus pada obyek-obyek yang nyata. Melihat pernyataan-pernyataan tersebut diketahui bahwa anak-anak SD memiliki kemampuan berfikir dimana obyek yang mudah ditangkap adalah obyek yang bisa dilihat langsung dengan panca indra atau kejadian- kejadian nyata yang secara langsung dialami. Rousseau dalam jamalus 1988 ”Kesangguapan belajar anak-anak tidak sama dengan orang dewasa, Rouse manganjurkan agar anak-anak dibirakan berkembang secara wajar dan tidak dipaksakan ”. Pembelajaran musik harus mampu menciptakan suasana gembira dikalangan anak-anak. Setiap anak memiliki presentase perkembangan yang berbeda-beda. Nasrudin dalam Sudaryono 2012: 71 menjelaskan “perekembangan anak terdiri dari perekembangan Kognitif, Motorik dan Psikomotorik”. Berikut beberapa perkembangan anak menurut para ahli: a. Perkembangan Kognitif menurut Hilgard dan Chaplin dalam Mulyati 2005: 68 adalah ”Perkembangan kognitif dilihat dari psikis atau mental berupa kemampuan berfikir memperoleh, menganalisis, dan mengolah informasi dengan cermat serta kemampuan pemecahan masalah ”. b. Perkembangan Motorik Fisik menurut Ula 2013:13 sebagai berikut: Perkembangan motorik menunjuakan pada hal keadaan dan kegiatan yang melibatkan otot-otot dan gerakannya. Secara singkat motorik segala keadaan yang meningkat atau menghasilkan stimulasi rangsangan terhadap kegiatan organ fisik kecakapan- kecakapan jasmani. c. Perkembangan Moral sosial menurut Ula 2013: 37 “Segala sesuatu yang berkaitan dengan sumber daya alam manusia melalui proses hubungan interpersonal pribadi terhadap lingkungan masyarakat baik sekolah maupun rumah ”. Setelah melihat beberapa perkembangan yang sudah dijelaskan di atas diketahui bahwa anak setiap anak memiliki tiga perkembangan yang dialami yaitu moral, motorik, dan kognitif, yang mengandung unsur yang berbeda-beda pada setiap jenis perkembangannya nantinya akan diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas.

Dokumen yang terkait

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKATKAN KREATIVITAS MELALUI MODEL QUANTUM PADA PEMBELAJARAN SENI MUSIK

1 17 119

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI MALANGAN.

0 1 197

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADASISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PEDES SEDAYU KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

1 2 230

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRUNER DI KELAS IV SD NEGERI 2 LESMANA

0 0 16

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DI KELAS IV SD NEGERI 1 LESMANA

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP MENGHARGAI PRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA KELAS IVA SD NEGERI 2 CILONGOK

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI KELAS IV SD NEGERI 1 BOTOMULYO

0 5 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Prestasi Belajar - UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI KELAS IV SD NEGERI 1 BOTOMULYO - repository perpustakaan

0 0 23

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SENI MUSIK MATERI MENGIDENTIFIKASI NADA DAN SIMBOL NADA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ZOLTAN KODALY KELAS III SD NEGERI 2 KARANG TALUN

1 2 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DI KELAS V SD NEGERI MADUKARA P

0 0 16