44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan proses penelitian yang dimulai dengan, pra-penelitian, persiapan penelitian, dan pelaksanaan
penelitian. Pada bab ini juga akan membahas mengenai analisis data dari masing-masing partisipan yang berisi mengenai gambaran umum
partisipan, laporan observasi, analisa verbatim dan kategorisasi, dan analisis pengambilan keputusan masing-masing partisipan. Pada akhir
bab, terdapat pembahasan secara menyeluruh dari semua partisipan mengenai proses pengambilan keputusan hidup membiara.
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Proses pertama yang dilakukan peneliti sebelum mengambil data adalah melakukan diskusi dengan dosen pembimbing mengenai
pedoman wawancara. Kemudian, mencari informasi mengenai keberadaan biarawati Katolik dan Buddha pada beberapa orang,
selanjutnya menghubungi
partisipan dan
bertanya mengenai
kesediaannya menjadi partisipan dan terlibat menjadi sumber data mengenai proses pengambilan keputusan hidup membiara.
Dalam tahapan pra-penelitian, peneliti berpanduan pada tahapan pra-lapangan yang dikemukakan dalam Moleong 2005, yaitu :
a. Menyusun rancangan penelitian
Rancangan penelitian pertama-tama dilakukan dengan penulisan bab satu hingga bab tiga, yang terdiri dari latar belakang, tinjauan
pustaka, dan metode penelitian. Peneliti juga merancang pedoman wawancara sebagai alat pengumpulan data.
b. Memilih lapangan penelitian
Berdasarkan keterbatasan geografis dan praktis, maka peneliti memilih partisipan yang berdomisili di Salatiga dan sekitarnya.
Keempat orang partisipan yang dipilih antara lain, dua orang biarawati Katolik yang berdomisili di Salatiga, dan dua orang biarawati Buddha
yang berdomisili di Ampel, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. c.
Mengurus perijinan Peneliti meminta surat ijin penelitian untuk dapat melakukan
kunjungan dan wawancara dengan partisipan. Surat ijin, peneliti peroleh dari fakultas dengan persetujuan dari dekan dan kedua
pembimbing. Peneliti
kemudian mengunjungi
partisipan dan
memberikan surat ijin penelitian kepada partisipan. Sebelumnya, peneliti telah bertemu dengan partisipan untuk meminta kesediaannya
terlibat dalam penelitian ini sebagai sumber data, dan tidak lupa peneliti juga menyampaikan gambaran mengenai penelitian yang akan
dilakukan kepada keempat partisipan tersebut. d.
Menjajaki lapangan Pada tahap ini, peneliti telah memiliki gambaran umum mengenai
tradisi membiara dalam agama Katolik dan Buddha. Peneliti pada awal kunjungan mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh
masing-masing partisipan, dan aturan-aturan dari biara ataupun
komunitas secara umumnya. Peneliti juga berusaha bertanya mengenai kebiasaan-kebiasaan di tempat biara partisipan tinggal.
e. Memilih dan memanfaatkan informan
Peneliti memperoleh informan yang berbeda untuk biarawati Katolik dan Buddha. Untuk biarawati Katolik, peneliti mendapatkan
informasi lokasi partisipan dari teman peneliti yang beragama Katolik dan berdomisili di Salatiga. Sedangkan untuk biarawati Buddha,
peneliti mendapatkan informasi dari romo di sebuah klenteng di Semarang, mengenai keberadaan partisipan. Berdasarkan informasi
yang diperoleh, maka peneliti menemui partisipan Katolik dan meminta kesediannya sebagai sumber data. Untuk biarawati Buddha, peneliti
mencari informasi lebih lengkap lagi mengenai lokasi tempat tinggal, dan secara kebetulan peneliti berkenalan dengan partisipan di media
sosial
facebook
, dan peneliti meminta ijin untuk berkunjung, setelah mendapatkan ijin peneliti pun berkunjung dan meminta kesediaan
partisipan dalam penelitian yang akan dilakukan. f.
Menyiapkan perlengkapan penelitian Peneliti menyiapkan perlengkapan penelitian yang diperlukan
dalam proses wawancara, perlengkapan tersebut antara lain pulpen, buku catatan, dan sebagai alat perekam peneliti menggunakan
tape recorder
dan
handphone
. g.
Persoalan etika penelitian Peneliti, memberitahukan maksud dan tujuan penelitian secara
terbuka kepada calon partisipan. Peneliti pun berusaha untuk menghormati kebiasaan, pribadi, dan norma-norma agama yang di
imani oleh partisipan maupun kebiasaan-kebiasaan membiara yang dijalani partisipan.
2. Pelaksanaan Penelitian