Gambaran umum partisipan Partisipan Penelitian 1 SL

mengenai proses pengambilan keputusan hidup membiara pada biarawati Katolik dan Buddha.

C. Hasil Pengumpulan Data

1. Partisipan Penelitian 1 SL

a. Gambaran umum partisipan

Identitas Inisial : SL Usia : 40 tahun Anak ke- : 7 dari 11 bersaudara Pendidikan : Kuliah Agama : Katolik Partisipan berinisial SL, saat ini partisipan berusia 40 tahun. SL merupakan anak ke tujuh dari sebelas bersaudara, yang dua diantaranya telah meninggal dunia. Partisipan berasal dari Bai, Nusa Tenggara Timur. Saat ini SL berprofesi sebagai seorang suster yang tergabung dalam komunitas 1 AM, komunitas yang terpusat di Jawa Timur yang berkarya dalam menolong anak-anak yatim piatu dan cacat, juga yang miskin. Saat ini dia ditugaskan untuk melayani di Salatiga, Jawa Tengah sebagai kepala panti asuhan di Salatiga sejak Oktober 2007, sebelumnya SL pada tahun 2002 sampai dengan 2007 ditugaskan di Madiun, Jawa Timur. SL berasal dari keluarga Katolik yang sangat taat, 1 Komunitas Biara Katolik memiliki 2 bapak besar yang berprofesi sebagai pastor 3 SVD di NTT. Saat SMP, dia bersekolah di sekolah Katolik yang memiliki kepala asrama seorang suster. SL pindah ke asrama sejak di kelas tiga SMP karena sebelumnya saat kelas satu dan dua, dia masih pulang pergi sekolah dan rumah. Keinginan untuk menjadi suster sudah dirasakannya sejak masih kecil tepatnya sejak sekolah dasar ketika SL melihat seorang suster yang sudah berumur, saat dia berkunjung ke biara tempat bapak besarnya tinggal. Tetapi keinginan tersebut sempat hilang saat SL memasuki jenjang pendidikan menengah atas. Setelah lulus sekolah menengah atas, SL sempat bekerja di biara 4 SPSS sebagai karyawan disana, banyak ajakan dari teman-teman susternya untuk bergabung dalam komunitas dan menjadi suster, akan tetapi dirinya tidak terpanggil untuk menjadi suster di SPSS. Proses pengambilan keputusan yang cukup panjang, yang dialami oleh SL. Persoalan pasang surut minat SL untuk hidup membiara yang kadang muncul, dan tantangan-tantangan dari sekitar, membuatnya memerlukan pertimbangan yang matang untuk mengambil keputusan membiara. Hingga pada akhirnya, pada tahun 1995, SL pun ditahbiskan, dan menerima kerudung, kalung salib, dan cincin.

b. Laporan Observasi Partisipan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengambilan Keputusan Kiper pada Robot Humanoid Menggunakan Decision Tree T1 612011016 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengambilan Keputusan Kiper pada Robot Humanoid Menggunakan Decision Tree T1 612011016 BAB IV

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Alasan Petani Dalam Pengambilan Keputusan Menanam Suatu Jenis Varietas Padi T1 522000601 BAB IV

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pengambilan Keputusan Hidup Membiara: Studi Kasus Pada Biarawati Katolik dan Buddha T1 802007079 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pengambilan Keputusan Hidup Membiara: Studi Kasus Pada Biarawati Katolik dan Buddha T1 802007079 BAB II

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pengambilan Keputusan Hidup Membiara: Studi Kasus Pada Biarawati Katolik dan Buddha T1 802007079 BAB V

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pengambilan Keputusan Hidup Membiara: Studi Kasus Pada Biarawati Katolik dan Buddha

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pengambilan Keputusan Hidup Membiara: Studi Kasus Pada Biarawati Katolik dan Buddha

0 0 97

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: FaktorFaktor yang Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Larissa Skin Care di Salatiga T1 BAB IV

0 0 11

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perangkat Desa terhadap Pengambilan Keputusan Terkait Kesehatan Maternal di Desa Binaus, Nusa Tenggara Timur T1 BAB IV

0 1 32