Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Pendidikan Terakhir Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Lama Berdirinya Usaha

b. Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi 1 L 51 96.2 2 P 2 3.8 Total 53 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden atau pengusaha adalah laki-laki, yaitu sebanyak 51 pengusaha atau sebesar 96,2 dan sisanya adalah perempuan, yaitu sebanyak 2 pengusaha atau sebesar 3,8.

c. Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Status

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Status No. Status Frekuensi 1 Janda 1 1.9 2 Menikah 52 98.1 Total 53 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden atau pengusaha yang telah menikah, yaitu sebanyak 52 pengusaha atau sebesar 98,1 dan sisanya adalah perempuan, yaitu sebanyak 1 pengusaha atau sebesar 1,9.

d. Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir adalah jenjang pendidikan terakhir yang telah ditempuh oleh pengusaha industri genteng yang terdiri dari SD, SMP, dan SMA. Berikut ini disajikan karakteristik pengusaha industri genteng berdasarkan pendidikan terakhir pada tabel berikut: Tabel 8. Distribusi Frekuensi Pendidikan No. Pendidikan Frekuensi 1 SD 41 77.4 2 SMP 3 5.7 3 SMA 9 17.0 Total 53 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden atau pengusaha kebanyakan masih berpendidikan rendah, yaitu SD sebanyak 41 pengusaha atau sebesar 77,4, sedangkan untuk pendidikan SMP, yaitu sebanyak 3 pengusaha atau sebesar 5,7, dan sisanya berpendidikan SMA, yaitu sebanyak 9 pengusaha atau sebesar 17.

e. Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Lama Berdirinya Usaha

Lama usaha dapat digunakan untuk menggambarkan seberapa lama pengalaman pengusaha dalam menjalankan usahanya sebagai pengusaha genteng. Kelas interval = 7 kelas. Rentang data = data tertinggi – data terendah = 35 – 5 + 1 = 31. Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas = 31 : 7 = 4,43 dibulatkan menjadi 5. Berikut ini disajikan karakteristik lama usaha pengusaha industri genteng pada tabel berikut: Tabel 9. Distribusi Frekuensi Lama Usaha No. Lama Usaha Frekuensi 1 5 - 9 6 11.3 2 10 - 14 8 15.1 3 15 - 19 18 34.0 4 20 - 24 10 18.9 5 25 - 29 6 11.3 6 30 - 34 3 5.7 7 35 - 39 2 3.8 Total 53 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa usaha genteng yang telah berdiri antara 5 sampai 9 tahun dan tergolong usaha yang masih baru adalah sebanyak 6 pengusaha atau sebesar 11,3. Sedangkan lama usaha yang memiliki frekuensi terbesar dengan lama usaha 15 sampai 19 tahun, yaitu sebanyak 18 pengusaha atau sebesar 34, dan usaha genteng yang paling lama berdiri dengan lama usaha 35 sampai 39 tahun sebanyak 2 pengusaha atau sebesar 3,8.

f. Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Latar Belakang Mendirikan

Dokumen yang terkait

elastisitas penyerapan tenaga kerja pada industri kerajinan genteng di kabupaten situbondo tahunn 1998-2002

0 3 61

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GENTENG DI KECAMATAN KALIREJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

6 47 77

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 14

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 12

PENDAHULUAN PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 4 11

DAFTAR PUSTAKA PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 1 4

KAJIAN AGLOMERASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TEMANGGUNG Kajian Aglomerasi Dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten Temanggung.

0 1 13

Pengaruh Modal, Tingkat Upah, dan Teknologi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Output pada Industri Tekstil di Kabupaten Badung.

0 0 14

Pengaruh Modal Dan Tingkat Upah Terhadap Nilai Produksi Serta Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Perak.

0 1 10

Pengaruh Modal dan Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Genteng di Desa Karanggeneng Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali.

0 0 1