Tabel 9. Distribusi Frekuensi Lama Usaha
No. Lama Usaha
Frekuensi
1 5 - 9
6 11.3
2 10 - 14
8 15.1
3 15 - 19
18 34.0
4 20 - 24
10 18.9
5 25 - 29
6 11.3
6 30 - 34
3 5.7
7 35 - 39
2 3.8
Total 53
100.0 Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa usaha genteng yang telah berdiri antara 5 sampai 9 tahun dan tergolong usaha yang
masih baru adalah sebanyak 6 pengusaha atau sebesar 11,3. Sedangkan lama usaha yang memiliki frekuensi terbesar dengan lama usaha 15
sampai 19 tahun, yaitu sebanyak 18 pengusaha atau sebesar 34, dan usaha genteng yang paling lama berdiri dengan lama usaha 35 sampai 39
tahun sebanyak 2 pengusaha atau sebesar 3,8.
f. Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Latar Belakang Mendirikan
Usaha
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Latar Belakang Usaha
No. Latar Belakang Usaha Frekuensi
1 Turun temurun
35 66.0
2 Usaha baru
18 34.0
Total 53
100.0 Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar usaha genteng yang ada berlatar belakang turun temurun, yaitu sebanyak
35 pengusaha atau sebesar 66, dan sisanya adalah usaha baru.
g. Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Keterampilan Dalam
Membuat Genteng
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Keterampilan Usaha
No. Keterampilan Usaha
Frekuensi
1 Turun temurun dari keluarga
34 64.2
2 Teman
19 35.8
Total 53
100.0 Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar keterampilan usaha yang didapatkan secara turun temurun dari keluarga
yaitu sebanyak 34 pengusaha atau sebesar 64,2, dan sisanya didapatkan dari teman, yaitu sebanyak 19 pengusaha atau sebesar 35,8.
h. Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Alasan Utama Mendirikan
Usaha
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa alasan usaha seluruh pengusaha genteng yang berjumlah
53 pengusaha yang ada di Desa Kebumen adalah untuk memperoleh pendapatan. Usaha genteng ini merupakan mata pencaharian utama
sebagai tumpuan hidup untuk memperoleh pendapatan.
3. Analisis Deskriptif Tenaga Kerja di Desa Kebumen a.
Curahan Waktu Kerja Tenaga Kerja Industri Genteng di Desa Kebumen
Berdasarkan dari data yang telah diperoleh kemudian diolah, Dan diperoleh rata-rata jam kerja dalam sehari seluruh tenaga kerja yang ada
di industri genteng ini adalah 7,6 jam. Untuk rata-rata dalam seminggu
tenaga kerja bekerja selama 50 jam. Berdasarkan pendekatan penggunaan tenaga kerja
labour utilization approach
, apabila bekerja 35 jam perminggu maka tergolong bekerja penuh atau cukup dimanfaatkan.
Tetapi dilihat dari pendapatan tenaga kerja, untuk rata-rata pendapatan tenaga kerja perbulan adalah Rp 1.030.800,00 lebih rendah dari UMK
yang telah ditetapkan yaitu Rp. 1.178.000,00, sehingga tenaga kerja di Desa Kebumen tergolong ke dalam setengah pengangguran karena
meskipun jam kerjanya 35 jam perminggu namun pendapatan yang didapatkan masih tergolong rendah.
b. Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Tenaga Kerja Dari Luar di
Industri Genteng Desa Kebumen
Tingkat pendidikan untuk tenaga kerja sebagian besar masih berpendidikan rendah yaitu SD, hal ini dikarenakan tidak ada tuntutan
minimal tingkat pendidikan untuk bekerja di industri genteng ini. Pendidikan belum diutamakan karena yang terpenting adalah tenaga
kerja mempunyai keterampilan untuk dapat menghasilkan genteng. Keterampilan yang mereka dapatkan juga hanya dengan pelatihan secara
otodidak. Untuk pengalaman kerja sendiri, tenaga kerja yang bekerja di industri genteng ini rata-rata pengalaman bekerjanya adalah antara 4
sampai 5 tahun namun ada juga yang sudah mencapai 12 tahun. Tenaga kerja dari luar yang bekerja semuanya adalaha laki-laki, karena pekerjaan
ini memerlukan tenaga yang besar dan pekerjaan yang berat.
c. Jarak Tempat Tinggal Tenaga Kerja Dari Luar yang Bekerja di