b. Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linear atau
tidak. Untuk mengetahui hal ini digunakan uji F pada taraf signifikansi 5. Jika nilai Sig 0,05 maka hubungannya tidak linear, sedangkan jika
n ilai Sig F ≥ maka hubungannya bersifat linear. Berikut ini disajikan
hasil dari pengujian linearitas sebagai berikut: Tabel 22. Hasil Uji Linearitas
Variabel F
Sig. Keterangan
Upah X1 2.855
0.211 Linear
Penerimaan penjualan X2 1.472
0.333 Linear
Modal X3 3.641
0.054 Linear
Sumber: Data primer yang diolah Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Sig variabel upah
terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 0,211 0,05 maka hubungan antara variabel tersebut linear. Untuk variabel penerimaan penjualan
terhadap penyerapan tenaga kerja nilai Sig sebesar 0,333 0,05 maka hubungan antara variabel tersebut linear. Untuk variabel modal terhadap
penyerapan tenaga kerja nilai Sig sebesar 0,054 0,05 maka hubungan antara variabel tersebut linear. Dapat disimpulkan hubungan ketiga
variabel bebes terhadap variabel terikat hubungannya linear.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel bebas sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
tolerance
dan lawannya VIF
Variance Inflation Factor
. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh
variabel bebas lainnya.
Tolerance
mengukur variabilitas variabel bebas yag terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi
nilai
tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1
tolerance
. Nilai
cut off
yang umum dipakai untuk menunjukkan tidak adanya gejala multikolinearitas adalah nilai t
olerance value
0,10 atau sama dengan nilai
Variance Inflation Factor VIF
10. Berikut ini disajikan hasil dari pengujian multikolinearitas sebagai
berikut: Tabel 23. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Tolerance VIF
Keterangan
Upah X1 0.102
9.823 Multikolinearitas
Penerimaan penjualan X2 0.112
8.924 Multikolinearitas
Modal X3 0.135
7.387 Bebas Multikolinearitas
Sumber: Data primer yang diolah Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel upah memiliki
tolerance value
sebesar 0,102 0,1 dan
VIF
sebesar 9,823 10 maka variabel upah tidak terjadi multikolinearitas. Variabel penerimaan
penjualan memiliki
tolerance value
sebesar 0,112 0,1 dan
VIF
sebesar 8,924 10 maka variabel penerimaan penjualan tidak terjadi
multikolinearitas. Variabel modal memiliki
tolerance value
sebesar 0,135 0,1 dan
VIF
sebesar 7,387 10 maka variabel modal tidak terjadi multikolinearitas. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel upah,
penerimaan penjualan, dan modal tidak saling mempengaruhi satu dengan yang lain atau tidak terjadi multikolinearitas.
d. Uji Heteroskedastisitas