Uji Simultan Uji F

genteng perlu didorong dengan penurunan modal paling tidak dengan penurunan modal sebesar Rp 1.464.129,00. Hal ini berpengaruh signifikan dibuktikan dengan nilai signifikan 0,013 0,05.

b. Uji Simultan Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama simultan dapat berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji F digunakan untuk menghitung besarnya perubahan nilai variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel bebas. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel Sulaiman, 2004: 86. Jika nilai F hitung F tabel maka Ho ditolak, artinya variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, sedangkan jika nilai F hitung F tabel maka Ho diterima, artinya variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Nilai F tabel dapat dicari di tabel F dengan patokan taraf signifikan 5 dan derajat kebebasan df1= k - 1;df2 = n - k, maka F tabel = 5;4 - 1;53-4 = 5;3;49 = 2,79,dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel bebas dan terikat. Berikut disajikan tabel hasil uji simultan atau F hitung: Tabel 26. Hasil F hitung ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 95.639 3 31.880 39.974 .000 a Residual 39.078 49 .798 Total 134.717 52 a. Predictors: Constant, Modal X3, Penerimaan penjualan X2, Upah X1 b. Dependent Variable: Penyerapan Tenaga Kerja Y Sumber: Data primer yang diolah Perumusan Hipotesis: Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel upah, penerimaan penjualan, dan modal secara bersama-sama terhadap penyerapan tenaga kerja. Ha : Ada pengaruh antara variabel upah, penerimaan penjualan, dan modal secara bersama-sama terhadap penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh nilai F hitung F tabel , yaitu 39,974 2,79 hal ini menunjukkan ada pengaruh positif antara variabel upah, penerimaan penjualan, dan modal secara bersama- sama terhadap penyerapan tenaga kerja. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara variabel upah, penerimaan penjualan, dan modal secara bersama- sama terhadap penyerapan tenaga kerja dapat diterima. Hasil signifikansi sebesar 0,000 0,05 ini menggambarkan adanya pengaruh yang signifikan antara upah, penerimaan penjualan, dan modal terhadap penyerapan tenaga kerja.

c. Uji Parsial Uji t

Dokumen yang terkait

elastisitas penyerapan tenaga kerja pada industri kerajinan genteng di kabupaten situbondo tahunn 1998-2002

0 3 61

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GENTENG DI KECAMATAN KALIREJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

6 47 77

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 14

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 12

PENDAHULUAN PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 4 11

DAFTAR PUSTAKA PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 1 4

KAJIAN AGLOMERASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TEMANGGUNG Kajian Aglomerasi Dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten Temanggung.

0 1 13

Pengaruh Modal, Tingkat Upah, dan Teknologi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Output pada Industri Tekstil di Kabupaten Badung.

0 0 14

Pengaruh Modal Dan Tingkat Upah Terhadap Nilai Produksi Serta Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Perak.

0 1 10

Pengaruh Modal dan Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Genteng di Desa Karanggeneng Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali.

0 0 1