Kata Industri berasal dari bahasa latin, yaitu
industria
yang artinya buruh atau tenaga kerja. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindusrian yang tercantum dalam Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan:
“Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, danatau barang jadi menjadi
barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri”.
Pengertian industri selain dikemukakan oleh Undang-Undang di atas juga dikemukakan oleh Badan Pusat Statistik. Menurut Badan Pusat
Statistik Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit kesatuan usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau
jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta
ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
a. Klasifikasi Industri
Industri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa industri menurut jenis industrinya. Pengklasifikasian industri berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19M I1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan adalah
sebagai berikut: 1
Industri kimia dasar, yaitu industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Contoh: industri kertas,
semen, pupuk, selulosa, karet.
2 Industri mesin dan logam dasar, yaitu industri yang mengolah bahan
mentah menjadi bahan baku atau barang setengah jadi. Contoh: industri elektronika, mesin, pesawat terbang, perkakas, alat berat.
3 Aneka industri, yaitu industri yang menghasilkan beragam
kebutuhan konsumen. Contoh: industri pangan, tekstil, kimia dasar, aneka industri bahan bangunan.
4 Kelompok industri kecil, yaitu industri dengan modal kecil atau
peralatan yang masih sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga. Contoh: industri kerajinan, alat-alat rumah tangga, perabotan
dari tanah gerabah. Sektor industri telah tersebar diberbagai daerah baik perkotaan
maupun pedesaan. Industri yang ada di dalam masyarakat sangat beragam jenisnya. Oleh karena itu, jenis industri tersebut dapat juga
digolongkan atau diklasiikasikan sebagai berikut: 1
Klasifikasi industri berdasarkan hubungan vertikal Hubungan vertikal adalah adanya hubungan dalam bentuk
penggunaan produk hasil akhir suatu kelompok perusahaan sebagai bahan baku pada kelompok perusahaan lain.
a Industri Hulu adalah perusahaan yang membuat produk yang
dapat digunakan oleh perusahaan lain. b
Industri Hilir adalah kelompok perusahaan yang menggunakan produk perusahaan lain sebagai bahan baku untuk kemudian
diproses menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
2 Klasifikasi industri berdasarkan hubungan horizontal
Pengertian horizontal adalah peninjauan atas dasar hubungan sejajar antara produk yang dihasilkan masing-masing perusahaan.
Bila perusahaan P
1
, P
2
, P
3
, dan P
4
masing-masing memproduksi tekstil dari kapas, katun, poliester, wol maka kelompok peusahaan
P
1
, P
2
, P
3
, dan P
4
tersebut merupakan kelompok indusri tekstil yang bersifat horizontal.
3 Klasifikasi industri atas dasar skala usahanya
Industri dapat juga diklasifikasikan atas dasar skala atau besar kecilnya usaha. Besar kecilnya usaha bisnis ditentukan oleh besar
kecilnya modal yang ditanamkan. Oleh karena itu, klasifikasi industri berdasarkan skala usaha dapat dibagi menjadi 3 kriteria
sebagai berikut: a
Industri skala usaha kecil
small scale industri
, bila modal usahanya lebih kecil dari Rp 100 juta.
b Industri skala usaha menengah
medium scale industri
, bila modal usahanya antara Rp 100 juta sampai dengan Rp 500 juta.
c Industri skala usaha besar
large scale industri
, bila modal usahanya di atas Rp 500 juta.
4 Klasifikasi industri atas dasar tingkatan jenis produksinya
a Industri Ringan, adalah kelompok perusahaan yang memproduksi
barang-barang konsumsi. Misalnya industri tepung terigu, industri minuman dalam botol, industri makanan dalam kemasan, industri
mainan anak-anak, industri sepatu, industri jasa angkutan darat, industri bahan-bahan bangunan, dan sebagainya.
b Industri Menengah, yang termasuk industri menengah antara lain
adalah industri ban mobil, industri semen, industri kimia, industri farmasi, industri jasa angkutan kereta api, industri jasa angkutan
jasa udara dan laut, industri perikanan laut, dan sebagainya. c
Industri Berat, yang termasuk dalam industri berat antara lain adalah industri pembuatan traktor, industri pembuatan mesin-
mesin mobil, industri pembuat pesawat terbang dan helikopter, industri pembuat mesin-mesin industri, industri pembuatan kapal
laut, industri satelit, industri roket peluncuran satelit, industri eksplorasi tambang di dasar laut, dan sebagainya Suyadi
Prawirosentono, 2002: 28.
b. Pengertian Industri Kecil