Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Umur Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Status

bambu untuk menutupi bagian atas tobong agar panas tidak keluar dan terjaga di dalam. Pembakaran berlangsung selama 12 jam. 19 Dihasilkanlah genteng yang telah siap pakai dan telah berubah warna menjadi merah bata.

2. Karakteristik Pengusaha Industri Genteng di Desa Kebumen

Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha industri genteng di Desa Kebumen, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini adalah 53 responden. Untuk mengetahui datan tentang identitas responden dan latar belakang, maka peneliti mengajukan 10 butir pertanyaan. Pada pembahasan identitas responden industri genteng ini, yang akan dijelaskan adalah nama pemilik terdapat dalam lampiran, umur, jenis kelamin, alamat, status, dan pendidikan. Sedangkan pada pembahasan latar belakang industri genteng ini, yang akan dijelaskan adalah lama berdirinya, latar belakang, keterampilan usaha dan alasan usaha.

a. Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Umur

Jumlah kelas interval dihitung dengan rumus Struges Sugiyono, 2010:35, yaitu: K = 1 + 3,3 log n Diketahui jumlah data 53 responden, maka: K = 1 + 3,3 log 53 K = 1 + 5,69 K = 6,69 Jadi kelas interval setelah pembulatan berjumlah 7 kelas. Rentang data = data tertinggi – data terendah = 59 – 30 + 1 = 30. Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas = 30 : 7 = 4,29 dibulatkan menjadi 5. Umur merupakan suatu ciri umum dari penduduk yang perlu diketahui. Umur pengusaha industri genteng ini bervariasi mulai dari 30 sampai 68 tahun. Untuk lebih jelasnya karakteristik umur pengusaha industri genteng di Desa Kebumen disajikan pada tabel berikut: Tabel 5. Distribusi Frekuensi Umur No. Umur Frekuensi 1 30 – 34 6 11.3 2 35 – 39 11 20.8 3 40 – 44 3 5.7 4 45 – 49 6 11.3 5 50 – 54 13 24.5 6 55 – 59 14 26.4 7 60 – 64 Total 53 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa umur pengusaha genteng yang memiliki frekuensi terbesar sebanyak 14 pengusaha atau sebesar 26,4 dengan umur antara 55 sampai 59 tahun. Pengusaha paling muda dengan umur 30 sampai 34 tahun yaitu sebanyak 6 pengusaha atau sebesar 11,3.

b. Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi 1 L 51 96.2 2 P 2 3.8 Total 53 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden atau pengusaha adalah laki-laki, yaitu sebanyak 51 pengusaha atau sebesar 96,2 dan sisanya adalah perempuan, yaitu sebanyak 2 pengusaha atau sebesar 3,8.

c. Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Status

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Status No. Status Frekuensi 1 Janda 1 1.9 2 Menikah 52 98.1 Total 53 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden atau pengusaha yang telah menikah, yaitu sebanyak 52 pengusaha atau sebesar 98,1 dan sisanya adalah perempuan, yaitu sebanyak 1 pengusaha atau sebesar 1,9.

d. Karakteristik Pengusaha Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Dokumen yang terkait

elastisitas penyerapan tenaga kerja pada industri kerajinan genteng di kabupaten situbondo tahunn 1998-2002

0 3 61

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GENTENG DI KECAMATAN KALIREJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

6 47 77

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 14

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 12

PENDAHULUAN PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 4 11

DAFTAR PUSTAKA PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 1 4

KAJIAN AGLOMERASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TEMANGGUNG Kajian Aglomerasi Dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten Temanggung.

0 1 13

Pengaruh Modal, Tingkat Upah, dan Teknologi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Output pada Industri Tekstil di Kabupaten Badung.

0 0 14

Pengaruh Modal Dan Tingkat Upah Terhadap Nilai Produksi Serta Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Perak.

0 1 10

Pengaruh Modal dan Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Genteng di Desa Karanggeneng Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali.

0 0 1