101 berdampak muncul berbagai jenis pekerjaan baru untuk memenuhi tuntutan
tersebut. Pendidikan
kejuruan sebagai
penyelenggara pendidikan
yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja harus mampu
menghadapi tantangan tersebut.
1. Pergeseran Paradigma Kompetensi menuju Kapabilitas
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan untuk bekerja, menurut Pavlova 2009:10-14 dalam program pembelajarannya terdapat tiga komponen yang saling
terkait, yaitu: pembelajaran untuk bekerja learning for work, pembelajaran tentang bekerja learning about work, dan pemahaman sifat dasar bekerja understanding
the nature of work. Hal ini berarti bahwa pembelajaran kejuruan dan vokasi masih berorientasi pada pekerjaan work based. Orientasi pendidikan work based akan
mengalami pergeseran ke arah life based seiring dengan pergeseran jaman menuju era pengetahuan. Menurut Staron, Jasinski, dan Weatherley 2006: 44-50
beberapa pergeseran paradigma dalam pendidikan, antara lain: work based learning menuju life based learning, professional development menuju capability
development, pembelajaran berorietasi jejaring menjadi pembelajaran berorietasi lingkungan learning ecology, peserta didik sebagai pekerja bergeser ke arah
peserta didik sebagai manusia seutuhnya, dan pendekatan strategi menjadi orientasi. Lebih lanjut Staron, Jasinski, dan Weatherley menjelaskan pergeseran
dari work based learning bergeser ke arah life based learning sebagai berikut.
Work Based Learning Life Based Learning
Difasilitasi facilitated Mandiri personalisedself directed
Berbasis proyek project based Berbasis
kontekstual context
based Berfokus tempat kerja workplace
focus Keterpaduan hidupkerja worklife
integration pembelajaran
direncanakan learning planned
Peserta didik sebagai perencana learner as designer
Fleksibel dan berkembang flexible and developmental
Adaptasi dan
berkelanjutan adaptable and sustainable
Terpadu integrated Utuh holistic
Pembelajaran terorganisasi organisational learning
Kearifan usaha business wisdom
102 Uraian di atas dapat dipahami bahwa penyelenggaraan pendidikan kejuruan
masa depan tidak hanya menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dunia kerja tetapi mereka harus kapabel capability dalam
melaksanakan dalam bekerja. Sebagaimana dinyatakan Vincent 2008 bahwa capability is a collaborative process that can be deployed and through which
individual competences can be applied and exploited. Capability is not “who knows how” but “how can we get done what we need to get done” and “how easily is it to
access, deploy or apply the competencies we need”. Dengan demikian, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa kompetensi merupakan bagian dari kapabilitas
dari seorang peserta didik. Kapabiltas tidak sebatas memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan kompetensi saja, tetapi paham secara mendetail sehingga
benar-benar menguasai kemampuannya.
2. Orientasi Pendidikan Kejuruan menuju Pekerjaan Ramah Lingkungan Green Jobs