Pendidikan Berbasis Kompetensi MODEL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

65 pembangunan nasional, oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman konseptual yang jelas agar dalam implementasinya tidak salah arah. Kualifikasi tenaga pendidikan kejuruan merupakan salah satu hal yang fundamental untuk memperoleh kualitas sesuai dengan yang diharapkan. Para tenaga pendidik kejuruan harus menguasai dan memahami konsep pedagogik Kejuruan. Selain itu, mereka juga harus memiliki pengalaman mengajar dan pengatahuan tentang dunia kerja serta memiliki keahlian di bidangnya. Dengan memahami konsep pedagogik kejuruan, para guru akan mampu mendesain strategi pembelajaran berlandaskan kurikulum yang telah disempurnakan bersama-sama pemerintah dan industri. Kemampuan pedagogik bukan hanya suatu konsep yang diterapkan secara teoritis, tetapi juga menggunakan dan mengembangkana melalui pembelajaran yang dilakukan di bengkel dan laboratorium, sehingga dalam proses belajar mengajar, peserta didik seakan merasa bahwa mereka berada dalam lingkungan industri yang nyata. Sekolah Menengah Kejuruan SMK adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan persyaratan lapangan kerja dan mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Dalam proses pendidikan kejuruan perlu ditanamkan pada peserta didik pentingnya penguasaan pengetahuan dan teknologi, keterampilan bekerja, sikap mandiri, efektif dan efisien dan pentingnya keinginan sukses dalam kariernya sepanjang hayat. Oleh karena itu, arah pengembangan pendidikan kejuruan diorientasikan pada permintaan pasar kerja. Orientasi berdasarkan permintaan pasar dapat dilakukan dengan pengembangan kurikulum yang mempertimbangan perkembangan dunia industri. Jadi, apabila program keahlian tertentu dibutuhkan oleh industri, maka perlu dibuka program keahlian baru dan jika lulusan dari program keahlian tersebut sudah tidak dibutuhkan oleh masyarakat industry maka program keahlian tesebut perlu ditutup dahulu untuk menghemat biaya operasional, dan jika di suatu saat dibutuhkan lagi oleh masyarakat, maka program keahlian tersebut bisa dibuka kembali.

B. Pendidikan Berbasis Kompetensi

Pencapaian Pendidikan Berbasis Kompetensi PBK perlu dilakukan dalam pengembangan dan formulasi terhadap pendidikan kejuruan, di samping 66 memperhatikan tuntutan globalisasi dan perkembangan teknologi serta kebutuhan pasar kerja baik lokal, nasional maupun internasional, serta perlunya penerapan pola pendidikan berbasis kompetensi secara konsisten dengan memperhatikan potensi wilayah. Sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya, filosofi yang dominan dipakai sebagai landasan pendidikan kejuruan adalah education-for-work, yaitu aliran eksistensialisme, esensialisme dan pragmatisme. Eksistensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengembangkan eksistensi manusia, bukan merampasnya. Esensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengkaitkan dirinya dengan sistem-sistem yang lain ekonomi, ketenagakerjaan, politik, sosial, religi dan moral di dalam birokrasi pemerintah. Selanjutnya, pragmatisme, memandang bahwa pendidik dan pelajar keduanya penting bagi proses pembelajaran; menggaris-bawahi situasi-situasi faktual atau dunia nyata ; konteks dan pengalaman adalah penting; pendidik harus progresif, dan dituntut dapat membuka ideidebaru, karena guru perlu berfungsisebagai inspirator. Sebagai pendidikan kejuruan, Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan pendidikan kejuruan yang berupaya membentuk peserta didik menjadi manusia berkualitas dan produktif. Misi utama penyelenggaraan SMK adalah penyiapan tenaga trampil tingkat menengah yang memiliki jiwa kemandirian guna mengisi kebutuhan dunia kerja. Oleh karena itu, tujuan khusus pendidikan di SMK adalah: 1 menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan di dunia usaha dan industri DUDI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, 2 membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dan 3 membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK agar mampu mengembangkan diri pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian, PBK akan mengarahkan proses pembelajaran sesuai yang dibutuhkan oleh dunia kerja, melalui beberapa pendekatan, seperti pendekatan dengan mengunakan masterylearning, learning by doing, dan individualizedlearning. Karena PBK diterapkan untuk melengkapi kekurangan pada pembelajaran konvensional, maka PBK menitikberatkan strategi pembelajaran pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan spesifik dan sikap sesuai dengan yang harus dilakukan dan diterapkan di dunia kerja. Pengetahuan dan keterampilan tersebut harus dapat didemonstrasikan dengan standar kompetensi yang berlaku. 67 Konsep PBK pada hakikatnya berfokus pada apa yang dapat dilakukan oleh seseorang kompeten sebagai hasil atau akibat output dari pembelajaran. Seseorang dikatakan punya kompeten apabila mampu melaksanakan tugas-tugas yang ada di dunia kerja, artinya harus mampu mentransfer keterampilan dan pengetahuan pada kondisi dunia kerja, merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaan serta mengatasi permasalahan yang timbul dalam pekerjaan.Tenaga kerja yang dihasilkan oleh SMK dianggap belum memiliki kompetensi yang memadai, sehingga banyak menciptakanpengangguran. Sementara di sisi lain, banyak peluang kerja yang masih belum terisi. Hal ini berarti rendahnya kualitas tenagakerja yang dihasilkan melalui pendekatan pembelajaran konvensional.

C. Peran Standar Kompetensi dan Kualifikasi Kerja dalam Pendidikan Teknologi dan Kejuruan