Pekerja Intelektual Knowledge Workers – k-Workers

43 pewirausaha tetapi mereka tidak memperoleh kesempatan untuk bekerja di sektor informal. Kondisi di atas dapat dipahami bahwa SMK sebagai pendidikan kejuruan harus mampu memenuhi permintaan masyarakat pengetahuan knowledge society pada era ekonomi kreatif. Agar lulusan SMK dapat memenuhi tuntutan tersebut, restrukturisasi sistem pendidikan kejuruan perlu dilakukan terutama diversifikasi program pendidikan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja maupun artikulasi program pendidikan agar para lulusan dapat melanjutkan pendidikan sesuai dengan keahlian dan keterampilannya.

2. Pekerja Intelektual Knowledge Workers – k-Workers

Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat tidak dapat sejalan dengan pengembangan pendidikan kejuruan. Menurut Power 1999: 32, pembelajaran berbasis teknologi technology-based learning akan memiliki peran penting dalam pengembangan budaya pendidikan seumur hidup dan memiliki kekuatan untuk memberdayakan peserta didik menempuh pendidikan sesuai dengan kebutuhannya. Pembelajaran berbasis teknologi dimaksudkan memadukan secara hardware mapun software pada sistem telekomunikasi, seperti komputer dan internet, dalam sistem proses belajar mengajar. Di sisi lain, menurut Wagner 2008:170 pada era pengetahuan akan dikenal dengan generasi jejaring the net generation atau sering disebut generasi serba digital growing up digital. Tantangan adaya era pengetahuan ini akan tumbuh jenis pekerjaan yang disebut pekerja intelektual atau pekerja pengetahuan knowledge workers. Sebagaimana dijelaskan dalam Wikipedia 2013, pekerja intelektual adalah seseorang yang bekerja utamanya dengan informasi atau seseorang yang mengembangkan dan menggunakan pengetahuan di tempat kerja. Pekerja intelektual dipekerjakan berdasarkan pengetahuannya tentang subyek tertentu, bukan berdasarkan keterampilan membuat atau mengerjakan sesuatu. Contoh dari pekerja intelektual adalah mereka yang bekerja di bidang teknologi informasi, seperti programmer komputer, analis sistem, penulis keteknikan, dan lainnya seperti pengacara, guru, dan ilmuwan. Menurut O’Neill dan Adya 2007 knowledge workers k- workers are “autonomous people who enjoy occupational advancement and mobility and resist a command and control culture”. k -worker adalah orang yang menpunyai otonomi yang dapat menikmati kebebasan dalam pekerjaan, 44 bergerak, dan melawan perintah dan budaya pengendalian. k-worker juga dapat dapat bekerja pada satu atau lebih perusahaan komersial atau perusahaan non profit. Berbagai perusahaan pengetahuan dapat memilih untuk membantu menempatkan dalam bidang pengetahuan dan teknologi yang biasanya ditujukan untuk pengembangan kemampuan dalam industri utama seperti industri telekomunikasi, semi konduktor, dan bioteknologi. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari pekerja intelektual ini, antara lain: a. menganalisa data untuk membentuk hubungan b. menilai input dalam rangka mengevaluasi prioritas yang kompleks atau yang berkonflik c. mengidentifikasi dan memahami tren d. membuat hubungan e. memahami sebab dan akibat atau kausalitas f. kemampuan untuk bercurah pendapat, berpikir secara luas g. kemampuan untuk menelusur turun untuk berfokus h. menghasilkan kapabilitas baru i. menciptakan atau memodifikasi strategi k-worker di atas membuka peluang bagi pendidikan kejuruan untuk mengembangkan program pembelajaran yang selaras dengan perkembangan era pengetahuan sehingga mampu mempersiapkan peserta didik untuk mengisi jenis pekerjaan tersebut. Di sisi lain, hal ini perlu menjadi perhatian bagi perusahaan, karena adanya peluang tingkat keluar-masuk karyawan yang dapat merugikan perusahaan itu sendiri.

3. Pekerjaan Berwawasan Ramah Lingkungan Green Jobs