Administrasi Perkantoran yaitu: menciptakan metode mengajar yang bervariasi sehingga mudah untuk dipahami oleh siswa.
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marsellywati Obess adalah sama-sama meneliti pembelajaran kewirausahaan kompetensi
keahlian Administrasi Perkantoran SMK dan metode penelitian yang digunakan. Sedangkan perbedaannya terletak pada subjek dan tempat
penelitian.
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru untuk membelajarkan peserta didik, sehingga terjadi kegiatan belajar yang ditandai
dengan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut berkaitan
dengan bertambahnya
ilmu pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, sikap, dan minat. Perubahan tingkah laku yang terjadi pada
peserta didik dapat dipengaruhi oleh penyampaian tujuan pembelajaran, sumber belajar yang digunakan, strategi yang digunakan oleh guru,
keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran kewirausahaan, media yang digunakan dalam pembelajaran, dan evaluasi yang diberikan kepada peserta
didik. Pembelajaran kewirausahaan di kelas secara optimal yang dilakukan
oleh guru kepada peserta didik bergantung pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas
agar kelas dapat terkendali. Proses pembelajaran kewirausahaan yang dilakukan oleh guru dimulai dari penyampaian tujuan
pembelajaran agar peserta didik terarah untuk belajar kewirausahaan tentang materi pelajaran yang akan dipelajari. Sumber belajar yang digunakan dalam
pembelajaran dipilih sesuai dengan mata pelajaran kewirausahaan. Demi menambah pemahaman peserta didik tentang kewirausahaan,
guru memanfaatkan sarana pembelajaran seperti kantin sekolah dan koperasi siswa
kopsis sebagai sumber belajar kewirausahaan dan tempat untuk praktik peserta didik terkait materi yang telah diterima.
Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dikemas sedemikian rupa agar peserta didik terlibat dalam pembelajaran kewirausahaan di kelas.
Keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dapat menciptakan suasana kelas yang akrab sehingga peserta didik merasa nyaman dan senang belajar
kewirausahaan di kelas. Guru perlu memilih media yang akan digunakan dalam pembelajaran karena media tersebut dapat membantu guru untuk
mentransfer ilmu kewirausahaan kepada peserta didik. Evaluasi pembelajaran perlu dilakukan pula agar guru dapat mengetahui sejauh manakah peserta
didik memahami materi pembelajaran kewirausahaan yang diberikan di dalam kelas.
Melalui usaha yang dilakukan oleh guru pada proses pembelajaran kewirausahaan ini, maka dapat menciptakan perasaaan senang dan tertarik
serta keinginan mempelajari peserta didik untuk belajar kewirausahaan. Hal ini dapat dilihat dari feedback yang diberikan oleh peserta didik ketika belajar
kewirausahaan di dalam kelas. Sehingga peserta didik mencoba untuk membuktikan rasa ketertarikannya terhadap wirausaha. Interaksi seperti inilah
yang akan mendatangkan dampak positif salah satunya meningkatnya minat berwirausaha peserta didik. Berdasarkan uraian diatas, kerangka pikir dapat
dilihat pada gambar 1 berikut.
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
D. Pertanyaan Penelitian