praktik-praktik kecil yang dilakukan di kantin sekolah dan koperasi siswa dapat memicu minat siswa untuk berwirausaha. Sebagaimana yang dijelaskan
oleh Ating Tedjasutisna 2004: 23 bahwa minat berwirausaha dapat dipicu oleh:
1. Adanya praktik-praktik kecil dalam bisnis dengan teman-teman. 2. Adanya tim bisnis di sekolah yang dapat diajak bekerjasama dalam
berwirausaha. 3. Adanya dorongan dari orang tua dan familinya untuk berwirausaha.
4. Adanya pengalaman dalam berwirausaha.
Hasil penelitian
peran pembelajaran
kewirausahaan dalam
meningkatkan minat berwirausaha siswa berada dalam kategori berperan. Hal ini ditunjukkan pada jumlah responden yang menjawab paling banyak pada
kategori berperan sebesar 78,1 atau sebanyak 50 siswa. Kemudian jumlah yang menjawab dalam kategori sangat berperan sebesar 21,9 atau sebanyak
14 siswa. Selanjutnya tidak ada siswa yang menjawab pada kategori cukup berperan dan kurang berperan. Data tersebut menunjukkan bahwa secara
keseluruhan proses
pembelajaran kewirausahaan
berperan dalam
meningkatkan minat berwirausaha siswa. Pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan merupakan hasil integrasi
dari beberapa komponen pembelajaran kewirausahaan yang memiliki fungsi tersendiri dengan maksud agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik. Proses pembelajaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, guru menjelaskan tujuan pembelajaran kewirausahaan kepada siswa di kelas. Hal ini menunjukkan
bahwa tujuan pembelajaran
berperan pada proses
pembelajaran kewirausahaan dalam meningkatkan minat berwirausaha
dengan persentase sebesar 71,9 atau sebanyak 46 siswa.
Pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan di kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Yogyakarta dilakukan
dengan berpedoman pada silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mata pelajaran kewirausahaan. Salah satu kegiatan pembelajarannya
ialah penyampaian tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini disusun dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan
keterampilan siswa tentang kewirausahaan. Tujuan pembelajaran kewirausahaan disampaikan dan dijelaskan
oleh guru sebelum memasuki materi yang akan dipelajari. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa mengetahui dan mengerti garis besar
dari materi yang akan diterima dan kegiatan yang dilakukannya terkait dengan kewirausahaan. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran merupakan
komponen pembelajaran yang penting untuk dilakukan. Akan tetapi penyampaian
tujuan pembelajaran
pada proses
pembelajaran kewirausahaan tidak sering dilakukan oleh guru di kelas. Hal ini
ditunjukkan dengan jumlah siswa yang menjawab bahwa tujuan
pembelajaran pada proses pembelajaran kewirausahaan cukup berperan dalam meningkatkan minat berwirausaha dengan persentase sebesar 4,7
atau sebanyak 3 siswa.
2. Sumber Belajar
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, guru menggunakan sumber belajar dalam pembelajaran kewirausahaan untuk meningkatkan minat
berwirausaha. Hal ini menunjukkan bahawa sumber belajar pada proses pembelajaran kewirausahaan
berperan dalam meningkatkan minat
berwirausaha siswa dengan pesentase sebesar 56,3 atau sebanyak 36 siswa.
Pelaksanaan pembelajaran kurang efektif apabila tidak menggunakan sumber belajar sebagai pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar siswa
terutama belajar tentang kewirausahaan. Sumber belajar yang digunakan pada pembelajaran kewirausahaan di kelas XI kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Yogyakarata yaitu buku paket, diktat, LKS Lembar Kerja Siswa, akses jaringan internet, jurnal, artiket,
dan koran. Sumber-sumber belajar tersebut digunakan agar siswa memiliki pengetahuan yang luas terutama tentang kewirausahaan, tidak hanya
penjelasan atau materi dari guru. Sumber belajar lain yang digunakan oleh guru mata pelajaran
kewirausahaan adalah memanfaatkan kantin sekolah dan koperasi siswa kopsis sebagai sarana pendukung pembelajaran kewirausahaan. Selain
itu, hal ini juga dilakukan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan minat berwirausaha siswa dengan kegiatan yang dimulai dari pengadaan
barang, penjualan, pembukuan keuangan, dan promosi. Akan tetapi masih terdapat beberapa siswa yang menyatakan bahwa sumber belajar tersebut
kurang berperan dalam meningkatkan minat berwirausaha dengan persentase sebesar 3,1 atau sebanyak 2 siswa.
3. Strategi Pembelajaran