Deskripsi hasil penelitian TK Al Muttaqien a. Data hasil penelitian

78

3. TKIT Ukhuwah Islamiyah a. Data hasil penelitian

Berdasarkan perhitungan rekapitulasi skor terdapat di lampiran, maka diperoleh hasil persentase kelancaran dan ketepatan menjawab pertanyaan melalui cerita yang disampaikan guru sebagai berikut: Diagram 5 Persentase Kelancaran Menjawab Pertanyaan Berdasarkan diagram lingkaran di atas maka dapat diketahui bahwa kelancaran menjawab pertanyaan anak kelompok A di TKIT Ukhuwah Islamiyah sebanyak 64,71 termasuk dalam kategori lancar, 23,53 termasuk kategori kurang lancar, dan 11,76 termasuk dalam kategori tidak lancar. 11.76 23.53 64.71 PERSENTASE KELANCARAN MENJAWAB PERTANYAAN Tidak Lancar Kurang Lancar Lancar 79 Diagram 6 Persentase Ketepatan Menjawab Pertanyaan Berdasarkan diagram lingkaran di atas maka dapat diketahui bahwa ketepatan menjawab pertanyaan anak kelompok A di TKIT Ukhuwah Islamiyah sebanyak 58,82 termasuk dalam kategori tepat, 23,53 termasuk kategori kurang tepat, dan 17,65 termasuk dalam kategori tidak tepat.

b. Deskripsi hasil penelitian

Pada saat penelitian dilakukan, peneliti mengamati kelancaran dan ketepatan anak-anak ketika menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan cerita guru dan teknik-teknik yang digunakan guru dalam menyampaikan cerita. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, guru memilih dan juga mempersiapkan tempat sebelum cerita. Guru menyiapkan tempat di dalam kelas dengan posisi duduk di atas karpet dan menghadap ke arah guru. Anak-anak tampak antusias untuk mendengarkan cerita guru. Sebelum memulai cerita guru mengkondisikan anak-anak dengan bernyanyi agar perhatian anak tertuju pada guru. Selanjutnya guru menyampaikan tema agar anak-anak mengetahui tema cerita yang akan disampaikan guru. Tema yang diambil guru pada waktu penelitian ini adalah 17.65 23.53 58.82 PERSENTASE KETEPATAN MENJAWAB PERTANYAAN Tidak Tepat Kurang Tepat Tepat 80 ‘Kenabian’. Alat peraga yang digunakan guru adalah buku cerita dengan gambar yang menarik. Anak-anak melihat gambar yang diperlihatkan oleh guru. Cerita yang disampaikan guru menimbulkan respon yang bermacam-macam dari anak- anak. Beberapa anak ada yang menyimak cerita tersebut dengan penuh perhatian sambil terus mengamati lembar buku cerita yang dibuka satu per satu oleh guru, beberapa anak ada yang berbicara sendiri dengan temannya, ada yang tidak tertarik dengan cerita guru sehingga anak bermain sendiri, dan ada pula anak yang tiba-tiba keluar kelas. Untuk lebih menghidupkan suasana, guru mengekspresikan masing- masing karakter tokoh dan menirukan karakter suaranya, misalnya ketika guru mengekspresikan ayah Nabi Yusuf yang senang mendengar mimpi Nabi Yusuf dan suara guru yang intonasinya terdengar gembira. Guru juga membangkitkan humor disela-sela cerita, misalnya saat Nabi Yusuf akan diceburkan ke sumur oleh saudara-saudaranya, guru dengan sengaja menarik-narik baju anak yang berada di dekatnya sehingga anak-anak yang lain tertawa. Guru juga mengoptimalkan dialog tokoh-tokoh cerita agar anak lebih memahami alur cerita yang disampaikan, misalnya saat percakapan Nabi Yusuf dan ayahnya maka guru akan membuat suara keduanya berbeda sehingga anak-anak mengetahui perkataan Nabi Yusuf dan perkataan ayahnya. Anak-anak yang antusias selalu menanyakan kelanjutan cerita tersebut. Sementara anak yang tidak tertarik tetap bermain sendiri atau mengajak bicara temannya. Setelah menyampaikan cerita, guru melibatkan anak-anak dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan cerita yang telah disampaikan agar guru dapat mengetahui keterampilan anak 81 dalam berbicara. Anak-anak diminta menjawab pertanyaan guru dengan kata tanya apa, dimana, siapa, dan mengapa yang berkaitan dengan cerita. Kondisi anak-anak pada saat mengikuti cerita yang disampaikan guru dalam keadaan sehat baik secara struktural maupun fungsional, sehingga seharusnya anak-anak dapat menggunakan kemampuan otot-suara yang melibatkan otot-otot tenggorokan serta kontrol atas bibir dan lidah dengan baik. Setelah guru menyampaikan pertanyaan, guru pun meminta anak-anak untuk menjawabnya. Beberapa anak ada yang lancar dan tidak terbata-bata dalam menjawab pertanyaan. Anak-anak yang lancar menjawab pertanyaan nampak antusias menanggapi pertanyaan guru. Beberapa anak yang lain ada yang kurang lancar menjawab pertanyaan, sehingga memerlukan bantuan guru untuk menjawab pertanyaan tersebut. Anak-anak yang kurang lancar menjawab pertanyaan nampak berusaha mengingat-ingat jawaban, sehingga terbata-bata dalam menjawab pertanyaan. Sementara itu pada aspek ketepatan, beberapa anak tepat dalam menjawab pertanyaan. Beberapa anak yang lain ada menjawab pertanyaan namun kurang tepat, sehingga memerlukan bantuan guru untuk menjawab pertanyaan. Anak-anak yang tidak menjawab pertanyaan guru hanya diam saja dan ada yang berbicara sendiri dengan temannya. Dari hasil penelitian tersebut, maka diperoleh data hasil kelancaran menjawab pertanyaan sebanyak 64,71 termasuk dalam kategori lancar, 23,53 termasuk kategori kurang lancar, dan 11,76 termasuk dalam kategori tidak lancar. Sementara itu, pada ketepatan menjawab pertanyaan sebanyak 58,82

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK KELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DI TAMAN KANAK- UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK KELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU AISYIYAH LABAN, MOJOLABAN, SUKOHAR

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK KELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DI TAMAN KANAK- UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK KELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU AISYIYAH LABAN, MOJOLABAN, SUKOHAR

1 3 13

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK Upaya Mengembangkan Kreativitas Melalui Metode Bercerita Menggunakan Media Gambar Pada Anak Taman Kanak-Kanak Mardisiwi Kelompok A Kecamatan Boyolali, Kabupaten

0 1 14

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN Upaya Mengembangkan Kreativitas Melalui Metode Bercerita Menggunakan Media Gambar Pada Anak Taman Kanak-Kanak Mardisiwi Kelompok A Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajar

0 2 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK DIDIK KELOMPOK A TAMAN KANAK-KANAK BAKTI MENURAN BAKI SUKOHARJO.

0 4 9

PENGARUH PENERAPAN METODE BERNYANYI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK.

1 24 46

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B Peningkatan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Media Gambar Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Pertiwi Geneng Klaten Tahun Pelajaran 20

0 3 15

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Media Gambar Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Pertiwi Geneng Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA FLIP CHART PADA ANAK KELOMPOK A TAMAN KANAK-KANAK DAN PLAY GROUP KREATIF PRIMAGAMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 1

ANALISIS TINGKAT KEDISIPLINAN ANAK KELOMPOK B DI TAMAN KANAK-KANAK SE-GUGUS PELANGI KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA.

0 0 160