54 Tabel 3
Cheklist penilaian ketepatan menjawab pertanyaan sederhana Nama sekolah :
No Nama
Menjawab pertanyaan dengan kata tanya Total
Skor Ketepatan
Apa Siapa
Dimana Mengapa
3 2
1 3
2 1
3 2
1 3
2 1
1. 2.
3. 4.
5. Keterangan: 3 = Tepat
2 = Kurang tepat 1 = Tidak tepat
Tabel 4 Rubrik penilaian menjawab pertanyaan sederhana
No. Aspek
penilaian Kriteria
Skor Deskripsi
1. Kelancaran
Lancar 3
Anak tidak
terbata-bata menjawab
pertanyaan dan tanpa bantuan guru Kurang
lancar 2
Anak terbata-bata menjawab pertanyaan dan dengan bantuan guru
Tidak lancar 1
Anak tidak menjawab pertanyaan guru 2.
Ketepatan Tepat
3 Anak tepat menjawab pertanyaan dan tanpa
bantuan guru Kurang
Tepat 2
Anak kurang tepat menjawab pertanyaan dan dengan bantuan guru
Tidak tepat 1
Anak tidak menjawab petanyaan guru
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas instrumen Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus
diukur oleh alat itu. Untuk mengukur kesahihan instrumen tersebut, maka diperlukan adanya validitas instrumen. Menurut Wuradji 2006: 65, validitas
terdapat tiga macam yaitu:
55 a. Validitas isi
Validitas isi berhubungan dengan kemampuan instrumen untuk menggambarkan atau melukiskan secara tepat mengenai domain perilaku yang
akan diukur Wuradji, 2006: 69 b. Validitas kriterion
Validitas kriterion adalah validitas instrumen yang diperoleh dengan membandingkan instrumen yang disusundibuat dengan suatu kriterium eksternal.
Kriterion eksternal adalah berupa hasil pengukuran yang menurut pertimbangan rasional dapat dipertanggungjawabkan Wuradji, 2006: 70.
c. Validitas konstruk Validitas konstruk disusun dengan mendasarkan diri pada pertimbangan-
pertimbangan rasional dan konseptual yang didukung oleh teori yang sudah mapan Wuradji, 2006: 66.
Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas konstruk. Validitas konstruk disusun dengan mendasarkan diri pada pertimbangan-
pertimbangan rasional dan konseptual yang didukung oleh teori-teori relevan. Untuk memantapkan validitas konstruk ini, peneliti memperoleh masukan berupa
penilaian, pertimbangan, dan kritik-kritik dari para ahli dalam bidang yang terkait. Prosedur seperti itu disebut dengan expert judgement. Validitas instrumen ini
dilakukan oleh para ahli, sehingga peneliti tidak melakukan uji coba instrumen atau uji lapangan terhadap populasi atau sampel. Validator dalam penelitian ini
adalah Dr. Harun Rasyid, M.Pd.
56 2. Reliabilitas instrumen
Reliabilitas instrumen menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, keajegan, dan atau kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti
apa adanya. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut digunakan untuk subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang berbeda, tetap
menunjukkan hasil yang sama Wuradji, 2006: 73. Teknik pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien stabilitas. Koefisian stabilitas dapat
diperoleh dengan menghitung korelasi antara skor hasil pengamatan terhadap kelompok subjek tertentu pada waktu tertentu, dengan skor hasil pengamatan
ulangannya Wuradji, 2006: 80. Prinsip penghitungannya ialah suatu instrumen dikenakan pada sekelompok individu yang menjadi sasaran penelitian, kemudian
pada waktu yang lain, pengamatannya diulang. Koefisien reliabilitas akan bergerak dari angka 0.00-1.00. Koefisien
reliabilitas mencapai maksimal apabila hasil korelasi antara skor hasil pengamatan terhadap sekelompok individu yang menjadi sasaran penelitian pada waktu
tertentu dengan skor hasil pengamatan ulangannya menunjukkan angka 1.00. Kriteria penafsiran mengenai koefisien r menurut Sutrisno Hadi 2000: 216
sebagai berikut: Tabel 5. Kriteria penafsiran koefisien reliabilitas
Antara 0,800 – 1,000 sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,799 Tinggi
Antara 0,400 – 0,599 cukup tinggi
Antara 0,200 – 0,399 Rendah
Antara 0,000 – 0,199 sangat rendah
57 Untuk mengukur koefisien reliabilitas keterampilan berbicara pada penelitian ini
menggunakan 16 sampel, dimana skor keterampilan berbicara pada pengamatan pertama dikorelasikan skor keterampilan berbicara pada pengamatan kedua. Skor
keterampilan berbicara diperoleh dengan menjumlahkan total skor kelancaran dan total skor ketepatan. Koefisien reliabilitas yang diperoleh adalah 0,73, sehingga
koefisien pada penelitian ini termasuk dalam predikat tinggi.
F. Teknik Analisis Data
Untuk melaporkan hasil penelitian, maka data yang diperoleh harus dianalisis terlebih dahulu, agar data yang diperoleh dapat digunakan untuk
menjawab rumusan masalah yang sudah ditetapkan. Dalam penelitian ini data penelitian yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis
kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif dimana hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang
kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian Iqbal Hasan, 2004: 30.
Menurut Burhan Bungin 2011: 181, salah satu teknik statistik deskriptif yaitu dengan menghitung persentase. Penyajian data dalam penelitian ini
menggunakan diagram lingkaran dan histogram dengan perhitungan persentase. Untuk menghitung persentase dapat digunakan rumus Burhan Bungin, 2011:
182 : f
Persentase = X 100
N Keterangan:
N = jumlah kejadian f = frekuensi kejadian