47 untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak salah satunya keterampilan
berbicara. Manfaat bercerita antara lain dapat memperluas wawasan dan cara berfikir anak, meningkatkan keterampilan komunikasi lisan melalui berbahasa
sebab anak terlatih untuk mendengarkan, memberikan respon, memberi jawaban dan lain-lain sebagai aktivitas dalam kegiatan bercerita. Anak memberi respon
pada cerita yang disampaikan guru melalui menjawab pertanyaan sederhana apa, siapa, mengapa dan dimana yang berkaitan dengan isi cerita tersebut.
Bagan1. Kerangka berpikir menjawab pertanyaan sederhana melalui metode bercerita
. Guru menyampaikan cerita secara lisan kepada
anak-anak
Guru menstimulasi anak-anak dengan memberikan anak pertanyaan sederhana apa, siapa, mengapa, dan
dimana yang berkaitan dengan cerita guru.
Anak-anak menjawab pertanyaan guru Anak-anak kurang lancar dan kurang tepat dalam
menjawab pertanyaan melalui metode bercerita
48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penerapan pendekatan
dengan pengukuran atau numerik terhadap masalah yang diteliti dan juga pada pengumpulan dan analisis data Julia Brannen, 2005: 116.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif termasuk salah satu jenis penelitian dengan
pendekatan kuantitatif M. Subana dan Sudrajat, 2005: 26. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai dari suatu variabel,
dalam hal ini variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independent tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain Iqbal Hasan,
2004:7. Menurut Travers 1978 dalam Husein Umar 2005: 22 berpendapat bahwa metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang
tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dengan apa adanya. Jadi
penelitian yang
berbentuk deskriptif
ini hanya
sebatas mendeskripsikan sesuatu yang sedang berlangsung pada saat itu dan variabelnya
termasuk variabel mandiri. Variabel mandiri yang dimaksud adalah tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain dan tidak mencari
hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Peneliti tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi
menggambarkan kondisi apa adanya. Dalam penelitian ini, bertujuan sebatas
49 untuk mendeskripsikan keterampilan berbicara anak dalam menjawab pertanyaan
melalui metode bercerita pada anak kelompok A usia 4-5 tahun tanpa melakukan perbandingan hasil antara satu anak dengan anak yang lainnya atau satu TK
dengan TK yang lainnya.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan adalah bulan Mei 2013. Tempat penelitian berada di taman kanak-kanak se-gugus III Purwomartani, Kalasan, Sleman,
Yogyakarta. Taman Kanak-Kanak gugus III Purwomartani merupakan gugus yang terdiri dari 9 sekolah. Peneliti memilih lokasi tersebut karena melihat
beberapa anak yang kurang lancar dan kurang tepat dalam menjawab pertanyaan metode bercerita yang disampaikan guru. Keterampilan berbicara anak tersebut
diamati pada aspek kelancaran dan ketepatan ketika anak menjawab pertanyaan melalui metode bercerita.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Untuk menentukan subjek dalam penelitian ini, maka peneliti harus mencari populasi yang sesuai dengan kriteria yang dimaksudkan. Kriteria yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah anak kelompok A dengan usia 4-5 tahun. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi, 2006: 130. Populasi
pada penelitian ini adalah anak-anak kelompok A yang berada di taman kanak- kanak gugus III Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Berikut nama
sekolah dan jumlah populasi anak kelompok A yang terdapat di gugus III: