57 Untuk mengukur koefisien reliabilitas keterampilan berbicara pada penelitian ini
menggunakan 16 sampel, dimana skor keterampilan berbicara pada pengamatan pertama dikorelasikan skor keterampilan berbicara pada pengamatan kedua. Skor
keterampilan berbicara diperoleh dengan menjumlahkan total skor kelancaran dan total skor ketepatan. Koefisien reliabilitas yang diperoleh adalah 0,73, sehingga
koefisien pada penelitian ini termasuk dalam predikat tinggi.
F. Teknik Analisis Data
Untuk melaporkan hasil penelitian, maka data yang diperoleh harus dianalisis terlebih dahulu, agar data yang diperoleh dapat digunakan untuk
menjawab rumusan masalah yang sudah ditetapkan. Dalam penelitian ini data penelitian yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis
kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif dimana hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang
kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian Iqbal Hasan, 2004: 30.
Menurut Burhan Bungin 2011: 181, salah satu teknik statistik deskriptif yaitu dengan menghitung persentase. Penyajian data dalam penelitian ini
menggunakan diagram lingkaran dan histogram dengan perhitungan persentase. Untuk menghitung persentase dapat digunakan rumus Burhan Bungin, 2011:
182 : f
Persentase = X 100
N Keterangan:
N = jumlah kejadian f = frekuensi kejadian
58 Berikut merupakan langkah-langkah untuk menganalisis data dalam penelitian ini:
1. Menghitung jumlah skor yang diperoleh pada penilaian kelancaran dan ketepatan
2. Menghitung persentase kelancaran dan ketepatan Untuk memudahkan peneliti menghitung persentase kelancaran dan ketepatan,
maka terlebih dahulu membuat kelas interval. Langkah-langkah untuk
menghitung persentase kelancaran dan ketepatan yaitu: a. Menghitung jumlah kelas interval
Jumlah kelas interval diperoleh dengan melihat kategori yang terdapat pada tiap aspek, contohnya pada aspek kelancaran terdapat tiga kategori yaitu
lancar, kurang lancar, dan tidak lancar sehinggga jumlah kelas interval terdapat tiga kelas.
b. Menghitung rentang data Rentang data diperoleh dengan cara skor terbesar dikurangi skor yang
terkecil kemudian ditambah 1, contohnya pada aspek kelancaran skor terbesar adalah 24 dan skor terkecil adalah 16 maka rentang data dapat diketahui sebagai
berikut: 24 – 16 + 1 = 9. c. Menghitung panjang kelas = rentang dibagi jumlah kelas
Panjang kelas diperoleh dengan cara rentang data yang sudah diketahui dibagi jumlah kelas interval, contohnya pada aspek kelancaran rentang data yang
diketahui adalah 9 dan jumlah kelas yang diketahui adalah 3. Panjang kelas yang diperoleh yaitu 9 : 3 = 3.
59 d. Menyusun kelas interval
Setelah mengetahui masing-masing panjang kelas, maka peneliti dapat memasukkan
rentang skor
pada masing-maisng
kelas interval
dan mempersentasekan setiap aspek dengan rumus persentase.
3. Menghitung persentase keterampilan berbicara Persentase keterampilan berbicara menjawab pertanyaan dengan lancar
dan tepat dapat diketahui dengan menghitung rata-rata persentase dari jumlah persentase kategori lancar dan tepat. Hasil persentase keterampilan berbicara
tersebut kemudian dimasukkan dalam predikat. Predikat yang dijadikan acuan dalam penelitian ini untuk mengetahui kategori
keterampilan berbicara. Berikut predikat yang dijadikan acuan menurut Suharsimi Arikunto 2005: 44:
Tabel 6. Kategori predikat keterampilan berbicara No.
Interval Kategori
1. 81-100
Sangat baik 2.
61-80 Baik
3. 41-60
Cukup baik 4.
21-40 Kurang baik
5. 0-20
Kurang sekali
G. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian Variabel adalah unit relasional dari analisis yang bisa memikul salah satu
dari sekumpulan nilai yang ditunjuk James Dean, 2001: 53. Sementara itu mennurut Harun Rasyid 1999: 37, variabel penelitian ialah suatu
konsepteorikonstrukbatasan yang dipilih dan dibuat dengan sengaja dan kesadaran untuk maksud ilmiah khusus yang diteliti. Variabel dalam penelitian ini
60 adalah keterampilan berbicara anak menjawab pertanyaan sederhana melalui
metode bercerita yang disampaikan guru. 2. Definisi operasional
a. Keterampilan berbicara anak Keterampilan berbicara pada anak merupakan kemampuan anak untuk
menyampaikan maksud tertentu dengan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa supaya bunyi tersebut dapat dipahami oleh orang yang mendengar di sekitarnya. Bunyi-
bunyi bahasa dapat berupa suatu kata yang digunakan untuk merespon tuntutan atas dirinya, melakukan aneka tindakan, dan memberikan tanggapan yang selaras
dengan perintah atau larangan. Salah satu kemampuan anak untuk memberikan tanggapan yang selaras dengan perintah antara lain anak dapat menjawab
pertanyaan. Keterampilan berbicara anak usia 4-5 tahun pada penelitian ini adalah menjawab pertanyaan sederhana. Pertanyaan sederhana tersebut meliputi
pertanyaan dengan kata tanya apa, siapa, mengapa, dan dimana yang dinilai pada kelancaran dan ketepatan.
b. Metode bercerita Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar
bagi anak Taman Kanak-Kanak dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Metode bercerita dalam penelitian ini adalah pemberian pengalaman belajar
melalui cerita yang disampaikan guru secara lisan dan dengan teknik-teknik penyajian cerita yang dilakukan oleh guru yaitu memilih dan mempersiapkan
tempat, bercerita dengan alat peraga, mengekspresikan karakter tokoh, menirukan bunyi dan karakter suara, serta menghidupkan suasana cerita. Menghidupkan