Kegiatan Perkeretaapian untuk Mendukung Pelayanan kepada Publik :

Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 32

D. Kegiatan Peningkatan Keselamatan Perjalanan Kereta Api

1 Pembangunan Sterilisasi disepanjang Jalur KA, pembangunan underpassflyover dan pengadaan Palang Pintu Perlintasan KA; 1 Pengadaan Automatic Train Protection ATP pada prasarana KA; 2 Dilakukannya sertifikasi terhadap lebih dari 12.000 SDM Aparatur, Operator, Kontraktor. Capaian di bidang perkeretaapian yang dibiayai APBN tahun 2014-2015 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.9 Hasil Pembangunan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian Tahun 2014 – 2015 NO URAIAN SATUAN TAHUN 2014 2015 A PEMBANGUNAN PRASARANA 1 Pembangunan Jalur KA termasuk Jalur Ganda Reaktivasi K ’sp 159,18 313,38 2 RehabilitasiPeningkatan Jalur KA K ’sp 403,01 333,60 3 Pembangunan Jembatan KA Unit 23 151 4 RehabilitasiPeningkatan Jembatan KA Unit 52 36 5 PeningkatanPembangunan Persinyalan dan Telekomunikasi Pkt 34 13 6 PeningkatanPembangunan Listrik Aliran AtasElektrifikasi Pkt 4 12 7 PembangunanPeningkatan StasiunBangunan Operasional Pkt 37 69 8 Pengadaan Material Rel K ’sp 323 1.193 9 Pengadaan Material Wesel Unit 10 185 B PEMBANGUNAN SARANA 1 Pengadaan Lokomotif, KRDI, KRDE, KRL, Tram, Railbus, Sarana Kerja Unit 7 3 Sumber: Ditjen Perkeretaapian

2. Kegiatan Perkeretaapian untuk Mendukung Pelayanan kepada Publik :

a. Penyelenggaraan Pelayanan Kewajiban Publik PSO Pemerintah sejak tahun 2000 s.d 2015 telah memberikan subsidi kepada Pengguna Jasa Kereta Api Kelas Ekonomi dalam bentuk Pelayanan Publik atau Public Service Obligation PSO, alokasi PSO yang diberikan Pemerintah dari tahun 2014-2015 sebagai berikut: Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 33 Tabel 2.10 Realisasi PSO Tahun 2014-2015 Rp. Milyar Tahun Kontrak Realisasi 2014 1.224 1.089,31 2015 1.524 1.507,75 Sumber: Ditjen Perkeretaapian Sebagai gambaran pelaksanaan PSO Perkeretaapian pada Tahun 2015 terus meningkat mengingat pergerakanmobilisasi penumpang di wilayah Jabodetabek sangat tinggi terutama pada Peak Hour pagi dan sore hari, dimana diperkirakan pergerakan per hari penumpang KRL Jabodetabek sebanyak ± 700.000 oranghari maka dari itu dominasi Dana Alokasi PSO sebagian besar ditujukan untuk KRL AC Jabodetabek yaitu sebesar Rp. 754.232.650.504,- atau 49,50 dari Total Alokasi PSO. Dari Dana Alokasi PSO tersebut diperkirakan dapat dinikmati untuk Pengguna Jasa Transportasi Kereta Api sebanyak 301.638.257 penumpang. Adapun Rincian subsidi kepada Penumpang Kelas Ekonomi dengan Relasi Subsidi PSO sebagaimana data di bawah ini : Tabel 2.11 Rincian Subsidi kepada Penumpang Kelas Ekonomi dengan Relasi Subsidi PSO No Uraian Tahun 2015 Jumlah pnp Nilai Rp. 1 KA Ekonomi Jarak Jauh 6.361.341 115.068.716.485 2 KA Ekonomi Jarak Sedang 4.253.183 131.853.748.878 3 KA Ekonomi Jarak Dekat 29.594.674 464.479.984.841 4 KRD Ekonomi 3.766.599 44.304.482.366 5 KRL AC PT.KCJ 257.532.200 754.232.650.504 6 KA Ekonomi Lebaran 130.260 13.797.438.819 TOTAL 301.638.257 1.523.737.021.893 Sumber: Ditjen Perkeretaapian Alokasi Anggaran Subsidi KA perintis untuk setiap Lintas Pelayanan sebagai berikut: Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 34 Tabel 2.12 Alokasi Anggaran Subsidi KA Perintis Rp. 000 No Lintas Pelayanan 2014 2015 1 Kreung Mane-Bungkah-Krueng Geukeuh 5.507.954 - 2 Mojokerto-Tarik-Tulangan-Sidorajo 9.619.280 19.100.000 3 Purwosari-Sukoharjo-Wonogiri 6.467.400 9.000.000 4 Kertapati-Inderalaya - 3.000.000 5 Sukabumi-Cianjur-Padalarang 7.807.432 - 6 Padang-Lubuk Alung-Kayutanam-Padang Panjang-Solok - - Sumber: Ditjen Perkeretaapian Lintas pelayanan Kreung Mane-Bungkah-Krueng Geukeuh dan Sukabumi- Cianjur-Padalarang tidak dioperasikan dikarenakan perlu perbaikan pada kondisi prasarana KA eksisting. Keberadaan KA Perintis berguna untuk fungsionalisasi aset yang telah ada, guna mempertahankan kondisi Sarana dan Prasarana yang dilalui KA Perintis tersebut. Penyelenggaraan Angkutan Kereta Api Perintis dilaksanakan untuk menghubungkan masyarakat yang berdomisili di daerah yang lokasinya jauh dari lokasi rutinitas aktivitasnya, atau pun pusat kota dan lokasi yang minim Angkutan Transportasi, sehingga sangat membantu perpindahan orang dari satu tempat ke tempat yang lain. 1. Kegiatan peresmian bidang perkeretaapian Peresmian bidang perkeretaapian terdiri dari Bangunan Stasiun dan Jalur KA serta Elektrifikasi LAA yaitu : a. Stasiun Palmerah Stasiun Palmerah terletak di lintas Tanah Abang –Serpong, sebelum dibangun Stasiun Palmerah merupakan stasiun kecil peninggalan sejarah heritage dan saat ini Stasiun Palmerah terdiri dari 2 dua lantai dilengkapi dengan Jembatan Penyeberangan Orang JPO, fasilitas Difable, Lift dan tangga Eskalator sesuai Permenhub Nomor PM 9 tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimum untuk Angkutan Orang dengan Kereta Api dengan tetap mempertahankan bangunan peninggalan sejarah. Adapun Foto Stasiun Palmerah sebelum dan sesudah dibangun dapat dilihat di gambar di bawah ini. Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 35 b. Stasiun Kebayoran Stasiun Kebayoran terletak di Lintas Tanah Abang – Serpong, sebelum dibangun Stasiun Palmerah merupakan stasiun kecil dan saat ini Stasiun Kebayoran terdiri dari 2 dua lantai dilengkapi dengan fasilitas Difable, Lift dan tangga Eskalator sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 9 tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimum untuk Angkutan Orang dengan Kereta Api. Foto Stasiun Kebayoran sebelum dan sesudah dibangun. Gambar 2.2 Kondisi Terbaru Stasiun Palmerah Gambar 2.1 Kondisi Lama Stasiun Palmerah Gambar 2.3 Kondisi Lama Stasiun Kebayoran Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 36 c. Stasiun Parungpanjang Stasiun Parungpanjang terletak di Lintas Tanah Abang – Serpong – Maja, sebelum dibangun Stasiun Parungpanjang merupakan stasiun kecil dan saat ini Stasiun Parungpanjang terdiri dari 2 dua lantai dilengkapi dengan fasilitas Difable, Lift dan tangga Eskalator sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 9 tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimum untuk Angkutan Orang dengan Kereta Api. Foto Stasiun Parung panjang sebelum dan sesudah dibangun. Gambar 2.4 Tampak Stasiun Kebayoran Saat Ini Gambar 2.5 Kondisi Lama Stasiun Parungpanjang Gambar 2.6 Kondisi Saat Ini Stasiun Parungpanjang Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 37 d. Stasiun Maja Stasiun Maja terletak di Lintas Tanah Abang – Serpong – Maja – Merak, sebelum dibangun Stasiun Maja merupakan stasiun kecil dan saat ini Stasiun Maja terdiri dari 2 dua lantai dilengkapi dengan fasilitas Difable, Lift dan tangga Eskalator sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 9 tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimum untuk Angkutan Orang dengan Kereta Api. Foto Stasiun Maja sebelum dan sesudah dibangun. e. Jalur Ganda KA dan Elektrifikasi antara Parungpanjang- Maja Pembangunan Jalur Ganda KA dan Elektrifikasi antaraParungpanjang- Maja lintas Tanah Abang – Serpong – Maja – Merak selesai dibangun pada tahun 2014 menggunakan dana APBN. Panjang jalur KA tersebut yaitu 21 Km dan dilengkapi Fasilitas Listrik Aliran Atas LAA dan Persinyalan Elektrik sehingga diharapkan dapat lebih menjamin keselamatan perjalanan KA. Jalur Parung panjang- Maja saat ini telah melayani KA Reguler Jarak Menengah lintas Angke - Merak, Jarak Jauh lintas Merak - Madiun dan KRL Commuter Line lintas Tanah Abang – Maja. Gambaran kondisi Prasarana KA antara Parung panjang- Maja. Gambar 2.7 Kondisi Lama Stasiun Maja Gambar 2.8 Kondisi Saat Ini Stasiun Maja Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 38 C. Transportasi Laut Programkegiatan yang sedang dilaksanakan di Tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Bidang Angkutan Laut