Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016
40
unit. Selain tersebut diatas, dilaksanakan juga pengadaan peralatan Search and Rescue SAR sebanyak 4 unit.
D. Transportasi Udara
1. Sarana Prasarana Perhubungan Udara
Sarana dan Prasarana Perhubungan Udara yang dibiayai melalui APBN meliputi : a. Kegiatan Pengembangan Rehabilitasi Bandara, Pembangunan Bandara
Baru; b. Pembangunan dan Rehabilitasi Fasilitas Keamanan dan Fasilitas
Pelayanan Darurat PK-PPK. Selama
kurun waktu
tahun 2014-2015,
Jumlah Bandara
yang dikembangkandirehabilitasi sejumlah 363 lokasi, Bandara baru yang dibangun
2 bandara, sedangkan Pengembangan Fasilitas Navigasi sejak Tahun 2014, Ditjen Perhubungan Udara tidak memprogramkan PembangunanRehabilitasi Fasilitas
Navigasi karena telah terbentuk Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia PPNPI sesuai Peraturan Pemerintah No. 77
Tahun 2012 Tentang Perum LPPNPI tanggal 16 Januari 2013. Selain itu telah dilakukan serah terima peralatan Navigasi Penerbangan dari Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara kepada Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Perum LPPNPI termasuk
bangunannya sesuai Berita Acara Nomor: 22 Tahun 2014 tanggal 20 Januari 2014. Namun demikian, Ditjen Perhubungan Udara masih tetap melakukan
pengawasan terhadap Perum LPPNPI terkait pelaksanaan dan kepatuhan terhadap kebijakan terkait Navigasi Penerbangan. Untuk Fasilitas Keamanan
Penerbangan yang dibangun dan direhabilitasi sejumlah 451 lokasi dan Fasilitas Pelayanan Darurat PK-PPK sebanyak 132 lokasi.
Rekapitulasi perkembangan Capaian Pembangunan Infrastruktur Perhubungan Udara tahun 2014-2015, sebagai berikut :
Tabel 2.13 Pembangunan Infrastruktur Perhubungan Udara Tahun 2014-2015
Tahun Bandara
dikembangkan direhab
Bandara Baru yang
dibangun Fasilitas Keamanan
yang dibangun dan direhabilitasi
Fasilitas Pelayanan
darurat PK- PPK
2014 140
2 224
88 2015
223 -
127 44
Jumlah 363
2 451
132
Sumber : Ditjen Perhubungan Udara
Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016
41
Pembangunan 17 bandara baru, pembangunan pengembangan bandara di daerah rawan bencana, terisolir dan daerah perbatasan sebanyak 132 bandara,
pembangunan 27 terminal penumpang. Dalam rangka peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, telah dilaksanakan peningkatan sesuai dengan
standard ICAO mencapai sebesar 94,5.
2. Peningkatan Kualitas Layanan