Perhubungan Darat KEGIATAN STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2015-

Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 98 mempengaruhi pola perkembangan jaringan jalan, pertumbuhan aktivitas pergerakan, serta meningkatnya permasalahan-permasalahan transportasi. Tumbuhnya aktivitas bangkitan dan tarikan perjalanan, serta terhambatnya proses distribusi barang dan komoditas, maupun distribusi penumpang pada berbagai matra cukup signifikan dipengaruhi oleh perubahan dan pertumbuhan aktivitas ruang dan kewilayahan, sehingga upaya penataan dan pembangunan tata ruang di Indonesia menjadi bagian penting didalam perencanaan transportasi.

4.2. KEGIATAN STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2015-

2019 Dalam rangka mewujudkan sasaran dalam Renstra Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019, ditetapkan target Program Strategis Kementerian Perhubungan meliputi :

A. Perhubungan Darat

Kegiatan Strategis Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perhubungan Darat 1. Pengadaan dan Pemasangan Alat PKB yang tersebar di 34 Provinsi; 2. Pembangunan Kapal Penyeberangan Perintis Baru sampai Tahun 2019 di 50 lokasi yaitu Kupang - Ndao, Saumlaki - Adaut - Letwurung, Tual - Air Nanang, Babang - Saketa, Kapal Motor Sungai untuk Mimika, Lintas Paciran - Lamongan - Bahaur, Tiga Ras - Simanindo, Pulau Laut Timur – Sebuku;Wonreli – Serwaru – P.Moa; P.Raas – P. Sapeken; Tj.Pinang - Tambelan - Sintete; Natuna - Sintete; Tanjung Pinang - Matak; Pananaru - Melonguane; Pamana – Kawah Pante; Teor – Kesui; Wunlah - Gorom; P. Rangsang - P. Tebingtinggi; Tanjung Pinang – Natuna; Teluk Dalam – Gunung Sitoli – Pulau-Pulau Batu; WahaiP.Seram - P.Obi; Tanjung Serdang – P. Sebuku;Gebe - Patani – Weda; Marisa – Wakai – Parigi Montong; Geser - Kataloka; Aranda - Babi; Fak Fak Kaimana; Babang - P. Mandioli; Sanana - Taliabu; P. Obi – P. Bisa; Lintas Kep. Mentawai Siberut, Sikakap, Tua Pejat, Sikabaruan; Sorong – Salawati; Sapudi – Kangean; Dabo – Lingga; Lintas Cadangan Perintis KBI 2 Unit;Lintas Cadangan Perintis KTI 3 Unit; Mengkapan – P.Padang; Patumbukan – P.Tanah Jampea; Babang - P. Kasiruta; Airnanang – Fakfak; Dongkala - Bambaea; Inanwatan - Fakfak; Tarempa – Matak; P. Telo – Teluk Dalam; Paciran – Garongkong; Waipirit – Kamaru; Kaimana – Pamako. Kegiatan Strategis Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana Perhubungan Darat 1. Peningkatan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor UPPKB yang tersebar di 34 Provinsi; 2. Pengembangan Pengujian Kendaraan Bermotor yang tersebar di 34 Provinsi; 3. Pembangunan Terminal Tipe A Baru yang tersebar di 34 Provinsi pada lokasi Ponorogo Jawa Timur, Padang Sumbar, Aruk Kalbar, Entikong Kalbar, Motoain NTT, Motomasin NTT, Wini NTT, Skouw Papua, Badau Kalbar, Lamongan Jatim, Pondok Cabe Banten, Magelang Jawa Tengah, Jember Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 99 Jawa Timur, Probolinggo Jawa Timur, Lamandau Kalimantan Tengah, Jombor Yogyakarta, Bobot Sari Jawa Tengah, Singkawang Kalbar, Daya Makassar, Sulsel, Kendari Sulsel, Dumai Riau, Entrop Jayapura, Papua, Asahan Sumut, Demak Jawa Tengah, Blitar Jawa Timur, Kediri Jawa Timur, Banyuwangi Jawa Timur, Purwokerto Jawa Tengah, Rajabasa Lampung, Bekasi Jawa Barat, Giilimanuk Bali, Amurang Sulut, Tanjung Selor Kalimantan Utara, Manokwari Papua Barat, Brebes Jawa Tengah, Sofifi Maluku Utara, Polewali Sulawesi Barat, Batam Kepri, Musi Banyuasin Sumsel, Kawarang Jawa Barat . 4. Rehabilitasi Peningkatan Pembangunan Terminal tersebar di 34 Provinsi; 5. PembangunanRehabilitasiPeningkatan Dermaga PenyeberanganSungai Danau Baru tersebar di 34 Provinsi, pada tahun 2015 sebanyak 13 lokasi di Raijua, Sabu NTT: Wairiang NTT: KaratungKawio Sulut: Kawaluso Sulut: Bombana Sultra: Pure Sultra: Moti, Malut: Waren Papua: Salawati Papua: Wasior Papua Barat: Tambelan Kalbar: Penagi Kepri: Sintete Kepri; Pada tahun 2016 sebanyak 12 lokasi di Klademak Papua Barat: Binongko Sultra: Kaimana Papua Barat: Gunung Tabur Kaltim: Adaut Maluku: Jampea Sulsel: Pasokan Sulteng: Moa Maluku: Leti Maluku: Bakalang NTT: Alai Riau: Batanta Papua Barat; Pada tahun 2017 sebanyak 14 lokasi di Sekadau Kalbar: Numfor Papua: Tanjung Medang Riau: Saubeba Papua: Geser Maluku: Binongko Sultra: Kaledupa Sultra: Sikabaluan Sumbar: Sei Guntung Riau: Boniton Sulteng: P. Telo Sumut: Teluk Dalam Sumut: P Sermata Maluku: Makalehi Sulut; Pada tahun 2018 sebanyak 12 lokasi di Weda Malut: Kaonda Papua: Siladen Sulut: Talise Sulut: Letung Kepri: Meranti Bunting Riau: Agats Papua: Maritaing NTT: Raha Sultra: Gangga Sulsel: Tomia Sultra: P Merbau Riau; Pada tahun 2019 sebanyak 14 lokasi di Tarempa Kepri: Kuala Enok Riau: Pulau Padang Riau: Kabonga Sulteng: Kadajoi NTT: P. Pini Sumut: Sinjai Sulsel: Serasan Kepri: Dakal Riau: Tanah Bala Sumut: Sekotong NTB: Ketam Putih Riau: P Bunyu Kaltara: Mendanau, Babel; Kegiatan Strategis Pembangunan dan Pengelolaan Lalu Lintas Perhubungan Darat 1. Pengadaan sarana ATCS Area Traffic Control System sebanyak 77 unit yang tersebar di 34 Provinsi; 2. Pengadaan fasilitas perlengkapan jalan di wilayah perkotaan yang tersebar di 34 Provinsi; 3. Pemeliharaan Rehabilitasi Fasilitas Perlengkapan Jalan LLAJ sebanyak 218 paket yang tersebar di 34 Provinsi; Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016 100 4. Pengembangan Fasilitas Perlengkapan Jalan sebanyak 1.425 paket yang tersebar di 34 Provinsi. Kegiatan Strategis Pembangunan dan Pengelolaan Angkutan dan Multimoda 1. Pembangunan prasarana fasilitas pendukung BRT sebanyak 340 halte yang tersebar di 34 Provinsi; 2. Pengadaan sarana BRT sebanyak 3.170 unit di 34 kota besar antara lain : Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang, Bandung, Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Solo, Pontianak, Samarinda, Balikpapan, Makassar, Gorontalo, dan Ambon; 3. Pengadaan sarana Bus Pemadu Moda sebanyak 95 unit di 17 Kota, antara lain Bengkulu, Palu, Kendari, Kupang, Jember, Bau-bau, Sumbawa Besar, Banda Aceh, Nias, Pekanbaru, Batam, Tanjung Pinang, Padang, Malang, Bandung, Palembang, Lampung; 4. Pengadaan Bus Angkutan UmumPelajar Mahasiswa sebanyak 290 unit yang tersebar di 34 Provinsi; 5. Pengadaan Bus Perintis sebanyak 595 unit yang tersebar di 34 Provinsi; 6. Subsidi Operasional Keperintisan Angkutan Jalan dan Operasional Keperintisan Angkutan Barang sebanyak 277 trayek tersebar di 34 Provinsi; 7. Subsidi Operasional Keperintisan Angkutan SDP sebanyak 261 trayek yang tersebar di 34 Provinsi; 8. Pengadaan Kapal Kerja Speed Boat Pengadaan Kapal Kerja Speed Boat sebanyak 35 unit yang tersebar di 34 Provinsi.

B. Perkeretaapian