Hipotesis Penelitian Model Persamaan Perdagangan

dengan demikian, pada preferensi yang identik, homotetik dapat diturunkan persamaan gravity yang lebih sederhana daripada model gravity standar, yaitu: dengan notasi konstanta proporsi, yaitu dan D ij Dari hasil penurunan model gravity maka model dasar gravity adalah sebagai berikut: adalah jarak dari j ke i dimana: X ij Y : total ekspor negara i ke negara j i H : GDP negara i, i N : ukuran geografis negara i i D : penduduk negara i ij ō : jarak antara negara i dengan negara j i A : konstanta dan ß,µ0 dan γ,α,δ 0. : rata-rata jarak negara i dengan pasar ekspor di negara lain Model gravity sudah mulai dipergunakan untuk melihat efek terhadap pertumbuhan ekonomi dan variabel investasi. Aplikasi dari model gravity tersebut dapat digunakan untuk melihat kinerja integrasi ekonomi ASEAN, baik dilihat dari perdagangan, pertumbuhan ekonomi maupun nilai tukar.

4.2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Integrasi ekonomi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perdagangan dan investasi pada kawasan integrasi ekonomi ASEAN dan negara anggotanya. Semakin tinggi derajat integrasi ekonomi akan semakin besar pengaruhnya terhadap peningkatan perdagangan dan investasi kawasan ASEAN dan negara anggotanya. 2. Variabel makroekonomi terpilih yang dianalisis memberi pengaruh bervariasi terhadap kegiatan aliran perdagangan dan investasi FDI pada kawasan integrasi ASEAN dan negara anggotanya. 3. Integrasi ekonomi seperti APEC, NAFTA, Uni Eropa, Cina dan India memengaruhi besarnya aliran perdagangan dan investasi FDI pada kawasan ASEAN dan negara anggotanya. Hal tersebut dipengaruhi oleh luasnya cakupan integrasi ekonomi, serta perbedaan dalam hal kebijakan investasi dan perdagangan setiap negara.

4.3. Model Persamaan Perdagangan

Dengan menginternalisasikan beberapa variabel ekonomi makro yang secara teoritis memengaruhi perdagangan, seperti tingkat tarif baik negara i maupun negara j, nilai tukar negara i dan negara j, GDP negara i dan negara j, investasi negara i dan negara j, keterbukaan ekonomi dan integrasi ekonomi baik negara i maupun negara j, yang mengacu pada teori open economy baik yang dikembangkan Mundell Fleming maupun ekspansinya, maka spesifikasi model perdagangan ASEAN yang akan dirumuskan model: a. Indeks Integrasi Perdagangan TII dan Keterbukaan ekonomi: ……………………………………………..12 dimana: : ekspor negara i ke negara j pada tahun t : impor negara i ke negara j pada tahun t : total ekspor negara i pada tahun t : total impor negara i pada tahun t : total ekspor negara j pada tahun t : total impor negara j pada tahun t b. Keterbukaan ekonomi: = Average …………………………………………13 dimana: : derajat keterbukaan dari negara i relatif terhadap negara j : ekspor negara i ke negara j pada tahun t : ekspor negara j ke negara i pada tahun t : GDP pada harga konstan untuk periode ke-t Mengacu pada rumusan tersebut, maka model aliran perdagangan ASEAN dirumuskan: + + …14 dimana: : intersep : parameter masing-masing variabel yang akan diuji secara statistik dan ekonometrik t : 1,....., T mulai tahun 1982 sampai dengan 2006 i,j : 1,...., N perdagangan bilateral ASEAN dengan negara mitra : Volume perdagangan bilateral dari negara i ke negara j pada tahun t dan impor bilateral negara i ke negara j untuk negara ASEAN atau volume ekspor impor bilateral negara ASEAN, yang nilainya dalam mata uang US. Nilai ini diperoleh dari jumlah volume ekspor dan impor dikalikan dengan harga US GDP : GDP negara eksportir i pada tahun t yang dinilai dengan mata uang US dalam nilai nominal. Secara teori, GDP negara eksportir dapat meningkatkan perdagangan yang menggambarkan peningkatan output sehingga dapat meningkatkan ekspor. Apabila terjadi peningkatan output tetapi tidak terjadi peningkatan ekspor, berarti produk yang dihasilkan masih memenuhi pasar dalam negeri atau terjadi substitusi impor. Variabel ini diharapkan berpengaruh positif GDP : GDP negara importir i pada tahun t yang dinilai dengan mata uang US dalam nilai nominal. Secara teori GDP negara importir terjadi hubungan positif karena adanya peningkatan daya beli masyarakat negara importir. Semakin tinggi pendapatan negara importir maka permintaan akan barang- barang importir semakin besar. GDP importir diharapkan berpengaruh positif j : Jumlah penduduk negara eksportir i pada tahun t. Besarnya populasi menggambarkan besarnya tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian. Kalau tenaga kerja berkualitas dan memiliki produktivitas yang tinggi maka peningkatan populasi dapat meningkatkan output dan selanjutnya dapat meningkatkan ekspor. Tetapi kalau populasinya tidak produktif maka peningkatan populasi akan meningkatkan konsumsi dalam negeri sehingga ekspor menurun. Variabel jumlah penduduk ini diharapkan positif : Jumlah penduduk negara importir i pada tahun t. Besarnya populasi negara importir menggambarkan besarnya potensi pasar dan tenaga kerja pada negara tersebut. Semakin besar populasi negara importir, maka semakin besar permintaan barang impor negara tersebut, sehingga variabel tersebut diharapkan memiliki pengaruh positif : Nilai investasi negara eksportir i pada tahun t dalam nilai US. Secara teoritis peningkatan investasi akan meningkatkan produksi yang kemudian akan meningkatkan ekspor. Kenaikan investasi berbanding lurus dengan peningkatan perdagangan sehingga variabel ini diharapkan akan memiliki pengaruh positif : Nilai tukar negara eksportir i terhadap US. Secara teoritis hubungan nilai tukar exchange rate terhadap ekspor adalah positif, dimana jika terjadi depresiasi pada nilai tukar maka ekspor akan meningkat karena harga barang di luar negeri terasa mahal sisi supply dan pihak luar negeri merasa lebih murah barang dari dalam negeri sisi permintaan. Variabel ini diharapkan akan memiliki pengaruh positif : Nilai tukar negara importir j terhadap US. Secara teoritis hubungan nilai tukar exchange rate negara importir j terhadap ekspor negara eksportir i adalah negatif, dimana jika terjadi apresiasi pada nilai tukar negara importir j maka ekspor negara i akan meningkat karena permintaan barang impor akan meningkat sisi permintaan. Variabel ini diharapkan akan memiliki pengaruh positif : Tingkat tarif rata-rata impor pada negara i dari dan keluar j. Secara teoritis hubungan tingkat tarif dengan ekspor adalah negatif, apabila tingkat tarif ekspor tinggi maka harga produk ekspor menjadi mahal dan daya saing rendah sehingga volume ekspor turun, demikian sebaliknya. Variabel ini diharapkan memiliki pengaruh negatif ASEAN : Dummy integrasi ekonomi dengan mengambil nilai 1 perdagangan sesama anggota integrasiFTA ASEAN dan mengambil nilai 0 yang lainnya. Secara teoritis, integrasi ekonomi dalam satu kawasan dapat meningkatkan investasi dan perdagangan, karena pengurangan hambatan perdagangan dan hambatan investasi. Semakin terintegrasi perekonomian maka semakin besar volume perdagangan dan investasi, baik sesama negara anggota maupun dengan negara bukan anggota. Variabel ini diharapkan bernilai positif ij APEC : Dummy integrasi ekonomi dengan mengambil nilai 1 perdagangan sesama anggota APEC dan mengambil nilai 0 yang lainnya. Secara teoritis, integrasi ekonomi dalam satu kawasan dapat meningkatkan investasi dan perdagangan karena adanya pengurangan hambatan perdagangan dan hambatan investasi. Dengan demikian variabel ini diharapkan bernilai positif ij Dist : Jarak antara ibukota negara eksportir i dengan negara importir j dalam kilometer. Jarak merupakan proxy dari besarnya biaya transportasi dalam transaksi barang dan jasa. Semakin besar biaya perdagangan antara dua negara maka daya saingnya semakin rendah. Variabel ini diharapkan bernilai negatif ij

4.4. Persamaan Investasi