Pengaruh Kreasi dan Diversi Investasi

Riyadi 1998, melakukan penelitian dengan model ekonometrika, menemukan bahwa FDI inflow memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor manufaktur dan sektor jasa. Sedangkan variabel-variabel ekonomi makro yang mempunyai hubungan positif dan signifikan yang memengaruhi pertumbuhan FDI inflow adalah investasi domestik dan impor.

3.5. Pengaruh Kreasi dan Diversi Investasi

”Eclectic theory” dari Dunning 1977 menyatakan bahwa FDI adalah suatu fungsi dari tiga kluster variabel, yakni: 1 spesifik perusahaan, 2 internalisasi, dan 3 keunggulan lokasional. Perusahaan harus memiliki spesifikasi perusahaan dengan keunggulan kepemilikan ownership advantages terhadap perusahaan lain dan harus dapat memanfaatkan keunggulan ini secara langsung dibandingkan menjual atau menyewakannya internalization advantages . Selain itu, perusahaan harus lebih profitabel dengan mengombinasikan keunggulan ini dengan memanfaatkan sedikitnya satu input faktor luar negeri sehingga produksi lokal dapat mendominasi ekspor locational advantages . Jika tiga tipe insentif ini tidak terjadi, suatu MNC akan lebih baik mengekspor, melakukan licensing, franchising, dibandingkan melakukan investasi dalam bentuk investasi FDI. Pengaruh regionalisme terhadap FDI dapat dimasukkan dalam traditional electic model dimana perubahan pada kebijakan komersil eksternal akan memengaruhi keunggulan lokasional. Seperti yang dinyatakan, pengaruh integrasi regional terhadap FDI adalah bermakna ganda ambiguous: di satu sisi, integrasi regional dapat memberi efek investment creation dan efek investment diversion terhadap peningkatan FDI ke negara anggota melalui kesepakatan perdagangan preferensial. Di sisi lain, terdapat tarif hopping yang merupakan insentif bagi aliran FDI yang ada sebelum integrasi, dan akan terjadi penurunan capital outflow dalam bentuk FDI dari negara mitra yaitu negara anggota dalam kesepakatan perdagangan preferensial ketika tarif dihilangkan. Namun demikian, terdapat literatur empiris yang menguji pengaruh regionalisme terhadap FDI dalam konteks teori ini. Salah satu cara dalam mengintegrasikan investasi ke dalam model regionalisme ekonomi adalah menghubungkan diskriminasi dalam liberalisasi perdagangan dengan perubahan pada renumerasi faktor relatif, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada aliran investasi. Negara yang relatif berlimpah modal akan mengalami net inflow investasi dengan bunga yang relatif meningkat terhadap upah, dan sebaliknya negara yang relatif berlimpah tenaga kerja akan mengalami net capital outflow karena penurunan bunga modal relatif terhadap upah. Induksi variabel perdagangan dan pengaruh yang menyebabkan investasi telah diterapkan dalam model Dynamic Computational General Equilibrium CGE. Namun, harga faktor relatif adalah salah satu determinan FDI dan yang lainnya seperti ukuran ekonomi, pendapatan per kapita, perubahan ekonomi di negara sumber dan penerima, jarak geografis antar negara, variabel yang terkait dengan kebijakan komersil, dan faktor keunggulan lokasional lainnya. Insentif renumerasi faktor relatif menunjukkan bahwa FDI akan mengalir dari negara dengan bunga relatif rendah ke negara dengan bunga yang relatif tinggi. Studi lain yang melihat pengaruh kawasan perdagangan regional terhadap pola FDI menggunakan teknik ad hoc, seperti mengidentifikasi keuntungan struktural pada share FDI yang mungkin terkait dengan blok perdagangan telah dilakukan Kreinin and Plummer 2002 dan Blomstrom and Kokko 1997. Kreinin and Plummer 2002 menggunakan pendekatan ini untuk Uni Eropa dan NAFTA sedangkan Blomstrom dan Kokko 1997 menggunakannya untuk kawasan perdagangan bebas AS-Kanada, NAFTA, dan MERCOSOR. Studi yang dilakukan Kreinin and Plummer 2002 menemukan tidak adanya bukti diversi investasi dan menemukan sejumlah bukti kreasi investasi. Sementara Blomstrom and Kokko 1997 menemukan bahwa pengaruh regionalisme terhadap arus FDI tergantung pada pengaruh kesepakatan terhadap lingkungan kebijakan komersil dan keunggulan lokasional dalam negara yang berintegrasi. Namun, dalam studi ini cakupanya masih terbatas yaitu tidak berusaha memodelkan skenario kontrafaktual atau tidak menggunakan pendekatan ekonomoterika pada determinan FDI. Selain kedua studi tersebut, Pain 1996 juga melakukan studi terkait pengaruh perdagangan regional terhadap pola FDI. Studi yang dilakukan Pain 1996 menggunakan panel-data disagregasi untuk mengestimasikan determinan investasi Inggris di Uni Eropa dan menemukan bukti dampak positif yang signifikan secara statistika dari EC-92 Single Market Program terhadap outflow FDI ke negara EU lainnya, dan juga terjadi diversi investasi dari Amerika Serikat. Akan tetapi, hasilnya hanya didasarkan pada negara sumber Inggris dan satu negara non-anggota Amerika Serikat.

3.6 Kebijakan Doing Business dalam Investasi