Kerjasama Investasi ASEAN Kerjasama Bidang Ekonomi

perkembangan ekonomi Cina yang pesat dikhawatirkan akan mengancam industri manufaktur dan daya saing ekspor negara-negara ASEAN Aslam, 2003.

2.2.3. Kerjasama Investasi ASEAN

Kesepakatan dalam rangka mendorong dan memperlancar aliran investasi di kawasan ASEAN adalah: 1. Kesepakatan investasi yang telah merumuskan draft ASEAN Comprehensive Investment Agreement ACIA 2. Liberalisasi dengan rumusan: 1 memulai fase pertama dari pengurangan progresif dan penghapusan hambatan investasi, 2 memulai fase pertama dari pengurangan progresifpenghapusan hambatan investasi untuk delapan negara anggota pada waktu yang disepakati, menyelesaikan fase akhir dari pengurangan progresifpenghapusan hambatan investasi, dan 3 mewujudkan rezim investasi bebas dan terbuka dengan hambatan investasi, memulai fase kedua dari pengurangan progresifpenghapusan hambatan investasi 3. Promosi dengan rumusan: 1 mengatur dua misi investasi inbound dan outbound , 2 mengatur dua misi investasi inbound dan outbound, dan mengatur dua misi investasi inbound dan outbound per tahun, 3 melanjutkan rangkaian seminar investasi mengenai peluang di negara ASEAN-6, dan 4 mendorong kluster dan jaringan produksi regional melalui inisiatif kerjasama industrial serta mendorong kluster dan jaringan produksi regional melalui inisiatif kerjasama industrial. 4. Proteksi dengan mengorganisasikan seminar mengenai perlindungan investasi dan penyelesaian sengketa investasi. Dalam rangka memperlancar aliran modal yang lebih bebas, telah dirumuskan beberapa langkah: 1. Memperkuat pasar modal ASEAN dengan melakukan harmonisasi yang lebih besar pada standar pasar modal pada bidang-bidang yang menawarkan aturan untuk sekuritas hutang, persyaratan penyingkapan dan distribusi aturan, memfasilitasi MRA atau kesepakatan untuk pengakuan kualifikasi dan pendidikan serta pengalaman dari pasar profesional, mencapai fleksibilitas yang lebih besar pada bahasa dan penyusunan persyaratan hukum untuk penerbitan sekuritas. Meningkatkan struktur pajak, jika memungkinkan, untuk mendorong luasnya investor base pada penerbitan hutang. Membiarkan mobilitas modal yang lebih besar. Liberalisasi pergerakan modal dipandu dengan prinsip-prinsip: 1 menjamin liberalisasi akuntansi modal yang teratur dan konsisten dengan agenda nasional negara-negara anggota dan kesiapan ekonominya, 2 menyediakan pengaman yang mencukupi terhadap potensi instabilitas makroekonomi dan risiko sistemik yang mungkin timbul dari proses liberalisasi, termasuk hak-hak untuk mengadopsi tindakan yang diperlukan untuk menjamin stabilitas makroekonomi, dan 3 menjamin manfaat liberalisasi secara bersama oleh semua negara anggota. 2. Investasi langsung luar negeri Foreign Direct Investasi FDI, dengan rumusan: 1 menilai dan mengidentifikasikan aturan untuk liberalisasi aliran FDI yang lebih bebas yang mencakup: direct outward investment, direct inward investment dan likuidasi investasi langsung, dan 2 secara progresif meliberalisasikan, jika sesuai dan memungkinkan, daftar aturan pra industrial untuk aliran FDI yang lebih bebas. Meliberalisasikan, jika sesuai dan memungkinkan, aspek lain yang berhubungan dengan: FDI, investasi portofolio, tipe aliran modal lainnya, mendukung FDI dan mendorong pembangunan pasar modal. 3. Investasi portofolio, dengan rumusan: 1 menilai dan mengidentifikasi aturan untuk liberalisasi aliran investasi portofolio yang lebih bebas, khususnya pada hutang dan ekuitas, yang mencakup; pembelian sekuritas hutang domestik dan ekuitas oleh non-residen, penerbitan sekuritas hutang dan ekuitas oleh non- residen secara lokal serta proses repatriasi yang muncul dari investasi portofolio dan penerbitan atau penjualan sekuritas hutang dan ekuitas, pembelian sekuritas hutang dan ekuitas ke luar negeri, dan 2 secara progresif meliberalisasikan daftar aturan pra-industrial untuk aliran FDI yang lebih bebas. 4. Tipe aliran lainnya, dengan rumusan: 1 menilai dan mengidentifikasi aturan untuk liberalisasi tipe aliran pinjaman luar negeri jangka panjang dan hutang, dan 2 menilai dan mengidentifikasi aturan untuk liberalisasi, khususnya pinjaman luar negeri jangka panjang dan hutang. 5. Transaksi neraca berjalan current account, dengan rumusan: 1 membangun pasar finansial untuk menghapuskan, jika memungkinkan, struktur nilai tukar ganda, 2 memperlonggar hambatan untuk pembelian devisa dan tipe pembelian lainnya untuk transaksi yang tidak tampak invisible transactions dan transfer berjalan dan membangun pasar finansial, dan 3 menghilangkan atau memperlonggar, jika memungkinkan, hambatan untuk repatriasisyarat penyerahan serta terus meliberalisasikan, jika memungkinkan, hal yang berhubungan dengan transaksi berjalan. 6. Fasilitasi, dengan rumusan: 1 membuat draft dan amendemen kerangka legal dan regulasi, jika sesuai dan memungkinkan, untuk mendukung perubahan pada aturan, 2 memperkuat dialog kebijakan mengenai aturan kehati-hatian prudential regulation dan supervisi, untuk membantu negara anggota membangun kerangka regulasi yang mendukung bagi liberalisasi serta membangun dan memperbaiki sistem untuk memonitor aliran di setiap negara anggota, dan 3 kerjasama antar negara untuk mengharmonisasikan kebijakan, statistika dan infrastruktur yang berhubungan dengan aliran serta membagi bersama-sama mengenai kemajuan pada aturan yang diliberalisasikan.

2.2.4. Kinerja Investasi ASEAN