Validitas Logis Validitas Empiris

41 dijad ikan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa” Sudjana 2011:35. Tes yang dilakukan pada penelitian ini berupa tes tertulis. Bentuk tes yaitu pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan empat opsi jawaban. Sebelum soal menjadi alat ukur penelitian, terlebih dahulu soal diujicobakan kepada kelas di luar sampel. Kelas uji coba dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VI SDN 1 Prigi kabupaten Banjarnegara. Data hasil analisis tersebut kemudian dianalisis untuk mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. langkah-langkah analisis soal tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

3.5.1 Pengujian Validitas Instrumen

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah ” Arikunto 2010: 211. Dalam penelitian ini terdapat dua validitas instrumen, yaitu validitas logis dan validitas empiris.

3.5.1.1 Validitas Logis

Validitas logis adalah validitas yang pada umumnya dilakukan oleh pertimbangan para ahli. Validitas ini juga mempunyai peran penting untuk tes pencapaian hasil belajar. Tidak ada formula matematis khusus, pengamatan serta pertimbangan tentang bagaimana baik interpretasi tes evaluasi tersebut menggambarkan cakupan isi yang hendak diukur Sukardi 2011: 33. Pada penelitian ini, validitas logis dilakukan oleh dua ahli yaitu Drs. Daroni, M.Pd. pembimbing dan Robingah guru kelas V SDN 1 Prigi Kabupaten Banjarnegara dengan menggunakan lembar penilaian validitas logis. 42

3.5.1.2 Validitas Empiris

“Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman ” Arikunto 2012: 81. Pengujian tersebut dilakukan dengan membandingkan kondisi intrumen yang bersangkutan dengan kriteria atau sebuah ukuran. Jadi, sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas apabila sudah dilakukan uji coba. Peneliti melakukan uji coba instrumen kepada siswa kelas V SDN 1 Kalibenda Kabupaten Banjarnegara. Alasan peneliti memilih SDN 1 Kalibenda sebagai kelas uji coba karena adanya kesamaan kualitas sekolah baik guru maupun siswa, serta wilayah yang tidak terlalu jauh sehingga masih memungkinkan suasana di sekolah tersebut dengan tempat penelitian memiliki suasana yang sama. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan software statistical product and service solution SPSS versi 17 dengan Corrected Item-Total Correlation. Menu yang digunakan untuk mencari validitas pada SPSS 17 yaitu analyze – scale – reliability analysis. Kriterianya yaitu butir soal dikatakan valid jika r hitung ≥ r tabel pada taraf signifikansi 0,05, dan jika r hitung r tabel , maka hasil r hitung pada butir tertentu dinyatakan tidak valid Priyatno 2010: 91. Rekap data hasil penghitungan SPSS versi 17 pada soal tes uji coba dapat dibaca pada Tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan r tabel = 0,396; Taraf Signifikansi 0,05 dan n= 25 Corrected Item-Total Correlation No Kriteria No Soal Jumlah 1. Valid 1, 3, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 18, 19, 22, 24, 25, 27, 29, 31, 32, 33, 36, 37, dan 40 22 2. Tidak Valid 2, 4, 5, 7, 11, 13, 16, 17, 20, 21, 23, 26, 28, 30, 34,35, 38, dan 38 18 43 Berdasarkan hasil outpout validitas emprik menggunakan SPSS versi 17, diperoleh 22 butir soal yang valid dan 18 butir soal yang tidak valid. Butir soal yang valid terdiri dari soal nomor 1, 3, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 18, 19, 22, 24, 25, 27, 29, 31, 32, 33, 36, 37, dan 40. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18.

3.5.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN RANJINGAN BANYUMAS

1 24 254

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 DAN 3 KOTA TEGAL

0 33 256

Pengaruh Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sifat-sifat Cahaya

0 7 188

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 101777 SAENTIS T.A. 2013/2014.

0 5 27

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT - SIFAT CAHAYA.

0 4 26

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT - SIFAT CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 1 36

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SDN SUKAHEGAR.

0 0 42

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SDN CIKALONGKULON IV CIANJUR : Penelitian Tindakan kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.

0 0 41

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 43

PENGARUH PERMAINAN JELAJAH CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Sindang III dan SDN Garawastu II di Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka).

0 0 35