Analisis Daya Beda Instrumen Penelitian

45 Tabel 3.3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba No Kriteria No Soal Jumlah 1. Mudah 3, 10, 15, 22, 32, 33 6 2. Sedang 1, 6, 12, 14, 18, 24, 25, 27, 31, 36, 37, dan 40 12 3. Sukar 8, 9, 19, 29 4

3.5.4 Analisis Daya Beda

Daya pembeda soal menurut Arikunto 2012: 226 adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan yaitu: Keterangan: J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menajwab benar Untuk menafsirkan hasil dari analisis daya beda, Arikunto 2012: 232 menafsirkannya sebagai berikut: D = 0,00 – 0,20 berarti jelek poor D = 0,21 – 0,40 berarti cukup satisfactory D = 0,41 – 0,70 berarti baik good D = 0,71 – ke atas berarti baik sekali excellent 46 Sebelum menganalisis daya beda soal, siswa terlebih dahulu dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan hasil yang diperoleh masing-masing siswa dengan cara rangking. Kelompok ini nantinya dinamakan kelompok atas dan kelompok bawah. Kelompok atas yaitu siswa dengan rangking 1 sampai 12, sedangkan kelompok bawah yaitu siswa dengan rangking 14 sampai 25. Siswa dengan rangking 13 tidak diikutkan dalam kelompok dan tidak ikut dihitung karena dijadikan sebagai nilai tengah. Penghitungan selanjutnya dilakukan dengan cara jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar dibanding jumlah siswa kelas atas P A dikurangi jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar dibanding jumlah siswa kelas bawah P B . Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh soal dengan kategori jelek, cukup, baik, dan baik sekali. Berikut rekapitulasi hasil analisis daya beda. Tabel 3.4. Hasil Analisis Daya Beda Soal Uji Coba No Kriteria No Soal Jumlah 1. Jelek - 2. Cukup 9, 10, 24, 29, 32, 33, 36 7 3. Baik 1, 3, 6, 8, 14, 15, 19, 22, dan 37 9 4. Baik sekali 12, 18, 25, 27, 31, 40 6 Berdasarkan analisis daya beda tersebut terdapat 7 soal dengan kategori cukup, 9 soal dengan kategori baik, dan 6 soal dengan kategori baik sekali. Dari hasil analisis soal-soal uji coba tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat 22 butir soal yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Memenuhi syarat dalam hal ini karena suda dinyatakan valid, reliabel 47 dan memenuhi kriteria mudah, sedang, sukar, dan memiliki daya beda cukup, baik, dan baik sekali. Selanjutnya, dari 22 butir soal tersebut peneliti memilih 20 soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian.

3.6 Metode Analisis Data

Setelah data-data dalam penelitian ini terkumpul, langkah selanjutnya yaitu menganalisis data. Dalam proses penganalisisan data terdapat berbagai metode analisis data yang digunakan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi deskripsi data, uji prasyarat analisis, dan analisis akhir.

3.6.1 Deskripsi Data

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan dengan mengujikan keefektifan penggunaan sebuah metode pembelajran eksperimen terhadap hasil belajar IPA dengan materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SDN 1 Prigi. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa data kuantitatif berupa hasil belajar siswa. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakanscoring Sugiyono 2014: 4.

3.6.2 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis berguna untuk menentukan metode pengujian hipotesis yang sesuai dengan data yang diperoleh. Uji prasyarat analisis yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata.

3.6.2.1 Uji Normalitas

Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17. Menu yang digunakan untuk mengetahui normalitas data

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN RANJINGAN BANYUMAS

1 24 254

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 DAN 3 KOTA TEGAL

0 33 256

Pengaruh Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sifat-sifat Cahaya

0 7 188

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 101777 SAENTIS T.A. 2013/2014.

0 5 27

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT - SIFAT CAHAYA.

0 4 26

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT - SIFAT CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 1 36

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SDN SUKAHEGAR.

0 0 42

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SDN CIKALONGKULON IV CIANJUR : Penelitian Tindakan kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.

0 0 41

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 43

PENGARUH PERMAINAN JELAJAH CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Sindang III dan SDN Garawastu II di Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka).

0 0 35